Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau
Abortus Inkomplit adalah peristiwa pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu, dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Sekitar 90% dari kematian karena komplikasi abortus. Tujuan penelitian adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus in...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
STIKes Hang Tuah Pekanbaru
2013-05-01
|
Series: | Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health) |
Subjects: | |
Online Access: | http://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/50 |
Summary: | Abortus Inkomplit adalah peristiwa pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu, dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Sekitar 90% dari kematian karena komplikasi abortus. Tujuan penelitian adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2010-2012. Jenis desain penelitian kasus kontrol. Kasus adalah ibu hamil yang mengalami abortus inkomplit dan kontrol adalah ibu hamil normal yang tidak mengalami abortus inkomplit yang ≤ 20 minggu di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2010-2012. Hasil penelitian variabel yang berhubungan signifikan yaitu: 1) ibu yang memiliki pendidikan rendah lebih berisiko 1,469 kali mengalami abortus inkomplit dibandingkan ibu yang memiliki pendidikan tinggi (CI 95% : OR = 1,067-2,024), 2) ibu yang jarak kehamilan < 2 tahun lebih berisiko 2,084 kali mengalami abortus inkomplit dibandingkan, ibu yang memiliki jarak kehamilan ≥ 2 tahun (CI 95%: OR = 1,507-2,881), 3) ibu yang bekerja lebih berisiko 4,184 kali mengalami abortus inkomplit dibandingkan ibu yang tidak bekerja (CI 95% : OR = 2,657 – 6,588); variabel yang berhubungan terbalik adalah Hb dan paritas; dan variabel yang confounding adalah umur terhadap paritas. Kesimpulan yaitu variabel independen yang memiliki hubungan sebab akibat dengan kejadian abortus inkomplit adalah variabel pendidikan, jarak kehamilan dan pekerjaan. Variabel confounding adalah variable umur yang berhubungan dengan kejadian paritas terhadap kejadian abortus inkomplit. Saran bagi ibu hamil agar mengetahui tanda-tanda bahaya TM I dan mengatur jarak kehamialan agar tidak terjadi abortus inkomplit; kepada peneliti selanjutnya agar memperhatikan Hb dan paritas ibu sebelumnya melalui buku KIA; dan usia ibu yang > 35 tahun di upayakan agar tidak hamil pada paritas > 3 |
---|---|
ISSN: | 2088-7612 2548-8538 |