Epistemologi Sufi dan Tanggung Jawab Ilmiah

<div><p><strong>Abstract :</strong> A Characteristic of sufi knowledge or epistemology based on intuition and reality of the spiritual world that only could be experienced by sufis. This  distinctive mode of epistemology invited numerous questions, especially for those who wer...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Syaifan Nur
Format: Article
Language:English
Published: Sekolah Tinggi Agama Islam Sadra 2012-06-01
Series:Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism
Subjects:
Online Access:http://journal.sadra.ac.id/index.php/kanzphilosophia/article/view/27
_version_ 1828044850035949568
author Syaifan Nur
author_facet Syaifan Nur
author_sort Syaifan Nur
collection DOAJ
description <div><p><strong>Abstract :</strong> A Characteristic of sufi knowledge or epistemology based on intuition and reality of the spiritual world that only could be experienced by sufis. This  distinctive mode of epistemology invited numerous questions, especially for those who were influenced by  empirical - positivistic points of view. How it could be and how is it scientifically responsible. For them, this mode of knowledge is assumed as “unreal”, and is impossible to being scientific, let alone objectively recognized for its reliability. This article attempts to respond to that challenge or perhaps “accusation”, while stressing the point on two aspects: fi rst, exposition of characteristics of sufi  epistemology that seem so different from Western mode of epistemology (rationalism or empiricism), and second, trying to rationalize the reality of sufi  spiritual experiences as being scientifically responsible.</p><p><em>Keywords : Divine knowledge, Unveiling, Dhawq, Imaginal world</em></p><p> </p><p><strong>Abstrak :</strong>  Karakteristik pengetahuan atau epistemologi sufi didasarkan pada penggunaan intuisi dan realitas dunia spiritual yang hanya bisa dialami oleh kaum sufi. Kekhasan model epistemologi ini membuat banyak orang, terutama mereka yang terpengaruh oleh pandangan positivisme - empirik, bertanya-tanya tentang bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi, dan bagaimana pula mempertanggungjawabkannya secara ilmiah. Bagi mereka yang berpandangan positivistik, model pengetahuan khas kaum sufi dianggap “tidak nyata”, dan karenanya tidak mungkin bisa diilmiahkan, apalagi diakui kebenarannya secara objektif. Tulisan ini menjawab tantangan atau mungkin “tuduhan” itu, dengan memberikan penekanan yang kuat terhadap dua hal, yaitu pertama, menjelaskan karakteristik epistemologi sufi yang tampak berbeda dengan model epistemologi Barat (rasionalisme maupun empirisme), dan kedua, usaha merasionalkan realitas pengalaman spiritual kaum sufi sebagai tuntutan tanggung jawab ilmiah.</p><p><em>Kata kunci : Ilmu Ilahiah, Penyingkapan, Dzawq, Alam imajinasi</em></p></div>
first_indexed 2024-04-10T18:02:05Z
format Article
id doaj.art-d6762f7b3eba4fb7a00cc66e612f970d
institution Directory Open Access Journal
issn 2442-5451
2407-1056
language English
last_indexed 2024-04-10T18:02:05Z
publishDate 2012-06-01
publisher Sekolah Tinggi Agama Islam Sadra
record_format Article
series Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism
spelling doaj.art-d6762f7b3eba4fb7a00cc66e612f970d2023-02-02T15:21:23ZengSekolah Tinggi Agama Islam SadraKanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism2442-54512407-10562012-06-012113515110.20871/kpjipm.v2i1.2727Epistemologi Sufi dan Tanggung Jawab IlmiahSyaifan Nur0Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought at State Islamic University (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta<div><p><strong>Abstract :</strong> A Characteristic of sufi knowledge or epistemology based on intuition and reality of the spiritual world that only could be experienced by sufis. This  distinctive mode of epistemology invited numerous questions, especially for those who were influenced by  empirical - positivistic points of view. How it could be and how is it scientifically responsible. For them, this mode of knowledge is assumed as “unreal”, and is impossible to being scientific, let alone objectively recognized for its reliability. This article attempts to respond to that challenge or perhaps “accusation”, while stressing the point on two aspects: fi rst, exposition of characteristics of sufi  epistemology that seem so different from Western mode of epistemology (rationalism or empiricism), and second, trying to rationalize the reality of sufi  spiritual experiences as being scientifically responsible.</p><p><em>Keywords : Divine knowledge, Unveiling, Dhawq, Imaginal world</em></p><p> </p><p><strong>Abstrak :</strong>  Karakteristik pengetahuan atau epistemologi sufi didasarkan pada penggunaan intuisi dan realitas dunia spiritual yang hanya bisa dialami oleh kaum sufi. Kekhasan model epistemologi ini membuat banyak orang, terutama mereka yang terpengaruh oleh pandangan positivisme - empirik, bertanya-tanya tentang bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi, dan bagaimana pula mempertanggungjawabkannya secara ilmiah. Bagi mereka yang berpandangan positivistik, model pengetahuan khas kaum sufi dianggap “tidak nyata”, dan karenanya tidak mungkin bisa diilmiahkan, apalagi diakui kebenarannya secara objektif. Tulisan ini menjawab tantangan atau mungkin “tuduhan” itu, dengan memberikan penekanan yang kuat terhadap dua hal, yaitu pertama, menjelaskan karakteristik epistemologi sufi yang tampak berbeda dengan model epistemologi Barat (rasionalisme maupun empirisme), dan kedua, usaha merasionalkan realitas pengalaman spiritual kaum sufi sebagai tuntutan tanggung jawab ilmiah.</p><p><em>Kata kunci : Ilmu Ilahiah, Penyingkapan, Dzawq, Alam imajinasi</em></p></div>http://journal.sadra.ac.id/index.php/kanzphilosophia/article/view/27Ilmu IlahiahPenyingkapanDzawqAlam imajinasi
spellingShingle Syaifan Nur
Epistemologi Sufi dan Tanggung Jawab Ilmiah
Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism
Ilmu Ilahiah
Penyingkapan
Dzawq
Alam imajinasi
title Epistemologi Sufi dan Tanggung Jawab Ilmiah
title_full Epistemologi Sufi dan Tanggung Jawab Ilmiah
title_fullStr Epistemologi Sufi dan Tanggung Jawab Ilmiah
title_full_unstemmed Epistemologi Sufi dan Tanggung Jawab Ilmiah
title_short Epistemologi Sufi dan Tanggung Jawab Ilmiah
title_sort epistemologi sufi dan tanggung jawab ilmiah
topic Ilmu Ilahiah
Penyingkapan
Dzawq
Alam imajinasi
url http://journal.sadra.ac.id/index.php/kanzphilosophia/article/view/27
work_keys_str_mv AT syaifannur epistemologisufidantanggungjawabilmiah