KAJIAN PEMANTAUAN PEREDARAN KAYU DI KALIMANTANTENGAH

Pada sistem self  assesment pemantauan  peredaran  kayu  dititik  beratkan pada evaluasi dokumen. Tujuan kajian  ini adalah  untuk mengetahui sejauh mana sistem tersebut dapat mencegah peredaran kayu ilegal dan mengetahui  sejauh mana efektifitas pemantauan dapat ditingkatkan. Kajian yang dianalisi...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: 0 K Karyono, Triyono P
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Forest Product Research and Development Center 2017-08-01
Series:Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Subjects:
Online Access:http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3860
Description
Summary:Pada sistem self  assesment pemantauan  peredaran  kayu  dititik  beratkan pada evaluasi dokumen. Tujuan kajian  ini adalah  untuk mengetahui sejauh mana sistem tersebut dapat mencegah peredaran kayu ilegal dan mengetahui  sejauh mana efektifitas pemantauan dapat ditingkatkan. Kajian yang dianalisis  secara kuantitatif dan kualitatif ini menunjukkan bahwa  tiadanya pemeriksaan fisik  terhadap peredaran  kayu di Kalimantan Tengah memberikan kesempatan kepada  HPH dan IPKH mengedarkan kayu ilegalnya  ke propinsi lain. Pada tahun 1995/1996, di Jawa Timur dan Kalimantan Baral  secara berturut-turut ditemukan 124 buah SAKO palsu (56. 747 m3 kayu olahan)  dan 9 buah SAKB palsu (6.451 m3 kayu bulat) yang berasal dari Kalimantan Tengah.  Sistem ini dapat ditingkatkan efektifitasnya dengan cara memperbaiki koordinasi dan komunikasi petugas  Kehutanan antar propinsi.
ISSN:0216-4329
2442-8957