Analisis Film Horor Indonesia Produksi Tahun 2014 (Studi Kasus: Mall Klender dan Kamar 207)

Abstrak Film horor erat kaitannya dengan tokoh antagonis yang menimbulkan ketakutan pada penonton dalam bentuk makhluk supranatural seperti hantu, roh jahat dan sebagainya. Karakteristik film dengan genre horor membuat penonton terbawa suasana dengan alur ceritanya yang menakutkan. Namun, beberapa...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dedi Sukatno Sembiring Meliala, Michael Bezaleel
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Dian Nuswantoro 2018-03-01
Series:ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia
Online Access:http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/andharupa/article/view/979
_version_ 1828917644042960896
author Dedi Sukatno Sembiring Meliala
Michael Bezaleel
author_facet Dedi Sukatno Sembiring Meliala
Michael Bezaleel
author_sort Dedi Sukatno Sembiring Meliala
collection DOAJ
description Abstrak Film horor erat kaitannya dengan tokoh antagonis yang menimbulkan ketakutan pada penonton dalam bentuk makhluk supranatural seperti hantu, roh jahat dan sebagainya. Karakteristik film dengan genre horor membuat penonton terbawa suasana dengan alur ceritanya yang menakutkan. Namun, beberapa dari film horor Indonesia menyajikan adegan-adegan yang kurang sopan bahkan tergolong asusila atau porno. Untuk itu, penelitian ini ingin melihat apakah terdapat konten pornografi pada film Mall Klender dan Kamar 207 yang merupakan film horor Indonesia terlaris di tahun 2014. Analisis dilakukan dengan melihat pandangan dan penilaian 30 responden dengan karakteristik yaitu penonton film horor Indonesia yang berusia 20-40 tahun. Berdasarkan hasil analisis, tidak didapatkan konten pornografi pada film Mall Klender dan Kamar 207. Adegan-adegan yang terindikasi sebagai konten pornografi ternyata masih dapat diterima oleh penonton sebagai adegan yang berada dalam batas kewajaran dan mendukung pembawaan suasana dan kesan dalam cerita yang disampaikan.   Kata Kunci: film horror Indonesia, analisis konten, pornografi     Abstract The horror film is closely related to the antagonist that causes fear for audience in the form of supernatural creatures such as ghosts, demons and so on. Characteristic of the horor film is to make the audience carried away with the scary plot. However, some of the existing Indonesian horror film presents scenes that classified as obscene or pornographic. Therefore, this study wanted to see if there are any pornographic content on the film Klender Mall and Room 207 is the best-selling Indonesian horror movie in 2014. The analysis was done by looking at the view and assessment of 30 respondents which are Indonesian horror movie goers aged 20-40 years. Based on the analysis, there is no founding of pornographic content on the film Klender Mall and Room 207. The scenes that indicated as pornographic content was still acceptable by the audience as the scenes that are within reasonable limits and supports the innate atmosphere and the impression conveyed in the story.   Keywords: horror movie, reception analysis, pornography
first_indexed 2024-12-13T20:54:47Z
format Article
id doaj.art-da2beef44817471dbe0634f14ad14a85
institution Directory Open Access Journal
issn 2477-2852
2477-3913
language Indonesian
last_indexed 2024-12-13T20:54:47Z
publishDate 2018-03-01
publisher Universitas Dian Nuswantoro
record_format Article
series ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia
spelling doaj.art-da2beef44817471dbe0634f14ad14a852022-12-21T23:31:47ZindUniversitas Dian NuswantoroANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia2477-28522477-39132018-03-0120111410.33633/andharupa.v2i01.979757Analisis Film Horor Indonesia Produksi Tahun 2014 (Studi Kasus: Mall Klender dan Kamar 207)Dedi Sukatno Sembiring Meliala0Michael Bezaleel1Universitas Kristen Satya WacanaUniversitas Kristen Satya WacanaAbstrak Film horor erat kaitannya dengan tokoh antagonis yang menimbulkan ketakutan pada penonton dalam bentuk makhluk supranatural seperti hantu, roh jahat dan sebagainya. Karakteristik film dengan genre horor membuat penonton terbawa suasana dengan alur ceritanya yang menakutkan. Namun, beberapa dari film horor Indonesia menyajikan adegan-adegan yang kurang sopan bahkan tergolong asusila atau porno. Untuk itu, penelitian ini ingin melihat apakah terdapat konten pornografi pada film Mall Klender dan Kamar 207 yang merupakan film horor Indonesia terlaris di tahun 2014. Analisis dilakukan dengan melihat pandangan dan penilaian 30 responden dengan karakteristik yaitu penonton film horor Indonesia yang berusia 20-40 tahun. Berdasarkan hasil analisis, tidak didapatkan konten pornografi pada film Mall Klender dan Kamar 207. Adegan-adegan yang terindikasi sebagai konten pornografi ternyata masih dapat diterima oleh penonton sebagai adegan yang berada dalam batas kewajaran dan mendukung pembawaan suasana dan kesan dalam cerita yang disampaikan.   Kata Kunci: film horror Indonesia, analisis konten, pornografi     Abstract The horror film is closely related to the antagonist that causes fear for audience in the form of supernatural creatures such as ghosts, demons and so on. Characteristic of the horor film is to make the audience carried away with the scary plot. However, some of the existing Indonesian horror film presents scenes that classified as obscene or pornographic. Therefore, this study wanted to see if there are any pornographic content on the film Klender Mall and Room 207 is the best-selling Indonesian horror movie in 2014. The analysis was done by looking at the view and assessment of 30 respondents which are Indonesian horror movie goers aged 20-40 years. Based on the analysis, there is no founding of pornographic content on the film Klender Mall and Room 207. The scenes that indicated as pornographic content was still acceptable by the audience as the scenes that are within reasonable limits and supports the innate atmosphere and the impression conveyed in the story.   Keywords: horror movie, reception analysis, pornographyhttp://publikasi.dinus.ac.id/index.php/andharupa/article/view/979
spellingShingle Dedi Sukatno Sembiring Meliala
Michael Bezaleel
Analisis Film Horor Indonesia Produksi Tahun 2014 (Studi Kasus: Mall Klender dan Kamar 207)
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia
title Analisis Film Horor Indonesia Produksi Tahun 2014 (Studi Kasus: Mall Klender dan Kamar 207)
title_full Analisis Film Horor Indonesia Produksi Tahun 2014 (Studi Kasus: Mall Klender dan Kamar 207)
title_fullStr Analisis Film Horor Indonesia Produksi Tahun 2014 (Studi Kasus: Mall Klender dan Kamar 207)
title_full_unstemmed Analisis Film Horor Indonesia Produksi Tahun 2014 (Studi Kasus: Mall Klender dan Kamar 207)
title_short Analisis Film Horor Indonesia Produksi Tahun 2014 (Studi Kasus: Mall Klender dan Kamar 207)
title_sort analisis film horor indonesia produksi tahun 2014 studi kasus mall klender dan kamar 207
url http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/andharupa/article/view/979
work_keys_str_mv AT dedisukatnosembiringmeliala analisisfilmhororindonesiaproduksitahun2014studikasusmallklenderdankamar207
AT michaelbezaleel analisisfilmhororindonesiaproduksitahun2014studikasusmallklenderdankamar207