Manajemen Pengembangan Sagu Di Kampung Simporo Distrik Ebungfauw Kabupaten Jayapura
Pengembangan ekonomi masyarakat pengolah sagu masih jalan di tempat. Kreasi dalam pengolahan dan pola konsumsi masyarakat menjadi permasalahan yang harus dipecahkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kebijakan pengembangan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan potensi sagu, serta b...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Laboratorium Administrasi Publik FISIP Universitas Andalas
2022-09-01
|
Series: | JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik) |
Subjects: | |
Online Access: | http://jakp.fisip.unand.ac.id/index.php/jakp/article/view/269 |
_version_ | 1798000825537134592 |
---|---|
author | Muhammad Ismail Muhammad Ismail |
author_facet | Muhammad Ismail Muhammad Ismail |
author_sort | Muhammad Ismail Muhammad Ismail |
collection | DOAJ |
description | Pengembangan ekonomi masyarakat pengolah sagu masih jalan di tempat. Kreasi dalam pengolahan dan pola konsumsi masyarakat menjadi permasalahan yang harus dipecahkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kebijakan pengembangan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan potensi sagu, serta bagaimana strategi dalam mengembangkan pengolahan sagu. Analisa data menggunakan deskriptif analisis dengan analisa SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengembangan ekonomi masyarakat selama ini melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat kurang diarahkan ke pengembangan potensi sagu, hal ini disebabkan karena belum ditetapkannya sagu sebagai salah satu komoditi unggulan pemerintah Kabupaten Jayapura. Faktor penghambat/kelemahan dalam upaya pengembangan ekonomi masyarakat di Kampung Simporo tertumpu pada sistim pengelolaan sagu yang masih tradisionil, kurangnya pembinaan dan pendampingan bagi masyarakat pengelola sagu, pola konsumsi masyarakat sudah mulai beralih ke beras, kurangnya modal usaha, dan kurangnya penganekagaman produk berbahan dasar sagu. Hasil analisis SWOT menunjukan bahwa posisi grafik pemetaan analisis sumbu X sebesar -0,374(negative) dan sumbu Y sebesar 0,220 (positif), sehingga posisi kebijakan berada pada kuadran ketiga (III) artinya disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya yang diangap belum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. |
first_indexed | 2024-04-11T11:26:29Z |
format | Article |
id | doaj.art-dec0a48a201147d98216aa4a6b09c270 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2301-4342 2657-0092 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-11T11:26:29Z |
publishDate | 2022-09-01 |
publisher | Laboratorium Administrasi Publik FISIP Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik) |
spelling | doaj.art-dec0a48a201147d98216aa4a6b09c2702022-12-22T04:26:16ZindLaboratorium Administrasi Publik FISIP Universitas AndalasJAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik)2301-43422657-00922022-09-0171244310.25077/jakp.7.1.24-43.2022269Manajemen Pengembangan Sagu Di Kampung Simporo Distrik Ebungfauw Kabupaten JayapuraMuhammad Ismail Muhammad Ismail0Papua Province Research and Development AgencyPengembangan ekonomi masyarakat pengolah sagu masih jalan di tempat. Kreasi dalam pengolahan dan pola konsumsi masyarakat menjadi permasalahan yang harus dipecahkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kebijakan pengembangan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan potensi sagu, serta bagaimana strategi dalam mengembangkan pengolahan sagu. Analisa data menggunakan deskriptif analisis dengan analisa SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengembangan ekonomi masyarakat selama ini melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat kurang diarahkan ke pengembangan potensi sagu, hal ini disebabkan karena belum ditetapkannya sagu sebagai salah satu komoditi unggulan pemerintah Kabupaten Jayapura. Faktor penghambat/kelemahan dalam upaya pengembangan ekonomi masyarakat di Kampung Simporo tertumpu pada sistim pengelolaan sagu yang masih tradisionil, kurangnya pembinaan dan pendampingan bagi masyarakat pengelola sagu, pola konsumsi masyarakat sudah mulai beralih ke beras, kurangnya modal usaha, dan kurangnya penganekagaman produk berbahan dasar sagu. Hasil analisis SWOT menunjukan bahwa posisi grafik pemetaan analisis sumbu X sebesar -0,374(negative) dan sumbu Y sebesar 0,220 (positif), sehingga posisi kebijakan berada pada kuadran ketiga (III) artinya disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya yang diangap belum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.http://jakp.fisip.unand.ac.id/index.php/jakp/article/view/269economic developmentmanagementempowerment |
spellingShingle | Muhammad Ismail Muhammad Ismail Manajemen Pengembangan Sagu Di Kampung Simporo Distrik Ebungfauw Kabupaten Jayapura JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik) economic development management empowerment |
title | Manajemen Pengembangan Sagu Di Kampung Simporo Distrik Ebungfauw Kabupaten Jayapura |
title_full | Manajemen Pengembangan Sagu Di Kampung Simporo Distrik Ebungfauw Kabupaten Jayapura |
title_fullStr | Manajemen Pengembangan Sagu Di Kampung Simporo Distrik Ebungfauw Kabupaten Jayapura |
title_full_unstemmed | Manajemen Pengembangan Sagu Di Kampung Simporo Distrik Ebungfauw Kabupaten Jayapura |
title_short | Manajemen Pengembangan Sagu Di Kampung Simporo Distrik Ebungfauw Kabupaten Jayapura |
title_sort | manajemen pengembangan sagu di kampung simporo distrik ebungfauw kabupaten jayapura |
topic | economic development management empowerment |
url | http://jakp.fisip.unand.ac.id/index.php/jakp/article/view/269 |
work_keys_str_mv | AT muhammadismailmuhammadismail manajemenpengembangansagudikampungsimporodistrikebungfauwkabupatenjayapura |