Efektivitas Edukasi Gizi Berbasis Digital Melalui Peer-group dalam Pencegahan Anemia pada Remaja Putri
ABSTRAK Latar Belakang: Anemia remaja menjadi salah satu masalah kesehatan global yang krusial, termasuk di Indonesia. Prevalensinya mencapai 32% merupakan masalah kesehatan masyarakat kategori berat. Pencegahan anemia difokuskan pada anemia gizi besi yaitu melalui intervensi spesifik dan sensiti...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Airlangga
2022-12-01
|
Series: | Amerta Nutrition |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/39845 |
Summary: | ABSTRAK
Latar Belakang: Anemia remaja menjadi salah satu masalah kesehatan global yang krusial, termasuk di Indonesia. Prevalensinya mencapai 32% merupakan masalah kesehatan masyarakat kategori berat. Pencegahan anemia difokuskan pada anemia gizi besi yaitu melalui intervensi spesifik dan sensitif. Upaya inovasi pengentasan anemia secara sensitif melalui pendidikan dan promosi kesehatan perlu ditingkatkan sebagai penguatan program preventif dengan optimalisasi bentuk kegiatan yang tepat guna, masif dan efisien berbasis digital diterima oleh kalangan remaja salah satunya melalui peer-group.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas edukasi gizi melalui peer-group terhadap pengetahuan, sikap dan kepatuhan konsumsi fe pada remaja putri.
Metode: Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain non-randomized pre-test dan post-test control group di 2 sekolah menengah pertama Kecamatan Arjawinangun, Cirebon sebanyak 70 responden (perlakuan n=35, kontrol n=35). Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan kuesioner dengan analisis data statistik menggunakan Uji Chi-Square dan Uji Wilcoxon, 7 Educator sebaya memperoleh pelatihan selama 4 minggu dari peneliti secara daring, kemudian edukasi gizi tentang anemia dan tablet tambah darah melalui peer-group selama 3 minggu di group whatsapp dan suplementasi fe.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian intervensi dengan tingkat pengetahuan (p=0,127), sikap (nilai varian yang konstan) dan kepatuhan (p=0,306) pada remaja putri, namun demikian secara statistik setelah diberikan intervensi peer-group terdapat perbedaan nilai rata-rata pada pengetahuan (p=0,001; 22 poin) dan kepatuhan (p=0,008; 0,2 poin).
Kesimpulan: Edukasi melalui peer-group dapat menjadi program inovasi pencegahan anemia remaja dengan optimalisasi rentang waktu periode intervensi.
Kata kunci: Intervensi, Peer-group, Anemia, Pengetahuan, Kepatuhan |
---|---|
ISSN: | 2580-1163 2580-9776 |