Studi Perlindungan Pipeline PT. Pertamina Gas di Pesisir Indramayu

<p>Pada pantai limbangan, Indramayu terdapat jalur <em>pipeline </em>yang merupakan transporter  minyak dan gas PT. Pertamina Gas Area JBB (Jawa Bagian Barat). Kondisi<em> </em>pantai ini mengalami abrasi yang membahayakan jalur <em>pipeline </em>tersebut. B...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Gilang Wijaya, Wahyudi Wahyudi
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2013-09-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/4787
Description
Summary:<p>Pada pantai limbangan, Indramayu terdapat jalur <em>pipeline </em>yang merupakan transporter  minyak dan gas PT. Pertamina Gas Area JBB (Jawa Bagian Barat). Kondisi<em> </em>pantai ini mengalami abrasi yang membahayakan jalur <em>pipeline </em>tersebut. Berdasarkan pengamatan visual, beberapa bagian <em>pipeline </em>telah tergenang air laut yang disebabkan oleh perubahan garis pantai. PT. Pertamina membangun beberapa alternatif perlindungan pantai, antara lain <em>breakwater­, seawall </em>dan penanaman tumbuhan bakau. Namun tidak efektif, karena beberapa bagian masih terkena gelombang dan terjadi transpor sedimen sehingga perubahan garis pantai tetap terjadi, hal ini dikarenakan <em>breakwater</em> yang ada mengalami <em>over toping</em> sehingga gelombang gagal teredam. Pada Tugas Akhir ini dilakukan analisa ulang <em>breakwater </em>dan merekomendasikan desain <em>breakwater </em>yang efektif dalam meredam gelombang. Metode yang digunakan ialah dengan Analisa Gelombang, Analisa Laju Sedimen dan Analisa Perubahan Garis Pantai. Dari analisa tersebut didapat hasil spesifikasi <em>Breakwater </em>dengan tinggi elevasi 6,05 meter, lebar puncak 5,55 meter, dan dibangun pada kedalaman laut 4 meter. Spesifikasi ini efektif karena dari analisa perubahan garis pantai setelah terdapat <em>breakwater </em>dengan spesifikasi diatas perubahan garis pantai tidak lagi terjadi sehingga <em>pipeline </em>dinyatakan aman.</p>
ISSN:2301-9271
2337-3539