Fenomena LGBTQ dalam perspektif konseling dan psikoterapi: realitas dan tantangan konselor

Kondisi penyimpangan orientasi seksual merupakan kondisi individu yang tidak muncul dalam unifaktor, dengan kata lain kondisi tersebut berkembang akibat dari berbagai faktor dalam rentang kehidupan individu. Kondisi penyimpangan orientasi seksual yang saat ini populer dengan LGBTQ (Lesbian, Gay, Bis...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Zadrian Ardi, Frischa Meivilona Yendi, Rahmi Dwi Febriani
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 2018-11-01
Series:Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia
Subjects:
Online Access:https://jurnal.iicet.org/index.php/j-edu/article/view/260
_version_ 1819059491636772864
author Zadrian Ardi
Frischa Meivilona Yendi
Rahmi Dwi Febriani
author_facet Zadrian Ardi
Frischa Meivilona Yendi
Rahmi Dwi Febriani
author_sort Zadrian Ardi
collection DOAJ
description Kondisi penyimpangan orientasi seksual merupakan kondisi individu yang tidak muncul dalam unifaktor, dengan kata lain kondisi tersebut berkembang akibat dari berbagai faktor dalam rentang kehidupan individu. Kondisi penyimpangan orientasi seksual yang saat ini populer dengan LGBTQ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender dan Queer) merupakan fenomena yang selalu muncul dalam setiap komunitas masyarakat yang dalam beberapa tahun ini hak dan kekebasannya tengah lantang disuarakan oleh beberapa negara maju. Hal ini tentu saja menimbulkan permasalahan dan polemik dalam dimensi kehidupan, tak terkecuali dalam kehidupan klien. Konselor sebagai pekerja sosial yang dapat bersentuhan langsung dengan kondisi ini merupakan pihak yang hendaknya memiliki langkah konkrit dalam penanganannya, baik langkah preventif maupun langkah kuratif melalui pelayanan konseling dan psikoterapi. Sudut pandang konseling dan psikoterapi dalam penanganan permasalahan ini merupakan salah satu titik kunci yang dapat dijadikan pendekatan awal. Selain itu, langkah konkrit dalam pelayanan konseling diharapkan mampu menjadi jalan keluar bagi klien untuk berkehidupan yang membahagiakan, mandiri dan memiliki pengendalian diri.
first_indexed 2024-12-21T14:11:57Z
format Article
id doaj.art-e342404728e541d3a31f5cbda4646414
institution Directory Open Access Journal
issn 2476-9886
2477-0302
language Indonesian
last_indexed 2024-12-21T14:11:57Z
publishDate 2018-11-01
publisher Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
record_format Article
series Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia
spelling doaj.art-e342404728e541d3a31f5cbda46464142022-12-21T19:01:01ZindIndonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia2476-98862477-03022018-11-0142778210.29210/120182260198Fenomena LGBTQ dalam perspektif konseling dan psikoterapi: realitas dan tantangan konselorZadrian Ardi0Frischa Meivilona Yendi1Rahmi Dwi Febriani2Universitas Negeri PadangUniversitas Negeri PadangUniversitas Negeri PadangKondisi penyimpangan orientasi seksual merupakan kondisi individu yang tidak muncul dalam unifaktor, dengan kata lain kondisi tersebut berkembang akibat dari berbagai faktor dalam rentang kehidupan individu. Kondisi penyimpangan orientasi seksual yang saat ini populer dengan LGBTQ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender dan Queer) merupakan fenomena yang selalu muncul dalam setiap komunitas masyarakat yang dalam beberapa tahun ini hak dan kekebasannya tengah lantang disuarakan oleh beberapa negara maju. Hal ini tentu saja menimbulkan permasalahan dan polemik dalam dimensi kehidupan, tak terkecuali dalam kehidupan klien. Konselor sebagai pekerja sosial yang dapat bersentuhan langsung dengan kondisi ini merupakan pihak yang hendaknya memiliki langkah konkrit dalam penanganannya, baik langkah preventif maupun langkah kuratif melalui pelayanan konseling dan psikoterapi. Sudut pandang konseling dan psikoterapi dalam penanganan permasalahan ini merupakan salah satu titik kunci yang dapat dijadikan pendekatan awal. Selain itu, langkah konkrit dalam pelayanan konseling diharapkan mampu menjadi jalan keluar bagi klien untuk berkehidupan yang membahagiakan, mandiri dan memiliki pengendalian diri.https://jurnal.iicet.org/index.php/j-edu/article/view/260orientasi seksual, lgbtq, konseling, psikoterapi
spellingShingle Zadrian Ardi
Frischa Meivilona Yendi
Rahmi Dwi Febriani
Fenomena LGBTQ dalam perspektif konseling dan psikoterapi: realitas dan tantangan konselor
Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia
orientasi seksual, lgbtq, konseling, psikoterapi
title Fenomena LGBTQ dalam perspektif konseling dan psikoterapi: realitas dan tantangan konselor
title_full Fenomena LGBTQ dalam perspektif konseling dan psikoterapi: realitas dan tantangan konselor
title_fullStr Fenomena LGBTQ dalam perspektif konseling dan psikoterapi: realitas dan tantangan konselor
title_full_unstemmed Fenomena LGBTQ dalam perspektif konseling dan psikoterapi: realitas dan tantangan konselor
title_short Fenomena LGBTQ dalam perspektif konseling dan psikoterapi: realitas dan tantangan konselor
title_sort fenomena lgbtq dalam perspektif konseling dan psikoterapi realitas dan tantangan konselor
topic orientasi seksual, lgbtq, konseling, psikoterapi
url https://jurnal.iicet.org/index.php/j-edu/article/view/260
work_keys_str_mv AT zadrianardi fenomenalgbtqdalamperspektifkonselingdanpsikoterapirealitasdantantangankonselor
AT frischameivilonayendi fenomenalgbtqdalamperspektifkonselingdanpsikoterapirealitasdantantangankonselor
AT rahmidwifebriani fenomenalgbtqdalamperspektifkonselingdanpsikoterapirealitasdantantangankonselor