PERSENTASE BERAHI DAN KEBUNTINGAN KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) SETELAH PEMBERIAN BEBERAPA HORMON PROSTAGLANDIN KOMERSIAL

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan efektivitas pemberian hormon prostaglandin komersial yang berbeda terhadap persentase berahi dan kebuntingan kambing peranakan ettawa. Kambing betina yang digunakan mempunyai kriteria umur 2,5-3,5 tahun, sehat, tidak bunting, minimal 2 bulan pasca par...

Fuld beskrivelse

Bibliografiske detaljer
Main Authors: Hafizuddin Hafizuddin, Wenny Novita Sari, Tongku Nizwan Siregar, Hamdan Hamdan
Format: Article
Sprog:English
Udgivet: Universitas Syiah Kuala 2011-09-01
Serier:Jurnal Kedokteran Hewan
Online adgang:https://jurnal.usk.ac.id/JKH/article/view/366
_version_ 1827266157578551296
author Hafizuddin Hafizuddin
Wenny Novita Sari
Tongku Nizwan Siregar
Hamdan Hamdan
author_facet Hafizuddin Hafizuddin
Wenny Novita Sari
Tongku Nizwan Siregar
Hamdan Hamdan
author_sort Hafizuddin Hafizuddin
collection DOAJ
description Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan efektivitas pemberian hormon prostaglandin komersial yang berbeda terhadap persentase berahi dan kebuntingan kambing peranakan ettawa. Kambing betina yang digunakan mempunyai kriteria umur 2,5-3,5 tahun, sehat, tidak bunting, minimal 2 bulan pasca partus, sudah pernah beranak, dan mempunyai bobot badan yang relatif sama. Di samping itu digunakan 2 ekor kambing jantan untuk membantu deteksi berahi. Hewan percobaan dibagi atas 3 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor kambing. Kelompok perlakuan I diinjeksi dengan 2,5 ml Lutalyse (dinoprost tromethamine 5 mg/ml dan benzil alkohol 1,65%), kelompok perlakuan II diinjeksi dengan 0,5 ml Prostavet (etiproston 5 mg/2 ml dan ethylen dioxy 15 mg/2 ml), dan kelompok perlakuan III diinjeksi dengan 1,5 ml Capriglandin (dinoprost tromethamine 5,5 mg/ml dan benzil alkohol 12,0 mg/ml). Penyuntikan dilakukan 2 kali secara intramuskuler dengan interval 10 hari setelah penyuntikan pertama. Kambing-kambing yang memperlihatkan gejala berahi dikawinkan secara inseminasi buatan. Diagnosis kebuntingan dilakukan dengan menggunakan USG 30 hari setelah inseminasi. Data onset berahi dianalisis menggunakan analisis varian, sedangkan persentase berahi dan kebuntingan dianalisis secara deskriptif. Onset berahi ketiga kelompok perlakuan masing-masing adalah 40,8±0,57 36,0±0,57 dan 50,4±1,52 jam (P0,05). Persentase berahi pada ketiga kelompok adalah sama yakni 100%, sedangkan persentase kebuntingan pada kelompok I, II, dan III masing-masing adalah 100, 80, dan 60%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa onset dan persentase berahi tidak dipengaruhi oleh ketiga prostaglandin komersial yang berbeda tetapi berpengaruh terhadap persentase kebuntingan kambing PE.
first_indexed 2024-03-07T16:17:18Z
format Article
id doaj.art-d487a5af20a54c1f8c41945111bc614a
institution Directory Open Access Journal
issn 1978-225X
2502-5600
language English
last_indexed 2025-03-22T04:13:23Z
publishDate 2011-09-01
publisher Universitas Syiah Kuala
record_format Article
series Jurnal Kedokteran Hewan
spelling doaj.art-d487a5af20a54c1f8c41945111bc614a2024-04-28T08:37:51ZengUniversitas Syiah KualaJurnal Kedokteran Hewan1978-225X2502-56002011-09-0152848810.21157/j.ked.hewan.v5i2.366362PERSENTASE BERAHI DAN KEBUNTINGAN KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) SETELAH PEMBERIAN BEBERAPA HORMON PROSTAGLANDIN KOMERSIALHafizuddin Hafizuddin0Wenny Novita Sari1Tongku Nizwan Siregar2Hamdan Hamdan3Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Almuslim, BireuenProgram Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner Universitas Syiah Kuala, Banda AcehLaboratorium Reproduksi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda AcehLaboratorium Reproduksi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda AcehPenelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan efektivitas pemberian hormon prostaglandin komersial yang berbeda terhadap persentase berahi dan kebuntingan kambing peranakan ettawa. Kambing betina yang digunakan mempunyai kriteria umur 2,5-3,5 tahun, sehat, tidak bunting, minimal 2 bulan pasca partus, sudah pernah beranak, dan mempunyai bobot badan yang relatif sama. Di samping itu digunakan 2 ekor kambing jantan untuk membantu deteksi berahi. Hewan percobaan dibagi atas 3 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor kambing. Kelompok perlakuan I diinjeksi dengan 2,5 ml Lutalyse (dinoprost tromethamine 5 mg/ml dan benzil alkohol 1,65%), kelompok perlakuan II diinjeksi dengan 0,5 ml Prostavet (etiproston 5 mg/2 ml dan ethylen dioxy 15 mg/2 ml), dan kelompok perlakuan III diinjeksi dengan 1,5 ml Capriglandin (dinoprost tromethamine 5,5 mg/ml dan benzil alkohol 12,0 mg/ml). Penyuntikan dilakukan 2 kali secara intramuskuler dengan interval 10 hari setelah penyuntikan pertama. Kambing-kambing yang memperlihatkan gejala berahi dikawinkan secara inseminasi buatan. Diagnosis kebuntingan dilakukan dengan menggunakan USG 30 hari setelah inseminasi. Data onset berahi dianalisis menggunakan analisis varian, sedangkan persentase berahi dan kebuntingan dianalisis secara deskriptif. Onset berahi ketiga kelompok perlakuan masing-masing adalah 40,8±0,57 36,0±0,57 dan 50,4±1,52 jam (P0,05). Persentase berahi pada ketiga kelompok adalah sama yakni 100%, sedangkan persentase kebuntingan pada kelompok I, II, dan III masing-masing adalah 100, 80, dan 60%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa onset dan persentase berahi tidak dipengaruhi oleh ketiga prostaglandin komersial yang berbeda tetapi berpengaruh terhadap persentase kebuntingan kambing PE.https://jurnal.usk.ac.id/JKH/article/view/366
spellingShingle Hafizuddin Hafizuddin
Wenny Novita Sari
Tongku Nizwan Siregar
Hamdan Hamdan
PERSENTASE BERAHI DAN KEBUNTINGAN KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) SETELAH PEMBERIAN BEBERAPA HORMON PROSTAGLANDIN KOMERSIAL
Jurnal Kedokteran Hewan
title PERSENTASE BERAHI DAN KEBUNTINGAN KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) SETELAH PEMBERIAN BEBERAPA HORMON PROSTAGLANDIN KOMERSIAL
title_full PERSENTASE BERAHI DAN KEBUNTINGAN KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) SETELAH PEMBERIAN BEBERAPA HORMON PROSTAGLANDIN KOMERSIAL
title_fullStr PERSENTASE BERAHI DAN KEBUNTINGAN KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) SETELAH PEMBERIAN BEBERAPA HORMON PROSTAGLANDIN KOMERSIAL
title_full_unstemmed PERSENTASE BERAHI DAN KEBUNTINGAN KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) SETELAH PEMBERIAN BEBERAPA HORMON PROSTAGLANDIN KOMERSIAL
title_short PERSENTASE BERAHI DAN KEBUNTINGAN KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) SETELAH PEMBERIAN BEBERAPA HORMON PROSTAGLANDIN KOMERSIAL
title_sort persentase berahi dan kebuntingan kambing peranakan ettawa pe setelah pemberian beberapa hormon prostaglandin komersial
url https://jurnal.usk.ac.id/JKH/article/view/366
work_keys_str_mv AT hafizuddinhafizuddin persentaseberahidankebuntingankambingperanakanettawapesetelahpemberianbeberapahormonprostaglandinkomersial
AT wennynovitasari persentaseberahidankebuntingankambingperanakanettawapesetelahpemberianbeberapahormonprostaglandinkomersial
AT tongkunizwansiregar persentaseberahidankebuntingankambingperanakanettawapesetelahpemberianbeberapahormonprostaglandinkomersial
AT hamdanhamdan persentaseberahidankebuntingankambingperanakanettawapesetelahpemberianbeberapahormonprostaglandinkomersial