Analisis Kinerja Simpang Stegar Tak Bersinyal pada Jl. Buah Batu - Jl. Solontongan - Jl. Suryalaya Kota Bandung

Kota Bandung merupakan kota yang banyak memiliki simpang dan jarak antara simpangnya berdekatan. Simpang merupakan pertemuan antara beberapa jalan menjadi satu. Pada simpang sering terjadi konflik kendaraan bermotor, khususnya simpang tidak bersinyal. Kecenderungan pengguna kendaraan bermotor pada s...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Defari Jananuraga, Tan Lie Ing
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Kristen Maranatha 2019-03-01
Series:Jurnal Teknik Sipil
Subjects:
Online Access:https://journal.maranatha.edu/index.php/jts/article/view/1352
Description
Summary:Kota Bandung merupakan kota yang banyak memiliki simpang dan jarak antara simpangnya berdekatan. Simpang merupakan pertemuan antara beberapa jalan menjadi satu. Pada simpang sering terjadi konflik kendaraan bermotor, khususnya simpang tidak bersinyal. Kecenderungan pengguna kendaraan bermotor pada saat ini selalu ingin cepat dan ingin menang sendiri dan sering mengakibatkan konflik di persimpangan. Akibat terjadinya konflik dan hambatan pada persimpangan, maka meningkatnya juga tundaan dan derajat kejenuhan (DS) di simpang tersebut. Analisis dilakukan pada simpang empat steger tak bersinyal, tepatnya pada jl.Buahbatu– jl.Solontongan–jl.Suryalaya. Data diperoleh dari survei lapangan berupa geometri simpang, arus lalulintas pada waktu pagi, siang dan sore selama 3 jam kemudian diambil peakhour, pola pergerakan kendaraan pada jam tertentu, kecepatan dan keadaan hambatan samping secara visual pada simpang tersebut. Analisis terhadap simpang empat steger tak bersinyal ini dilakukan dengan mengunakan metode MKJI yaitu simpang empat bersinyal, Simpang tiga tak bersinyal dan simpang tiga bersinyal. Analisis awal dilakukan dengan menggunakan metode MKJI simpang tiga tak bersinyal untuk mengetahui kinerja simpang tersebut dan menghasilkan DS>1. Alternatif yang dianalisis sebanyak 3 alternatif dan menghasilkan data tundaan dan derajat kejenuhan. Dari ketiga alternatif tersebut didapatkan Alternatif terpilih yaitu alternatif 3 dengan cara menggunakan separator pada area disekitar simpang tersebut sepanjang 300 m dan menghasilkan derajat kejenuhan rata–rata < 0,6..
ISSN:1411-9331
2549-7219