ENTITAS METAFORA LEKSIKON FLORA MANDAILING TERHADAP KEBUDAYAANNYA

Masyarakat Mandailing memiliki satu ragam bahasa yang dinamakan hata bulung-bulung (artinya bahasa daun-daunan). Berbeda dari bahasa yang biasa, kata – kata dalam hata bulung-bulung ialah daun tumbuh-tumbuhan yang dalam bahasa Mandailing disebut bulung-bulung. Daun-daunan yang digunakan ialah daun-d...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Putri Nasution
Format: Article
Language:English
Published: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 2015-12-01
Series:Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Subjects:
Online Access:http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/33
_version_ 1828788933370052608
author Putri Nasution
author_facet Putri Nasution
author_sort Putri Nasution
collection DOAJ
description Masyarakat Mandailing memiliki satu ragam bahasa yang dinamakan hata bulung-bulung (artinya bahasa daun-daunan). Berbeda dari bahasa yang biasa, kata – kata dalam hata bulung-bulung ialah daun tumbuh-tumbuhan yang dalam bahasa Mandailing disebut bulung-bulung. Daun-daunan yang digunakan ialah daun-daunan yang namanya mempunyai persamaan bunyi dengan kata-kata lainnya dalam bahasa Mandailing. Misalnya daun tumbuh-tumbuhan yang bernama sitarak digunakan untuk menyampaikan kata marsarak (berpisah). Daun tumbuh-tumbuhan yang bernama pau (pakis) digunakan untuk menyampaikan kata diau (pada saya). Daun tumbuhan yang bernama sitanggis (setanggi) digunakan untuk menyampaikan perkataan tangis (menangis). Daun tumbuh-tumbuhan yang bernama podom-podom digunakan untuk menyampaikan perkataan modom (tidur). Daun tumbuh-tumbuhan yang bernama adungdung (madung) digunakan untuk menyampaikan perkataan dung (setelah). Daun tumbuhan yang bernama sitata (hita) digunakan untuk menyampaikan perkataan hita (kita). Dari ragam bahasa daunan atau flora itulah muncul bahasa Mandailing. Masyarakat Mandailing sendiri banyak yang tidak mengetahui tentang asal-usul bahasa Mandailing itu sendiri. Telah terjadi transformasi leksikon flora Mandailing yang membentuk satu makna dalam bahasa Mandailing itu sendiri yang mengandung nilai budaya yang sangat tinggi.
first_indexed 2024-12-12T01:02:52Z
format Article
id doaj.art-dec563e1fb444cda9feff486c2ff23e7
institution Directory Open Access Journal
issn 2338-8528
2579-8111
language English
last_indexed 2024-12-12T01:02:52Z
publishDate 2015-12-01
publisher Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
record_format Article
series Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
spelling doaj.art-dec563e1fb444cda9feff486c2ff23e72022-12-22T00:43:40ZengBadan Pengembangan dan Pembinaan BahasaRanah: Jurnal Kajian Bahasa2338-85282579-81112015-12-014210.26499/rnh.v4i2.3331ENTITAS METAFORA LEKSIKON FLORA MANDAILING TERHADAP KEBUDAYAANNYAPutri Nasution0STIE Graha Kirana MedanMasyarakat Mandailing memiliki satu ragam bahasa yang dinamakan hata bulung-bulung (artinya bahasa daun-daunan). Berbeda dari bahasa yang biasa, kata – kata dalam hata bulung-bulung ialah daun tumbuh-tumbuhan yang dalam bahasa Mandailing disebut bulung-bulung. Daun-daunan yang digunakan ialah daun-daunan yang namanya mempunyai persamaan bunyi dengan kata-kata lainnya dalam bahasa Mandailing. Misalnya daun tumbuh-tumbuhan yang bernama sitarak digunakan untuk menyampaikan kata marsarak (berpisah). Daun tumbuh-tumbuhan yang bernama pau (pakis) digunakan untuk menyampaikan kata diau (pada saya). Daun tumbuhan yang bernama sitanggis (setanggi) digunakan untuk menyampaikan perkataan tangis (menangis). Daun tumbuh-tumbuhan yang bernama podom-podom digunakan untuk menyampaikan perkataan modom (tidur). Daun tumbuh-tumbuhan yang bernama adungdung (madung) digunakan untuk menyampaikan perkataan dung (setelah). Daun tumbuhan yang bernama sitata (hita) digunakan untuk menyampaikan perkataan hita (kita). Dari ragam bahasa daunan atau flora itulah muncul bahasa Mandailing. Masyarakat Mandailing sendiri banyak yang tidak mengetahui tentang asal-usul bahasa Mandailing itu sendiri. Telah terjadi transformasi leksikon flora Mandailing yang membentuk satu makna dalam bahasa Mandailing itu sendiri yang mengandung nilai budaya yang sangat tinggi.http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/33bulung-bulung, flora, ekolinguistik, Mandailing
spellingShingle Putri Nasution
ENTITAS METAFORA LEKSIKON FLORA MANDAILING TERHADAP KEBUDAYAANNYA
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
bulung-bulung, flora, ekolinguistik, Mandailing
title ENTITAS METAFORA LEKSIKON FLORA MANDAILING TERHADAP KEBUDAYAANNYA
title_full ENTITAS METAFORA LEKSIKON FLORA MANDAILING TERHADAP KEBUDAYAANNYA
title_fullStr ENTITAS METAFORA LEKSIKON FLORA MANDAILING TERHADAP KEBUDAYAANNYA
title_full_unstemmed ENTITAS METAFORA LEKSIKON FLORA MANDAILING TERHADAP KEBUDAYAANNYA
title_short ENTITAS METAFORA LEKSIKON FLORA MANDAILING TERHADAP KEBUDAYAANNYA
title_sort entitas metafora leksikon flora mandailing terhadap kebudayaannya
topic bulung-bulung, flora, ekolinguistik, Mandailing
url http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/33
work_keys_str_mv AT putrinasution entitasmetaforaleksikonfloramandailingterhadapkebudayaannya