Agama di Era Media: Kode Religius dalam Industri Televisi Indonesia

This article will examine the relation between religion and religious symbol in television media industry era in Indonesia. In order to understand religion thought which is transcendental, community needs religious symbol. Religious symbol contains several codes that can be interpreted socially and...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Iswandi Syahputra
Format: Article
Language:Arabic
Published: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016-04-01
Series:Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin
Subjects:
Online Access:http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/1283
_version_ 1797991378413682688
author Iswandi Syahputra
author_facet Iswandi Syahputra
author_sort Iswandi Syahputra
collection DOAJ
description This article will examine the relation between religion and religious symbol in television media industry era in Indonesia. In order to understand religion thought which is transcendental, community needs religious symbol. Religious symbol contains several codes that can be interpreted socially and culturally. Television as an industry produces religious code as a comodity. Religious comodity then being used as a strategy to widen its viewer. Relation between those conditions can lead to a new mass culture and symbolic religiosity. In mass society, religion turns into an entertainment instead of guidance. In the end, religion in social life will be practiced by consuming religious symbol only. This condition shows the lack of religious spirituality. Where, religion without spirituality only leaves ritual. [Artikel ini akan membahas relasi agama dan simbol keagamaan dalam era industri media televisi di Indonesia. Untuk menghayati ajaran agama yang bersifat transenden masyarakat membutuhkan berbagai simbol religius. Simbol religius tersebut memuat sejumlah kode yang dapat dibaca secara sosial dan budaya. Televisi sebagai industri memproduksi kode religiusitas tersebut sebagai sebuah komoditas. Komoditas religius kemudian digunakan sebagai strategi untuk memperluas cakupan khalayak penonton. Relasi berbagai kondisi-kondisi tersebut dapat menuju pada satu situasi baru budaya massa dan religiusitas simbolik. Dalam masyarakat massa, agama berubah menjadi tontonan bukan tuntunan. Pada bagian hilir, kehadiran agama dalam kehidupan sosial cukup dipraktekkan dengan mengkonsumsi berbagai simbol religius. Kondisi ini menunjukkan hilangnya spritualitas agama. Padahal, agama tanpa spiritualitas hanya menyisahkan ritual.]
first_indexed 2024-04-11T08:50:06Z
format Article
id doaj.art-dfd0dc53e965429eba04bf6fea36c34d
institution Directory Open Access Journal
issn 1411-3775
2548-4729
language Arabic
last_indexed 2024-04-11T08:50:06Z
publishDate 2016-04-01
publisher UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
record_format Article
series Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin
spelling doaj.art-dfd0dc53e965429eba04bf6fea36c34d2022-12-22T04:33:35ZaraUIN Sunan Kalijaga YogyakartaEsensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin1411-37752548-47292016-04-0117112513810.14421/esensia.v17i1.12831134Agama di Era Media: Kode Religius dalam Industri Televisi IndonesiaIswandi Syahputra0UIN Sunan Kalijaga YogyakartaThis article will examine the relation between religion and religious symbol in television media industry era in Indonesia. In order to understand religion thought which is transcendental, community needs religious symbol. Religious symbol contains several codes that can be interpreted socially and culturally. Television as an industry produces religious code as a comodity. Religious comodity then being used as a strategy to widen its viewer. Relation between those conditions can lead to a new mass culture and symbolic religiosity. In mass society, religion turns into an entertainment instead of guidance. In the end, religion in social life will be practiced by consuming religious symbol only. This condition shows the lack of religious spirituality. Where, religion without spirituality only leaves ritual. [Artikel ini akan membahas relasi agama dan simbol keagamaan dalam era industri media televisi di Indonesia. Untuk menghayati ajaran agama yang bersifat transenden masyarakat membutuhkan berbagai simbol religius. Simbol religius tersebut memuat sejumlah kode yang dapat dibaca secara sosial dan budaya. Televisi sebagai industri memproduksi kode religiusitas tersebut sebagai sebuah komoditas. Komoditas religius kemudian digunakan sebagai strategi untuk memperluas cakupan khalayak penonton. Relasi berbagai kondisi-kondisi tersebut dapat menuju pada satu situasi baru budaya massa dan religiusitas simbolik. Dalam masyarakat massa, agama berubah menjadi tontonan bukan tuntunan. Pada bagian hilir, kehadiran agama dalam kehidupan sosial cukup dipraktekkan dengan mengkonsumsi berbagai simbol religius. Kondisi ini menunjukkan hilangnya spritualitas agama. Padahal, agama tanpa spiritualitas hanya menyisahkan ritual.]http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/1283ReligionMediaCodeSymbolReligiosity
spellingShingle Iswandi Syahputra
Agama di Era Media: Kode Religius dalam Industri Televisi Indonesia
Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin
Religion
Media
Code
Symbol
Religiosity
title Agama di Era Media: Kode Religius dalam Industri Televisi Indonesia
title_full Agama di Era Media: Kode Religius dalam Industri Televisi Indonesia
title_fullStr Agama di Era Media: Kode Religius dalam Industri Televisi Indonesia
title_full_unstemmed Agama di Era Media: Kode Religius dalam Industri Televisi Indonesia
title_short Agama di Era Media: Kode Religius dalam Industri Televisi Indonesia
title_sort agama di era media kode religius dalam industri televisi indonesia
topic Religion
Media
Code
Symbol
Religiosity
url http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/1283
work_keys_str_mv AT iswandisyahputra agamadieramediakodereligiusdalamindustritelevisiindonesia