STRATEGI BISNIS HOTEL DAN RESORT BERKONSEP MONGOLIAN-APACHE EXPERIENCE DI BOGOR 2018-2021

Kota Bogor sebagai penyangga selatan Jakarta tumbuh sebagai pusat wisata dan ekonomi kreatif dengan kontribusi sektor 20% PAD. Bersaing dengan ± 212 hotel di wilayah Bogor, Hotel dan Resort ME (HRME) menawarkan konsep ala Mongolian-Apache di kaki Gunung Salak untuk wisatawan kelas menengah-atas. Nam...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: M Akhsanur Rofi, Johannes C Santoso
Format: Article
Language:English
Published: Research Center and Case Clearing House, Sekolah Tinggi Manajemen PPM 2018-03-01
Series:Journal of Management and Business Review
Subjects:
Online Access:https://jmbr.ppm-school.ac.id/index.php/jmbr/article/view/116
Description
Summary:Kota Bogor sebagai penyangga selatan Jakarta tumbuh sebagai pusat wisata dan ekonomi kreatif dengan kontribusi sektor 20% PAD. Bersaing dengan ± 212 hotel di wilayah Bogor, Hotel dan Resort ME (HRME) menawarkan konsep ala Mongolian-Apache di kaki Gunung Salak untuk wisatawan kelas menengah-atas. Namun selama 5 tahun pertama, tingkat okupansi rata-rata hanya 37,2% dan profitabilitas hanya 7,9% dari pendapatan, sementara kondisi persaingan eksternal semakin tinggi. Perubahan strategi perlu diupayakan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki HRME. Pendekatan RBV dan Value Chain disusun hingga terbentuk BSC 2018-2019. Wawancara dengan pemilik dan manajemen HRME dilaksanakan dengan dukungan data sekunder dari tahun 2011-2017 serta observasi lapangan. Diyakini, pengembangan kualitas modal insani untuk mendukung produk/jasa dan produk/jasa baru serta promosi efektif yang intensif dalam mendukung penetrasi pasar menjadi kunci perbaikan tingkat okupansi hingga 45% dan profitabilitas hingga 15%.
ISSN:1829-8176
2503-0736