Kajian Kekuatan Pontoon Lift Dengan Penambahan Upper Deck dan Lower Deck Menggunakan Metode SFBM

Paper ini membahas tentang kekuatan poonton lift setelah ditambahkan upper deck dan lower deck yang berfungsi sebagai lantai penunjang yang menjadi pijakan para worker ketika reparasi kapal dilakukan di atas poonton lift. Tujuan penelitian ini mengetahui nilai kekuatan poonton lift setelah dilakuka...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Mangapoi E.H.A. Purba, Alamsyah, S.T., M.T., Wira Setiawan, S.T., M.T.
Format: Article
Language:English
Published: Institut Teknologi Kalimantan 2022-04-01
Series:Specta
Subjects:
Online Access:https://journal.itk.ac.id/index.php/sjt/article/view/331
_version_ 1828339274157654016
author Mangapoi E.H.A. Purba
Alamsyah, S.T., M.T.
Wira Setiawan, S.T., M.T.
author_facet Mangapoi E.H.A. Purba
Alamsyah, S.T., M.T.
Wira Setiawan, S.T., M.T.
author_sort Mangapoi E.H.A. Purba
collection DOAJ
description Paper ini membahas tentang kekuatan poonton lift setelah ditambahkan upper deck dan lower deck yang berfungsi sebagai lantai penunjang yang menjadi pijakan para worker ketika reparasi kapal dilakukan di atas poonton lift. Tujuan penelitian ini mengetahui nilai kekuatan poonton lift setelah dilakukan penambahan lantai penunjang dengan memperhatikan faktor safety kontruksi. Metode yang digunakan adalah Shear Force Bending Momen (SFBM) dengan pendekatan numerik. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa untuk ukuran lower deck yang tepat pada poonton lift yakni lebar 7.082 m dengan ketebalan plat 8 mm dan menggunakan penampang profil berukuran L 100x65x11. Sedangkan untuk ukuran upper deck yang tepat memiliki lebar masing masing 1.46 m pada sisi kiri dan sisi kanan, ketebalan plat 7 mm, serta memiliki profil berukuran L 180x90x10. Pada konstruksi poonton lift untuk masing-masing skenario operasi dideteksi tegangan maksimum dengan skenaria berisi muatan kapal (σ) = 107.17 MPa pada bottom dan (σ) = 214.56 MPa pada deck. Sedangkan tegangan maksimum dideteksi dengan skenario tanpa muatan kapal yakni (σ) = 57.66 MPa pada bottom dan (σ) = 115.45 MPa pada deck. Untuk nilai safety factor pontoon lift setelah penambahan upper deck dan lower deck didapatkan relatif aman karena berada pada nilai minimum 1.29.
first_indexed 2024-04-13T22:40:26Z
format Article
id doaj.art-d8097afffa4a4b1d9e8aecc366fc747b
institution Directory Open Access Journal
issn 2549-2713
2622-9099
language English
last_indexed 2024-04-13T22:40:26Z
publishDate 2022-04-01
publisher Institut Teknologi Kalimantan
record_format Article
series Specta
spelling doaj.art-d8097afffa4a4b1d9e8aecc366fc747b2022-12-22T02:26:38ZengInstitut Teknologi KalimantanSpecta2549-27132622-90992022-04-0161Kajian Kekuatan Pontoon Lift Dengan Penambahan Upper Deck dan Lower Deck Menggunakan Metode SFBMMangapoi E.H.A. Purba0Alamsyah, S.T., M.T.1Wira Setiawan, S.T., M.T.2Institut Teknologi KalimantanInstitut Teknologi KalimantanInstitut Teknologi Kalimantan Paper ini membahas tentang kekuatan poonton lift setelah ditambahkan upper deck dan lower deck yang berfungsi sebagai lantai penunjang yang menjadi pijakan para worker ketika reparasi kapal dilakukan di atas poonton lift. Tujuan penelitian ini mengetahui nilai kekuatan poonton lift setelah dilakukan penambahan lantai penunjang dengan memperhatikan faktor safety kontruksi. Metode yang digunakan adalah Shear Force Bending Momen (SFBM) dengan pendekatan numerik. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa untuk ukuran lower deck yang tepat pada poonton lift yakni lebar 7.082 m dengan ketebalan plat 8 mm dan menggunakan penampang profil berukuran L 100x65x11. Sedangkan untuk ukuran upper deck yang tepat memiliki lebar masing masing 1.46 m pada sisi kiri dan sisi kanan, ketebalan plat 7 mm, serta memiliki profil berukuran L 180x90x10. Pada konstruksi poonton lift untuk masing-masing skenario operasi dideteksi tegangan maksimum dengan skenaria berisi muatan kapal (σ) = 107.17 MPa pada bottom dan (σ) = 214.56 MPa pada deck. Sedangkan tegangan maksimum dideteksi dengan skenario tanpa muatan kapal yakni (σ) = 57.66 MPa pada bottom dan (σ) = 115.45 MPa pada deck. Untuk nilai safety factor pontoon lift setelah penambahan upper deck dan lower deck didapatkan relatif aman karena berada pada nilai minimum 1.29. https://journal.itk.ac.id/index.php/sjt/article/view/331Pontoon lift, Strength, Safety Factor, Upper Deck, Lower Deck
spellingShingle Mangapoi E.H.A. Purba
Alamsyah, S.T., M.T.
Wira Setiawan, S.T., M.T.
Kajian Kekuatan Pontoon Lift Dengan Penambahan Upper Deck dan Lower Deck Menggunakan Metode SFBM
Specta
Pontoon lift, Strength, Safety Factor, Upper Deck, Lower Deck
title Kajian Kekuatan Pontoon Lift Dengan Penambahan Upper Deck dan Lower Deck Menggunakan Metode SFBM
title_full Kajian Kekuatan Pontoon Lift Dengan Penambahan Upper Deck dan Lower Deck Menggunakan Metode SFBM
title_fullStr Kajian Kekuatan Pontoon Lift Dengan Penambahan Upper Deck dan Lower Deck Menggunakan Metode SFBM
title_full_unstemmed Kajian Kekuatan Pontoon Lift Dengan Penambahan Upper Deck dan Lower Deck Menggunakan Metode SFBM
title_short Kajian Kekuatan Pontoon Lift Dengan Penambahan Upper Deck dan Lower Deck Menggunakan Metode SFBM
title_sort kajian kekuatan pontoon lift dengan penambahan upper deck dan lower deck menggunakan metode sfbm
topic Pontoon lift, Strength, Safety Factor, Upper Deck, Lower Deck
url https://journal.itk.ac.id/index.php/sjt/article/view/331
work_keys_str_mv AT mangapoiehapurba kajiankekuatanpontoonliftdenganpenambahanupperdeckdanlowerdeckmenggunakanmetodesfbm
AT alamsyahstmt kajiankekuatanpontoonliftdenganpenambahanupperdeckdanlowerdeckmenggunakanmetodesfbm
AT wirasetiawanstmt kajiankekuatanpontoonliftdenganpenambahanupperdeckdanlowerdeckmenggunakanmetodesfbm