MENGUAK FAKTA KENABIAN MARYAM AS

Abstrak: Kenabian merupakan derajat tertinggi dalam Islam. Dalam menetapkan seseorang dengan posisi tinggi ini, ulama telah menetapkan syarat dan karakteristik. Masalahnya muncul ketika syarat dan karakteristik ini disematkan kepada seseorang yang berjenis kelamin perempuan, yakni Maryam. Ulama ber...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Salamah Noorhidayati
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Pusat Studi Gender dan Anak IAIN Purwokerto 2014-01-01
Series:Yinyang: Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak
Online Access:https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/yinyang/article/view/1183
_version_ 1797303757693779968
author Salamah Noorhidayati
author_facet Salamah Noorhidayati
author_sort Salamah Noorhidayati
collection DOAJ
description Abstrak: Kenabian merupakan derajat tertinggi dalam Islam. Dalam menetapkan seseorang dengan posisi tinggi ini, ulama telah menetapkan syarat dan karakteristik. Masalahnya muncul ketika syarat dan karakteristik ini disematkan kepada seseorang yang berjenis kelamin perempuan, yakni Maryam. Ulama berselisih dalam menetapkan posisinya di antara jajaran kenabian. Tulisan ini akan mengurai bagaimana konsep nabi dan  karakteristiknya secara umum, bagaimana relasi perempuan dan wahyu, bagaimana perbedaan pandangan ulama khususnya ahli tafsir terkait dengan status Maryam dan argument al-Qur’an bagi penetapan Maryam sebagai bagian dari mata rantai nabi dalam perspektif tafsir yang berkeadilan jender. Metode yang digunakan adalah deskriptif, dengan pendekatan filosofis dan komparatif. Tulisan ini menemukan bahwa  karakteristik kenabian yang ada jika diterapkan pada sosok Maryam akan “memaksa†adanya kesimpulan bahwa Maryam dengan segala deskripsi al-Qur’an dan sejarah merupakan salah satu mata rantai kenabian dalam Islam.   Abstract: Prophethood is the highest degree in Islam. In determining a person with this high position, scholars have established requirements and characteristics. The problem arises when the seterms and characteristics attributed to someone who is female, such as Mary. Clerics argue in determining its position among the ranks of prophet hood. This article will discuss how the concept of the prophet and general characteristics, the relationships of women and revelation, how divergent views of commentators, especially relating to the status of Mary and the arguments of the Qur'an for the determination of Mary as part of the chain of prophets in perspective interpretation of gender equity. The method used is descriptive, with a philosophical approach and comparative. This paper found that the characteristics of the existing prophetic when applied to the figure of Mary will be "forced" to the conclusion that Mary with any description of the Koran and the history is one of the chain of prophethood in Islam.   Kata Kunci: Maryam, Nabi Perempuan, Wahyu, Mu’jizat
first_indexed 2024-03-07T23:57:21Z
format Article
id doaj.art-e0b223c6b9934293b008ae178defec17
institution Directory Open Access Journal
issn 1907-2791
2548-5385
language Indonesian
last_indexed 2024-03-07T23:57:21Z
publishDate 2014-01-01
publisher Pusat Studi Gender dan Anak IAIN Purwokerto
record_format Article
series Yinyang: Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak
spelling doaj.art-e0b223c6b9934293b008ae178defec172024-02-18T08:17:17ZindPusat Studi Gender dan Anak IAIN PurwokertoYinyang: Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak1907-27912548-53852014-01-0191MENGUAK FAKTA KENABIAN MARYAM ASSalamah Noorhidayati0IAIN Tulung Agung Jawa Timur Abstrak: Kenabian merupakan derajat tertinggi dalam Islam. Dalam menetapkan seseorang dengan posisi tinggi ini, ulama telah menetapkan syarat dan karakteristik. Masalahnya muncul ketika syarat dan karakteristik ini disematkan kepada seseorang yang berjenis kelamin perempuan, yakni Maryam. Ulama berselisih dalam menetapkan posisinya di antara jajaran kenabian. Tulisan ini akan mengurai bagaimana konsep nabi dan  karakteristiknya secara umum, bagaimana relasi perempuan dan wahyu, bagaimana perbedaan pandangan ulama khususnya ahli tafsir terkait dengan status Maryam dan argument al-Qur’an bagi penetapan Maryam sebagai bagian dari mata rantai nabi dalam perspektif tafsir yang berkeadilan jender. Metode yang digunakan adalah deskriptif, dengan pendekatan filosofis dan komparatif. Tulisan ini menemukan bahwa  karakteristik kenabian yang ada jika diterapkan pada sosok Maryam akan “memaksa†adanya kesimpulan bahwa Maryam dengan segala deskripsi al-Qur’an dan sejarah merupakan salah satu mata rantai kenabian dalam Islam.   Abstract: Prophethood is the highest degree in Islam. In determining a person with this high position, scholars have established requirements and characteristics. The problem arises when the seterms and characteristics attributed to someone who is female, such as Mary. Clerics argue in determining its position among the ranks of prophet hood. This article will discuss how the concept of the prophet and general characteristics, the relationships of women and revelation, how divergent views of commentators, especially relating to the status of Mary and the arguments of the Qur'an for the determination of Mary as part of the chain of prophets in perspective interpretation of gender equity. The method used is descriptive, with a philosophical approach and comparative. This paper found that the characteristics of the existing prophetic when applied to the figure of Mary will be "forced" to the conclusion that Mary with any description of the Koran and the history is one of the chain of prophethood in Islam.   Kata Kunci: Maryam, Nabi Perempuan, Wahyu, Mu’jizat https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/yinyang/article/view/1183
spellingShingle Salamah Noorhidayati
MENGUAK FAKTA KENABIAN MARYAM AS
Yinyang: Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak
title MENGUAK FAKTA KENABIAN MARYAM AS
title_full MENGUAK FAKTA KENABIAN MARYAM AS
title_fullStr MENGUAK FAKTA KENABIAN MARYAM AS
title_full_unstemmed MENGUAK FAKTA KENABIAN MARYAM AS
title_short MENGUAK FAKTA KENABIAN MARYAM AS
title_sort menguak fakta kenabian maryam as
url https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/yinyang/article/view/1183
work_keys_str_mv AT salamahnoorhidayati menguakfaktakenabianmaryamas