PEMETAAN SEBARAN LOKASI EROSI DAN KONSERVASI TANAH DAN AIR DI DAERAH TANGKAPAN AIR EMBUNG LEUWI PADJADJARAN II

Embung Leuwi Padjadjaran II merupakan bangunan penampung air yang berlokasi di Desa Cileles, Jatinangor. Pembangunan embung ini bertujuan untuk menghindari terjadinya banjir saat musim hujan tiba. Namun, keadaan embung mempunyai kenampakan fisik yang buruk. Bagian atas badan air embung dipenuhi deng...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Putri Rebekka, Kharistya Amaru, Edy Suryadi
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Andalas 2023-11-01
Series:Jurnal Teknologi Pertanian Andalas
Subjects:
Online Access:http://tpa.fateta.unand.ac.id/index.php/JTPA/article/view/711
_version_ 1797452267178164224
author Putri Rebekka
Kharistya Amaru
Edy Suryadi
author_facet Putri Rebekka
Kharistya Amaru
Edy Suryadi
author_sort Putri Rebekka
collection DOAJ
description Embung Leuwi Padjadjaran II merupakan bangunan penampung air yang berlokasi di Desa Cileles, Jatinangor. Pembangunan embung ini bertujuan untuk menghindari terjadinya banjir saat musim hujan tiba. Namun, keadaan embung mempunyai kenampakan fisik yang buruk. Bagian atas badan air embung dipenuhi dengan tumpukkan tanah. Hal tersebut mengindikasikan adanya erosi yang terjadi di daerah tangkapan air embung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan sebaran lokasi erosi dan konservasi tanah dan air di Daerah Tangkapan Air Embung Leuwi Padjadjaran II. Erosi yang terjadi pada setiap satuan unit lahan mempunyai tingkat bahaya erosi yang berbeda-beda yang dihitung menggunakan persamaan USLE berdasarkan faktor-faktor erosi. Faktor-faktor erosi tersebut antara lain: faktor erosivitas hujan (R), faktor erodibilitas tanah (K), faktor panjang kemiringan lahan (LS), faktor  pengelolaan tanaman (C) dan faktor pengelolaan konservasi (P). Tingkat bahaya erosi paling dominan di daerah tangkapan air embung adalah tingkat bahaya erosi sangat tinggi (>480 ton/ha/th). Sedangkan, tingkat bahaya terendah dimiliki oleh tingkat bahaya erosi rendah (15-60 ton/ha/th). Konservasi tanah dan air menjadi solusi yang direkomendasikan dalam menanggulangi masalah erosi yang terjadi daerah tangkapan air embung. Penerapan koservasi tanah dan air ditentukan berdasarkan Pedoman Pemilihan Teknologi Konservasi Tanah secara Mekanis dan Vegetatif berdasarkan Tingkat Kemiringan Lahan, Erodibilitas Tanah dan Kedalaman Solum (P3HTA).
first_indexed 2024-03-09T15:06:20Z
format Article
id doaj.art-d400a16e465b4d62bf31143033c0e35f
institution Directory Open Access Journal
issn 1410-1920
2579-4019
language Indonesian
last_indexed 2024-03-09T15:06:20Z
publishDate 2023-11-01
publisher Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Teknologi Pertanian Andalas
spelling doaj.art-d400a16e465b4d62bf31143033c0e35f2023-11-26T13:38:19ZindUniversitas AndalasJurnal Teknologi Pertanian Andalas1410-19202579-40192023-11-0127221022010.25077/jtpa.27.2.210-220.2023233PEMETAAN SEBARAN LOKASI EROSI DAN KONSERVASI TANAH DAN AIR DI DAERAH TANGKAPAN AIR EMBUNG LEUWI PADJADJARAN IIPutri Rebekka0Kharistya Amaru1Edy Suryadi2Universitas PadjadjaranUniversitas PadjadjaranUniversitas PadjadjaranEmbung Leuwi Padjadjaran II merupakan bangunan penampung air yang berlokasi di Desa Cileles, Jatinangor. Pembangunan embung ini bertujuan untuk menghindari terjadinya banjir saat musim hujan tiba. Namun, keadaan embung mempunyai kenampakan fisik yang buruk. Bagian atas badan air embung dipenuhi dengan tumpukkan tanah. Hal tersebut mengindikasikan adanya erosi yang terjadi di daerah tangkapan air embung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan sebaran lokasi erosi dan konservasi tanah dan air di Daerah Tangkapan Air Embung Leuwi Padjadjaran II. Erosi yang terjadi pada setiap satuan unit lahan mempunyai tingkat bahaya erosi yang berbeda-beda yang dihitung menggunakan persamaan USLE berdasarkan faktor-faktor erosi. Faktor-faktor erosi tersebut antara lain: faktor erosivitas hujan (R), faktor erodibilitas tanah (K), faktor panjang kemiringan lahan (LS), faktor  pengelolaan tanaman (C) dan faktor pengelolaan konservasi (P). Tingkat bahaya erosi paling dominan di daerah tangkapan air embung adalah tingkat bahaya erosi sangat tinggi (>480 ton/ha/th). Sedangkan, tingkat bahaya terendah dimiliki oleh tingkat bahaya erosi rendah (15-60 ton/ha/th). Konservasi tanah dan air menjadi solusi yang direkomendasikan dalam menanggulangi masalah erosi yang terjadi daerah tangkapan air embung. Penerapan koservasi tanah dan air ditentukan berdasarkan Pedoman Pemilihan Teknologi Konservasi Tanah secara Mekanis dan Vegetatif berdasarkan Tingkat Kemiringan Lahan, Erodibilitas Tanah dan Kedalaman Solum (P3HTA).http://tpa.fateta.unand.ac.id/index.php/JTPA/article/view/711daerah tangkapan airerosikonservasipemetaan
spellingShingle Putri Rebekka
Kharistya Amaru
Edy Suryadi
PEMETAAN SEBARAN LOKASI EROSI DAN KONSERVASI TANAH DAN AIR DI DAERAH TANGKAPAN AIR EMBUNG LEUWI PADJADJARAN II
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas
daerah tangkapan air
erosi
konservasi
pemetaan
title PEMETAAN SEBARAN LOKASI EROSI DAN KONSERVASI TANAH DAN AIR DI DAERAH TANGKAPAN AIR EMBUNG LEUWI PADJADJARAN II
title_full PEMETAAN SEBARAN LOKASI EROSI DAN KONSERVASI TANAH DAN AIR DI DAERAH TANGKAPAN AIR EMBUNG LEUWI PADJADJARAN II
title_fullStr PEMETAAN SEBARAN LOKASI EROSI DAN KONSERVASI TANAH DAN AIR DI DAERAH TANGKAPAN AIR EMBUNG LEUWI PADJADJARAN II
title_full_unstemmed PEMETAAN SEBARAN LOKASI EROSI DAN KONSERVASI TANAH DAN AIR DI DAERAH TANGKAPAN AIR EMBUNG LEUWI PADJADJARAN II
title_short PEMETAAN SEBARAN LOKASI EROSI DAN KONSERVASI TANAH DAN AIR DI DAERAH TANGKAPAN AIR EMBUNG LEUWI PADJADJARAN II
title_sort pemetaan sebaran lokasi erosi dan konservasi tanah dan air di daerah tangkapan air embung leuwi padjadjaran ii
topic daerah tangkapan air
erosi
konservasi
pemetaan
url http://tpa.fateta.unand.ac.id/index.php/JTPA/article/view/711
work_keys_str_mv AT putrirebekka pemetaansebaranlokasierosidankonservasitanahdanairdidaerahtangkapanairembungleuwipadjadjaranii
AT kharistyaamaru pemetaansebaranlokasierosidankonservasitanahdanairdidaerahtangkapanairembungleuwipadjadjaranii
AT edysuryadi pemetaansebaranlokasierosidankonservasitanahdanairdidaerahtangkapanairembungleuwipadjadjaranii