PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION) BAGI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIK

The conflict is as natural of law (sunnatullah) that always there in the course of human life. So that conflicts do not lead to violence and social disaster, the conflicts need to be managed properly. Managing conflicts is not solely aimed at the cessation of conflict, or the signing of a peace agre...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Sukendar Sukendar
Format: Article
Language:English
Published: Walisongo State Islamic University 2011-11-01
Series:Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
Subjects:
Online Access:http://journal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/158
_version_ 1817997898201169920
author Sukendar Sukendar
author_facet Sukendar Sukendar
author_sort Sukendar Sukendar
collection DOAJ
description The conflict is as natural of law (sunnatullah) that always there in the course of human life. So that conflicts do not lead to violence and social disaster, the conflicts need to be managed properly. Managing conflicts is not solely aimed at the cessation of conflict, or the signing of a peace agreement between the parties to the dispute. Over, conflict manage­ment must be followed by the management of post-conflict conditions. Among the efforts the condition of post-conflict is recovery of the affected populations, especially children who are the most vulnerable groups in a conflict. One remedy is to educate children affected by conflict through peace education. This needs to be done so that they are free from the trauma, did not carry a grudge in life, and capable of being a man who loves peace. This study will explore the efforts of peace education for children affected by conflict in the Latansa Islamic Boarding School, Cangkring, Karang­anyar, Demak. *** Konflik merupakan sesuatu yang alami yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu agar konflik tidak mengakibatkan kekerasan dan petaka sosial maka konflik perlu dikelola dengan tepat. Mengelola konflik tidak semata-mata ditujukan bagi penghentian konflik atau penandatanganan kesepakatan antara kelompok-kelompok yang bertikai. Lebih dari itu, manajemen konflik harus diikuti dengan manajemen post-konflik. Di antara berbagai upaya manajemen post-konflik adalah pemulihan terhadap orang-orang yang menjadi korban konflik, khususnya anak-anak yang memang rentan terhadap efek konflik. Salah satu penanganannya adalah melalui pendidikan agar mereka terbebas dari perasaan traumatik, tidak membawa kedukaan mereka, serta mampu menjadi orang yang mencintai perdamaian. Kajian ini akan melihat bagaimana upaya pendidikan damai yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Latansa Cangkring Karanganyar Demak.
first_indexed 2024-04-14T02:45:06Z
format Article
id doaj.art-dc0983cd6fce4996b9ce745bcd5aa009
institution Directory Open Access Journal
issn 0852-7172
2461-064X
language English
last_indexed 2024-04-14T02:45:06Z
publishDate 2011-11-01
publisher Walisongo State Islamic University
record_format Article
series Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
spelling doaj.art-dc0983cd6fce4996b9ce745bcd5aa0092022-12-22T02:16:35ZengWalisongo State Islamic UniversityWalisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan0852-71722461-064X2011-11-0119227128610.21580/ws.2011.19.2.158163PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION) BAGI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIKSukendar Sukendar0Flinder University of South AustraliaThe conflict is as natural of law (sunnatullah) that always there in the course of human life. So that conflicts do not lead to violence and social disaster, the conflicts need to be managed properly. Managing conflicts is not solely aimed at the cessation of conflict, or the signing of a peace agreement between the parties to the dispute. Over, conflict manage­ment must be followed by the management of post-conflict conditions. Among the efforts the condition of post-conflict is recovery of the affected populations, especially children who are the most vulnerable groups in a conflict. One remedy is to educate children affected by conflict through peace education. This needs to be done so that they are free from the trauma, did not carry a grudge in life, and capable of being a man who loves peace. This study will explore the efforts of peace education for children affected by conflict in the Latansa Islamic Boarding School, Cangkring, Karang­anyar, Demak. *** Konflik merupakan sesuatu yang alami yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu agar konflik tidak mengakibatkan kekerasan dan petaka sosial maka konflik perlu dikelola dengan tepat. Mengelola konflik tidak semata-mata ditujukan bagi penghentian konflik atau penandatanganan kesepakatan antara kelompok-kelompok yang bertikai. Lebih dari itu, manajemen konflik harus diikuti dengan manajemen post-konflik. Di antara berbagai upaya manajemen post-konflik adalah pemulihan terhadap orang-orang yang menjadi korban konflik, khususnya anak-anak yang memang rentan terhadap efek konflik. Salah satu penanganannya adalah melalui pendidikan agar mereka terbebas dari perasaan traumatik, tidak membawa kedukaan mereka, serta mampu menjadi orang yang mencintai perdamaian. Kajian ini akan melihat bagaimana upaya pendidikan damai yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Latansa Cangkring Karanganyar Demak.http://journal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/158pendidikan damaipeace educationkorbankonflik
spellingShingle Sukendar Sukendar
PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION) BAGI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIK
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
pendidikan damai
peace education
korban
konflik
title PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION) BAGI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIK
title_full PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION) BAGI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIK
title_fullStr PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION) BAGI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIK
title_full_unstemmed PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION) BAGI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIK
title_short PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION) BAGI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIK
title_sort pendidikan damai peace education bagi anak anak korban konflik
topic pendidikan damai
peace education
korban
konflik
url http://journal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/158
work_keys_str_mv AT sukendarsukendar pendidikandamaipeaceeducationbagianakanakkorbankonflik