METODE KRITIK AUTENTISITAS HADIS IRENE SCHNEIDER

Hadits adalah salah satu sumber utama hukum Islam. Ilmuwan Muslim, sekarang dan dulu, mencoba untuk menyajikan model analisa hadits untuk mendapatkan pemahaman yang baik dalam memberikan kontribusi yang positif untuk menyelesaikan masalah sosial keagamaan dalam kehidupan manusia. Di sisi lain, Banya...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Nurul Ihsannudin
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus 2018-07-01
Series:Riwayah: Jurnal Studi Hadis
Subjects:
Online Access:http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/3438
_version_ 1818540430211416064
author Nurul Ihsannudin
author_facet Nurul Ihsannudin
author_sort Nurul Ihsannudin
collection DOAJ
description Hadits adalah salah satu sumber utama hukum Islam. Ilmuwan Muslim, sekarang dan dulu, mencoba untuk menyajikan model analisa hadits untuk mendapatkan pemahaman yang baik dalam memberikan kontribusi yang positif untuk menyelesaikan masalah sosial keagamaan dalam kehidupan manusia. Di sisi lain, Banyak Ilmuwan Barat (Orientalist) tertarik bidang hadits. Mereka belajar hadits bukan untuk mendapatkan pelajaran dari ini namun untuk mengetahui bagaimana hadits muncul dan kepada siapa hadits ini merujuk. Menurut Herbert Berg, ilmuwan Barat bisa dikategorikan ke dalam tiga tipe: (a) Skeptics; (b) non-skeptics; dan (c) middle ground. Jurnal ini menitikberatkan pada Pengeksplorasian Pemikiran Irene Schneider mengenai Tradisi Islam, khususnya tentang penelitiannya mengenai hadits-hadits Surraq. Dalam artikelnya Freedom and Slavery In Early Islamic Time, beliau mencoba untuk mempelajari Hadits-hadits Surraq menggunakan metode pendahulunya. Berdasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh realitas hidupnya, dalam artikel ini saya akan menunjukkan bahwa posisi Irene tentang tradisi hadits, khususnya tentang keautentikan sabda nabi, berdasarkan pada penelitiannya mengenai hadits mirip dengan Joseph Schacht. Dengan kata lain, ini berarti bahwa beliau ragu terhadap keautentikan hadits tersebut. Kemudian hasil penelitiannya tentang hadits Surraq dikritisi oleh Harald Motzki dalam bukunya,  Analysing Muslim Traditions.Dan Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa Pemikiran Irene lahir dan dipengaruhi oleh Schacht.
first_indexed 2024-12-11T21:55:15Z
format Article
id doaj.art-d549eb8a433940f5a2690978f2abdda7
institution Directory Open Access Journal
issn 2460-755X
2502-8839
language Indonesian
last_indexed 2024-12-11T21:55:15Z
publishDate 2018-07-01
publisher Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus
record_format Article
series Riwayah: Jurnal Studi Hadis
spelling doaj.art-d549eb8a433940f5a2690978f2abdda72022-12-22T00:49:20ZindSekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) KudusRiwayah: Jurnal Studi Hadis2460-755X2502-88392018-07-0131819610.21043/riwayah.v3i1.34382324METODE KRITIK AUTENTISITAS HADIS IRENE SCHNEIDERNurul Ihsannudin0UIN Sunan KalijagaHadits adalah salah satu sumber utama hukum Islam. Ilmuwan Muslim, sekarang dan dulu, mencoba untuk menyajikan model analisa hadits untuk mendapatkan pemahaman yang baik dalam memberikan kontribusi yang positif untuk menyelesaikan masalah sosial keagamaan dalam kehidupan manusia. Di sisi lain, Banyak Ilmuwan Barat (Orientalist) tertarik bidang hadits. Mereka belajar hadits bukan untuk mendapatkan pelajaran dari ini namun untuk mengetahui bagaimana hadits muncul dan kepada siapa hadits ini merujuk. Menurut Herbert Berg, ilmuwan Barat bisa dikategorikan ke dalam tiga tipe: (a) Skeptics; (b) non-skeptics; dan (c) middle ground. Jurnal ini menitikberatkan pada Pengeksplorasian Pemikiran Irene Schneider mengenai Tradisi Islam, khususnya tentang penelitiannya mengenai hadits-hadits Surraq. Dalam artikelnya Freedom and Slavery In Early Islamic Time, beliau mencoba untuk mempelajari Hadits-hadits Surraq menggunakan metode pendahulunya. Berdasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh realitas hidupnya, dalam artikel ini saya akan menunjukkan bahwa posisi Irene tentang tradisi hadits, khususnya tentang keautentikan sabda nabi, berdasarkan pada penelitiannya mengenai hadits mirip dengan Joseph Schacht. Dengan kata lain, ini berarti bahwa beliau ragu terhadap keautentikan hadits tersebut. Kemudian hasil penelitiannya tentang hadits Surraq dikritisi oleh Harald Motzki dalam bukunya,  Analysing Muslim Traditions.Dan Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa Pemikiran Irene lahir dan dipengaruhi oleh Schacht.http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/3438Hadits Surraq, Irene Schneider, Asumsi Keraguan
spellingShingle Nurul Ihsannudin
METODE KRITIK AUTENTISITAS HADIS IRENE SCHNEIDER
Riwayah: Jurnal Studi Hadis
Hadits Surraq, Irene Schneider, Asumsi Keraguan
title METODE KRITIK AUTENTISITAS HADIS IRENE SCHNEIDER
title_full METODE KRITIK AUTENTISITAS HADIS IRENE SCHNEIDER
title_fullStr METODE KRITIK AUTENTISITAS HADIS IRENE SCHNEIDER
title_full_unstemmed METODE KRITIK AUTENTISITAS HADIS IRENE SCHNEIDER
title_short METODE KRITIK AUTENTISITAS HADIS IRENE SCHNEIDER
title_sort metode kritik autentisitas hadis irene schneider
topic Hadits Surraq, Irene Schneider, Asumsi Keraguan
url http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/3438
work_keys_str_mv AT nurulihsannudin metodekritikautentisitashadisireneschneider