RELASI MAKNA SINONIMI DAN ANTONIMI DALAM CERPEN WAJH AL-HAQIQOH KARYA TAUFIK AL-HAKIM

Dalam kajian lingusitik relasi makna mencakup antonim, sinonim, dan polisemi. Pada praktiknya para pakar linguistik masih memperdebatkan terkait pro dan kontra sinonim dan antonim. Hal yang diperdebatkan ialah terkait apakah makna tersebut merupakan makna yang sama atau hanya turunan sifat semata. P...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Fika Azlia Salsabila Fika, Ika Selviana
Format: Article
Language:Arabic
Published: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh 2023-08-01
Series:An-Nahdah Al-'Arabiyah
Subjects:
Online Access:https://journal.ar-raniry.ac.id/index.php/nahdah/article/view/2867/1527
Description
Summary:Dalam kajian lingusitik relasi makna mencakup antonim, sinonim, dan polisemi. Pada praktiknya para pakar linguistik masih memperdebatkan terkait pro dan kontra sinonim dan antonim. Hal yang diperdebatkan ialah terkait apakah makna tersebut merupakan makna yang sama atau hanya turunan sifat semata. Penulis menggunakan metode kualitatif deskrpitif . Penulis juga menggunakan teknik simak catat dalam pengumpulan data, di mana peneliti membaca keseluruhan cerita kemudian mencatat dan menandai kata atau penggalan yang mengandung unsur relasi makna. Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data yang berfokus pada penggunakan teknik padan dalam cerpen. Setelah menggunakan metode tersebut peneliti menemukan bentuk sinonim pada penggalan “diriku sempat tercengang saat ketika waktu malam telah tiba menghadang. Setelah datangnya sang istri ruangan samping sunyi senyap tak ada suara”. Kata sunyi dan senyap terklasifikasi ke dalam bentuk sinonim semirip. Sedangkan pada penggalan “Pada akhirnya, hingga kesekian kalinya diriku tak bisa membedakan mana batas-batas antara dunia realita, dan dunia imajinasi”. Kata realtita dan imajinasi merupakan bentuk makna yang berlawanan atau bentuk antonim oposisi kutub. Di mana realita bermakna dunia atau keadaan yang bersifa nyata. Sedangkan imajinasi merupakan keadaan yang hanya ada dalam pikiran serta bayang-bayang manusia belaka. Dua kata tersebut berlawanan secara makna.
ISSN:2963-8402
2774-7808