PENGARUH APLIKASI Pyraclostrobin TERHADAP SERANGAN PENYEBAB PENYAKIT BULAI PADA LIMA VARIETAS JAGUNG (Zea mays)

Jagung merupakan makanan pokok bagi penduduk Indonesia kedua setelah padi. Kendala biotik dan abiotik sering muncul dalam produksi jagung nasional sehingga produktivitasnya rendah. Penyakit bulai adalah penyakit penting pada tanaman jagung yang merupakan kendala utama pada budidaya tanaman jagung di...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Novie Utami Asputri, Luqman Qurata Aini, Abdul Latief Abadi
Format: Article
Language:English
Published: University of Brawijaya 2013-09-01
Series:Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan)
Online Access:https://jurnalhpt.ub.ac.id/index.php/jhpt/article/view/40
Description
Summary:Jagung merupakan makanan pokok bagi penduduk Indonesia kedua setelah padi. Kendala biotik dan abiotik sering muncul dalam produksi jagung nasional sehingga produktivitasnya rendah. Penyakit bulai adalah penyakit penting pada tanaman jagung yang merupakan kendala utama pada budidaya tanaman jagung di Indonesia. Penyakit bulai disebabkan oleh infeksi jamur patogen Peronosclerospora sp. Pyraclostrobin merupakan fungisida dari kelompok strobilurin yang digunakan untuk melindungi tanaman yang diakibatkan oleh jamur. Pyraclostrobin telah dilaporkan efektif mengendalikan penyebab penyakit karat daun (Puccinia sorghi Schw), hawar daun (Exserohilum turcicum (Pass) Leonard et Suggs), bercak daun (Bipolaris maydis (Nisik) Shoemaker), dan busuk batang pada tanaman jagung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pyrasclostrobin terhadap perkembangan penyakit bulai pada tanaman jagung serta pengaruh pyraclostrobin terhadap pertumbuhan tanaman. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama menggunakan lima varietas yaitu varietas P21, BISI 2, BISI 222, Pertiwi3 dan NK 33. Faktor kedua menggunakan aplikasi pyraclostrobin dan kontrol (tanpa aplikasi pyraclostrobin). Daun tanaman jagung yang terserang bulai bewarna kuning pucat (khlorotik) memanjang sejajar tulang daun dengan batas yang jelas. Pengaplikasian pyraclostrobin berpengaruh terhadap perkembangan penyakit bulai pada lima varietas yang digunakan terbukti pada nilai intensitas yang lebih rendah pada perlakuan pemberian pyraclostrobin daripada yang tidak diberi pyraclostrobin. Pemberian pyraclostrobin tidak menunjukkan pengaruh terhadap tinggi tanaman tetapi menunjukkan pengaruh terhadap diameter batang. Pyraclostrobin dapat meningkatkan jumlah klorofil. Hal ini diduga varietas dengan pemberian pyraclostrobin dapat meningkatkan nitrogen tanaman untuk pembentukan klorofil. Pemberian pyracostrobin juga berpengaruh terhadap bobot biji jagung. Pyraclostrobin juga dapat menekan perkembangan jamur filosfer tetapi tidak dapat menekan perkembangan bakteri filosfer. Tanaman yang diperlakukan pyraclostrobin memiliki kandungan fenol yang lebih rendah daripada kontrol (tanpa pyraclostrobin). Hal ini diduga produksi fenol pada tanaman dapat diinduksi dengan serangan patogen.
ISSN:2338-4336
2580-6459