Phytobiotic Properties of Garlic, Red Ginger, Turmeric and Kencur in Growing Ducks

Abstract. Phytobiotic properties of garlic (Allium sativum), turmeric (Curcuma domestica), red ginger (Zingiber officinale) and kencur (Kaempferia galangal) were studied using standard in vitro antibacterial test and in vivo feeding trial with ducklings. In the in vitro experiment, potency of aqueou...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ismoyowati Ismoyowati, Diana Indrasanti, Mochamad Mufti, Abdoreza Soleimani Farjam
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Faculty of Animal Science 2015-01-01
Series:Animal Production: Indonesian Journal of Animal Production
Online Access:http://animalproduction.net/index.php/JAP/article/view/484
Description
Summary:Abstract. Phytobiotic properties of garlic (Allium sativum), turmeric (Curcuma domestica), red ginger (Zingiber officinale) and kencur (Kaempferia galangal) were studied using standard in vitro antibacterial test and in vivo feeding trial with ducklings. In the in vitro experiment, potency of aqueous extract of these phytobiotic agents were tested against Salmonella pullorum and Escherichia coli. Feeding trial was carried out for 6 week starting at day 28 using ducklings fed diets supplemented with 1% of each of four phytobiotic agents. The highest antibacterial activity against S. pullorum and E. coli was observed with garlic and no additive effect when mixture of phytobiotics was used. Weight gain, fed intake and feed conversion ratio of ducklings were not affected by inclusion of garlic, red ginger and kencur. However, 1% turmeric supplementation significantly reduced growth performance to ducklings.   Key words: phytobiotic, antibiotic, duck, medicinal plants   Abstrak.  Penelitian karakteristik fitobiotik dari bawang putih (Allium sativum), kunyit (Curcuma domestica), jahe merah (Zingiber officinale) dan kencur (Kaempferia galangal) telah dilakukan secara in vitro melalui uji aktivitas antibakteri dan secara in vivo dengan perlakuan suplemetasi fitobiotik didalam pakan anak itik. Pada percobaan  in vitro, potensi  aktivitas antibakteri dari ektrak  fitobiotik diuji menggunakan Salmonella pullorum and Escherichia coli.  Percobaan suplementasi fitobiotik diberikan masing-masing sebesar 1% didalam pakan anak itik.  Pemberian pakan perlakuan dilakukan selama 6 minggu,  dimulai pada saat anak itik berumur 28 hari.  Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap S. pullorum dan E. coli paling tinggi adalah ektrak bawang putih dan tidak ada pengaruh yang lebih baik apabila dicampur dengan ektrak fitobiotik lainnya.  Pertambahan bobot badan, konsumsi pakan dan konversi pakan anak itik tidak dipengaruhi oleh penambahan bawang putih, kunyit, jahe merah dan kencur.  Akan tetapi, suplementasi kunyit nyata menurunkan performan pertumbuhan anak itik.   Kata kunci: fitobiotik, antibiotik, itik, tanaman obat-obatan.
ISSN:2541-5875
2541-5875