Kerentanan Masyarakat Perkotaan terhadap Bahaya Banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memetakan bencana banjir serta menganalisis kerentanan fisik dan sosial ekonomi masyarakat perkotaan terhadap bencana banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dal...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dian Adhietya Arif, Sri Rum Giyarsih, Djati Mardiatna
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2017-12-01
Series:Majalah Geografi Indonesia
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/29779
_version_ 1818049375773917184
author Dian Adhietya Arif
Sri Rum Giyarsih
Djati Mardiatna
author_facet Dian Adhietya Arif
Sri Rum Giyarsih
Djati Mardiatna
author_sort Dian Adhietya Arif
collection DOAJ
description Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memetakan bencana banjir serta menganalisis kerentanan fisik dan sosial ekonomi masyarakat perkotaan terhadap bencana banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini  terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara terstruktur dengan panduan kuesioner, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen melalui instansi terkait yang berkompeten. Wawancara dilakukan terhadap 90 rumah tangga yang diambil dengan metode simple random sampling dari 476 populasi. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan dilengkapi dengan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil interpolasi kedalaman banjir tahun 2004 dapat diketahui bahwa sebagian besar wilayah penelitian terkena dampak banjir dengan kedalaman maksimum mencapai 3 meter di bagian timur wilayah penelitian. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi topografi yang lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya, terjadi penyempitan sungai dan kotornya saluran sungai sehingga menghambat air yang mengalir ke outlet utama. Penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat kerentanan fisik tinggi ditemukan sebanyak 35 bangunan, kerentanan fisik sedang sebanyak 46 bangunan, dan kerentanan rendah sebanyak 9 bangunan. Tingkat kerentanan sedang hingga tinggi mendominasi wilayah penelitian karena jenis bangunan berupa bangunan non tembok. Temuan penelitian yang lain adalah kerentanan sosial ekonomi lebih tinggi ditemukan pada elemen tingkat pendidikan dengan sebagian besar tingkat berpendidikan rendah yaitu sekolah dasar (SD) (44,4%) dan elemen penduduk rentan karena usia lanjut dan anak-anak sebanyak 30,4%.      Abstract. This research aimed to map flood hazard as well as to analyze the physical and socioeconomic vulnerability of the urban community to floods in Legok Sub-district, Telanipura District, Jambi City. It employed a quantitative descriptive method and used both primary and secondary data. The primary data were obtained from field observation and questionnaire-assisted structured interview, while the secondary data were acquired from documents published by relevant competent institutions. The interviews involved 90 households that were selected with simple random sampling from 476 population. Data processing and analysis were performed in a quantitative descriptive manner and complemented with spatial analysis. Based on the interpolation of flood depth in 2004, most of the research area was affected by floods with a maximum depth of 3 m in the east. Such impact was caused by several factors like lower topographic condition, river narrowing, as well as dirty and clogged tributaries that inhibited water flow to the main outlet. This research also found high, medium, and low physical vulnerability in 35, 46, and 9 buildings, respectively. The medium and high physical vulnerabilities were identified in most of the research area due to the predominance of non-walled buildings. Another research finding was a higher socioeconomic vulnerability among the low-educated people (i.e., elementary school, 44.4%) and vulnerable groups (i.e., elderly and children, 30.4%).
first_indexed 2024-12-10T10:36:35Z
format Article
id doaj.art-d82cc5b039b6410db11d693d4196c71e
institution Directory Open Access Journal
issn 0215-1790
2540-945X
language Indonesian
last_indexed 2024-12-10T10:36:35Z
publishDate 2017-12-01
publisher Universitas Gadjah Mada
record_format Article
series Majalah Geografi Indonesia
spelling doaj.art-d82cc5b039b6410db11d693d4196c71e2022-12-22T01:52:26ZindUniversitas Gadjah MadaMajalah Geografi Indonesia0215-17902540-945X2017-12-01312798710.22146/mgi.2977918440Kerentanan Masyarakat Perkotaan terhadap Bahaya Banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota JambiDian Adhietya Arif0Sri Rum Giyarsih1Djati Mardiatna2Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaSCOPUS ID: 57191891077.Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaID SCOPUS: 15846165300, Faculty of Geography, Universitas Gadjah MadaAbstrak Penelitian ini bertujuan untuk memetakan bencana banjir serta menganalisis kerentanan fisik dan sosial ekonomi masyarakat perkotaan terhadap bencana banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini  terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara terstruktur dengan panduan kuesioner, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen melalui instansi terkait yang berkompeten. Wawancara dilakukan terhadap 90 rumah tangga yang diambil dengan metode simple random sampling dari 476 populasi. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan dilengkapi dengan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil interpolasi kedalaman banjir tahun 2004 dapat diketahui bahwa sebagian besar wilayah penelitian terkena dampak banjir dengan kedalaman maksimum mencapai 3 meter di bagian timur wilayah penelitian. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi topografi yang lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya, terjadi penyempitan sungai dan kotornya saluran sungai sehingga menghambat air yang mengalir ke outlet utama. Penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat kerentanan fisik tinggi ditemukan sebanyak 35 bangunan, kerentanan fisik sedang sebanyak 46 bangunan, dan kerentanan rendah sebanyak 9 bangunan. Tingkat kerentanan sedang hingga tinggi mendominasi wilayah penelitian karena jenis bangunan berupa bangunan non tembok. Temuan penelitian yang lain adalah kerentanan sosial ekonomi lebih tinggi ditemukan pada elemen tingkat pendidikan dengan sebagian besar tingkat berpendidikan rendah yaitu sekolah dasar (SD) (44,4%) dan elemen penduduk rentan karena usia lanjut dan anak-anak sebanyak 30,4%.      Abstract. This research aimed to map flood hazard as well as to analyze the physical and socioeconomic vulnerability of the urban community to floods in Legok Sub-district, Telanipura District, Jambi City. It employed a quantitative descriptive method and used both primary and secondary data. The primary data were obtained from field observation and questionnaire-assisted structured interview, while the secondary data were acquired from documents published by relevant competent institutions. The interviews involved 90 households that were selected with simple random sampling from 476 population. Data processing and analysis were performed in a quantitative descriptive manner and complemented with spatial analysis. Based on the interpolation of flood depth in 2004, most of the research area was affected by floods with a maximum depth of 3 m in the east. Such impact was caused by several factors like lower topographic condition, river narrowing, as well as dirty and clogged tributaries that inhibited water flow to the main outlet. This research also found high, medium, and low physical vulnerability in 35, 46, and 9 buildings, respectively. The medium and high physical vulnerabilities were identified in most of the research area due to the predominance of non-walled buildings. Another research finding was a higher socioeconomic vulnerability among the low-educated people (i.e., elementary school, 44.4%) and vulnerable groups (i.e., elderly and children, 30.4%).https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/29779Urban CommunitiesPhysical VulnerabilitySocial Economic VulnerabilityFlood Hazards
spellingShingle Dian Adhietya Arif
Sri Rum Giyarsih
Djati Mardiatna
Kerentanan Masyarakat Perkotaan terhadap Bahaya Banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi
Majalah Geografi Indonesia
Urban Communities
Physical Vulnerability
Social Economic Vulnerability
Flood Hazards
title Kerentanan Masyarakat Perkotaan terhadap Bahaya Banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi
title_full Kerentanan Masyarakat Perkotaan terhadap Bahaya Banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi
title_fullStr Kerentanan Masyarakat Perkotaan terhadap Bahaya Banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi
title_full_unstemmed Kerentanan Masyarakat Perkotaan terhadap Bahaya Banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi
title_short Kerentanan Masyarakat Perkotaan terhadap Bahaya Banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi
title_sort kerentanan masyarakat perkotaan terhadap bahaya banjir di kelurahan legok kecamatan telanipura kota jambi
topic Urban Communities
Physical Vulnerability
Social Economic Vulnerability
Flood Hazards
url https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/29779
work_keys_str_mv AT dianadhietyaarif kerentananmasyarakatperkotaanterhadapbahayabanjirdikelurahanlegokkecamatantelanipurakotajambi
AT srirumgiyarsih kerentananmasyarakatperkotaanterhadapbahayabanjirdikelurahanlegokkecamatantelanipurakotajambi
AT djatimardiatna kerentananmasyarakatperkotaanterhadapbahayabanjirdikelurahanlegokkecamatantelanipurakotajambi