Produktivitas Enzim Lignase Dari Jamur Marasmius Sp Dan Efektifitasnya Dalam Mendegradasi Lignin Pada Media Serat Sawit Untuk Pakan Ternak Ruminansia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  optimalisasi produksi enzim ekstraseluler (lignin) dan efektivitasnya dalam memecah lignin dalam media serat sawit. Tujuan lainya yaitu mengetahui perubahan gizi media serat sawit yang ditandai dengan peningkatan protein, penurunan kadar serat, dan pro...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Enri Musnandar, Fachroerrozi Hoesni
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Jambi 2018-03-01
Series:Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan
Online Access:https://www.online-journal.unja.ac.id/jiip/article/view/4771
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  optimalisasi produksi enzim ekstraseluler (lignin) dan efektivitasnya dalam memecah lignin dalam media serat sawit. Tujuan lainya yaitu mengetahui perubahan gizi media serat sawit yang ditandai dengan peningkatan protein, penurunan kadar serat, dan produksi gula reduksi.  Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap pola faktorial 3x3. Faktor pertama yaitu sumber energi yaitu Dedak, molases, dan poles. Faktor kedua, yaitu tingkat urea dalam substrat, masing-masing 0% (U0), 1% (U1), dan 2% (U2). Seluruhnya terdapat 9 perlakuan, masing-masing perlakuan diulang empat kali. Peubah yang diamati yaitu panjang miselium. Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam, bila analisis ragam menunjukkan perbedaan dilanjutkan dengan Uji DMRT. Perlakuan yang menghasilkan panjang miselium tertinggi (pertumbuhan terbaik) kemudian diambil data per periode pertumbuhan untuk dianalisis kandungan gizi, kadar lignin, gula pereduksi, dan kandungan enzim lignasenya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One Way Anova.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan terbaik yaitu pada media serat sawit yang diberi urea 1% dan poles 10% (U1P10) dengan panjang miselium 94,25 mm dan yang terendah pada pemberian Urea 0% dan Dedak 10% (U0D10) yaitu 30 mm. Kandungan gizi pada periode pertumbuhan V lebih baik dibandingkan periode lainnya dengan kandungan protein 7,4085%, dan yang terendah pada periode pertumbuhan I yaitu 3,5152%, sedangkan kandungan ADF paling rendah juga pada periode V yaitu 10,66% dan tertinggi pada periode I yaitu 19,30%. Kandungan lignin terendah diperoleh pada periode pertumbuhan V yaitu 7,23%. Begitu juga produksi gula pereduksi tertinggi dicapai pada periode V yaitu.7,485 mg/g.  Disimpulkan bahwa aktivitas enzim dan kandungan gizi terbaik pada serat sawit yang difermentasi pada fase kelima atau setelah difermentasi selama 20 hari.   Kata kunci : Marasmius sp, lignase, gula reduksi, lignin
ISSN:1410-7791
2528-0805