Pengaruh fase bulan dan pasang surut terhadap kemunculan pari manta (Manta alfredi) di Perairan Karang Makassar, Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur

Perairan Karang Makassar, dikenal sebagai Manta Point yang berada di Taman Nasional (T.N.) Komodo, Indonesia. Lokasi ini merupakan salah satu habitat bagi pari manta. Penelitian kali ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kemunculan pari manta dengan fase bulan dan pasang surut. Pengambilan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Muhammad Ichsan, Dulmi’ad Iriana, Muhammad Yusuf Awaluddin
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Syiah Kuala 2013-08-01
Series:Depik Jurnal
Subjects:
Online Access:http://jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/view/749
_version_ 1827841970244943872
author Muhammad Ichsan
Dulmi’ad Iriana
Muhammad Yusuf Awaluddin
author_facet Muhammad Ichsan
Dulmi’ad Iriana
Muhammad Yusuf Awaluddin
author_sort Muhammad Ichsan
collection DOAJ
description Perairan Karang Makassar, dikenal sebagai Manta Point yang berada di Taman Nasional (T.N.) Komodo, Indonesia. Lokasi ini merupakan salah satu habitat bagi pari manta. Penelitian kali ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kemunculan pari manta dengan fase bulan dan pasang surut. Pengambilan data dilakukan pada bulan September – Oktober 2012. Metode Photo ID dipergunakan untuk menhitung jumlah individu kemunculan pari manta. Sedangkan untuk data fase bulan diperoleh dari USNO NAVY berupa persentasi cahaya bulan, sedangkan untuk pasang surut didapatkan dari WX Tide Prediction Server. Hasil menunjukkan bahwa dari 20 kali penyelaman, rata-rata kemunculan tertinggi terjadi saat fase bulan penuh sebesar 9,8 individu per penyelaman. Pada bulan setengah jumlah kemunculan paling sedikit yaitu 3 kemunculan per penyelaman, sama dengan fase bulan baru yaitu 3 kemunculan per penyelaman. Sementara itu berdasarkan pola pasang surut, diperoleh rata-rata jumlah individu tertinggi yang muncul yaitu pada pada saat pasang sebanyak 6,5 individu per penyelaman, saat surut sebesar 4,4 individu per penyelaman, sedangkan pada saat kendur paling sedikit yaitu sebesar 3,4 individu per penyelaman. Kami menyarankan bahwa waktu yang terbaik untuk melihat pari manta di lokasi ini adalah pada saat bulan penuh dan saat pasang.
first_indexed 2024-03-12T08:01:20Z
format Article
id doaj.art-de275b37b69e4ab49730f180f0d64876
institution Directory Open Access Journal
issn 2089-7790
2089-7790
language English
last_indexed 2024-03-12T08:01:20Z
publishDate 2013-08-01
publisher Universitas Syiah Kuala
record_format Article
series Depik Jurnal
spelling doaj.art-de275b37b69e4ab49730f180f0d648762023-09-02T19:53:53ZengUniversitas Syiah KualaDepik Jurnal2089-77902089-77902013-08-01228791Pengaruh fase bulan dan pasang surut terhadap kemunculan pari manta (Manta alfredi) di Perairan Karang Makassar, Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara TimurMuhammad Ichsan0Dulmi’ad Iriana1Muhammad Yusuf Awaluddin2Universitas PadjajaranUniversitas PadjajaranUniversitas PadjajaranPerairan Karang Makassar, dikenal sebagai Manta Point yang berada di Taman Nasional (T.N.) Komodo, Indonesia. Lokasi ini merupakan salah satu habitat bagi pari manta. Penelitian kali ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kemunculan pari manta dengan fase bulan dan pasang surut. Pengambilan data dilakukan pada bulan September – Oktober 2012. Metode Photo ID dipergunakan untuk menhitung jumlah individu kemunculan pari manta. Sedangkan untuk data fase bulan diperoleh dari USNO NAVY berupa persentasi cahaya bulan, sedangkan untuk pasang surut didapatkan dari WX Tide Prediction Server. Hasil menunjukkan bahwa dari 20 kali penyelaman, rata-rata kemunculan tertinggi terjadi saat fase bulan penuh sebesar 9,8 individu per penyelaman. Pada bulan setengah jumlah kemunculan paling sedikit yaitu 3 kemunculan per penyelaman, sama dengan fase bulan baru yaitu 3 kemunculan per penyelaman. Sementara itu berdasarkan pola pasang surut, diperoleh rata-rata jumlah individu tertinggi yang muncul yaitu pada pada saat pasang sebanyak 6,5 individu per penyelaman, saat surut sebesar 4,4 individu per penyelaman, sedangkan pada saat kendur paling sedikit yaitu sebesar 3,4 individu per penyelaman. Kami menyarankan bahwa waktu yang terbaik untuk melihat pari manta di lokasi ini adalah pada saat bulan penuh dan saat pasang.http://jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/view/749Pari MantaFase BulanPasang SurutTaman Nasional Komodo
spellingShingle Muhammad Ichsan
Dulmi’ad Iriana
Muhammad Yusuf Awaluddin
Pengaruh fase bulan dan pasang surut terhadap kemunculan pari manta (Manta alfredi) di Perairan Karang Makassar, Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur
Depik Jurnal
Pari Manta
Fase Bulan
Pasang Surut
Taman Nasional Komodo
title Pengaruh fase bulan dan pasang surut terhadap kemunculan pari manta (Manta alfredi) di Perairan Karang Makassar, Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur
title_full Pengaruh fase bulan dan pasang surut terhadap kemunculan pari manta (Manta alfredi) di Perairan Karang Makassar, Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur
title_fullStr Pengaruh fase bulan dan pasang surut terhadap kemunculan pari manta (Manta alfredi) di Perairan Karang Makassar, Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur
title_full_unstemmed Pengaruh fase bulan dan pasang surut terhadap kemunculan pari manta (Manta alfredi) di Perairan Karang Makassar, Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur
title_short Pengaruh fase bulan dan pasang surut terhadap kemunculan pari manta (Manta alfredi) di Perairan Karang Makassar, Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur
title_sort pengaruh fase bulan dan pasang surut terhadap kemunculan pari manta manta alfredi di perairan karang makassar taman nasional komodo nusa tenggara timur
topic Pari Manta
Fase Bulan
Pasang Surut
Taman Nasional Komodo
url http://jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/view/749
work_keys_str_mv AT muhammadichsan pengaruhfasebulandanpasangsurutterhadapkemunculanparimantamantaalfredidiperairankarangmakassartamannasionalkomodonusatenggaratimur
AT dulmiadiriana pengaruhfasebulandanpasangsurutterhadapkemunculanparimantamantaalfredidiperairankarangmakassartamannasionalkomodonusatenggaratimur
AT muhammadyusufawaluddin pengaruhfasebulandanpasangsurutterhadapkemunculanparimantamantaalfredidiperairankarangmakassartamannasionalkomodonusatenggaratimur