Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kesadaran untuk Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru Lahir

Gangguan pendengaran pada anak-anak di negara yang belum ada program deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir diawali dari kecurigaan saat anak terlambat bicara. Keterlambatan deteksi tersebut karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap perkembangan bicara dan bahasa sebelum anak berumu...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Asti Widuri, Bambang Edy Susyanto, Supriyatiningsih Supriyatiningsih
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2019-02-01
Series:Mutiara Medika
Subjects:
Online Access:https://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/5060
_version_ 1818197626398441472
author Asti Widuri
Bambang Edy Susyanto
Supriyatiningsih Supriyatiningsih
author_facet Asti Widuri
Bambang Edy Susyanto
Supriyatiningsih Supriyatiningsih
author_sort Asti Widuri
collection DOAJ
description Gangguan pendengaran pada anak-anak di negara yang belum ada program deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir diawali dari kecurigaan saat anak terlambat bicara. Keterlambatan deteksi tersebut karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap perkembangan bicara dan bahasa sebelum anak berumur 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap sikap/kesadaran tentang deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir. Penelitian dengan desain potong lintang menilai pendidikan orang tua dan sikap terhadap pemeriksaan deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir dilakukan pada orang tua/pasien klinik Asri Medical Centre Yogyakarta (AMC) bulan Juni-Juli 2018. Hasil penelitian menunjukkan 55 responden, 6 (10,9%) dengan pendidikan sangat tinggi, 42 (76,3%) dengan pendidikan tinggi, dan 7 (12,7%) dengan pendidikan menengah. Hasil uji Chi-square menunjukkan tidak adanya pengaruh yang bermakna antara skor pendidikan orang tua, pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, usia dan jumlah anak terhadap sikap orang tua pada program deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir. Tingkat pendidikan orang tua tidak berpengaruh pada sikap positif/tertarik pada program deteksi dini pemeriksaan pendengaran, sehingga dibutuhkan kebijakan pemerintah agar deteksi dini gangguan pendengaran berjalan optimal.
first_indexed 2024-12-12T01:52:58Z
format Article
id doaj.art-e47d0cc499614ce5801196eecea372f6
institution Directory Open Access Journal
issn 1411-8033
2614-0101
language English
last_indexed 2024-12-12T01:52:58Z
publishDate 2019-02-01
publisher Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
record_format Article
series Mutiara Medika
spelling doaj.art-e47d0cc499614ce5801196eecea372f62022-12-22T00:42:26ZengUniversitas Muhammadiyah YogyakartaMutiara Medika1411-80332614-01012019-02-01191131610.18196/mm.1901223168Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kesadaran untuk Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru LahirAsti Widuri0Bambang Edy Susyanto1Supriyatiningsih Supriyatiningsih2Bagian THT Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah YogyakartaBagian Anak Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah YogyakartaBagian Kandungan dan Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah YogyakartaGangguan pendengaran pada anak-anak di negara yang belum ada program deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir diawali dari kecurigaan saat anak terlambat bicara. Keterlambatan deteksi tersebut karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap perkembangan bicara dan bahasa sebelum anak berumur 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap sikap/kesadaran tentang deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir. Penelitian dengan desain potong lintang menilai pendidikan orang tua dan sikap terhadap pemeriksaan deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir dilakukan pada orang tua/pasien klinik Asri Medical Centre Yogyakarta (AMC) bulan Juni-Juli 2018. Hasil penelitian menunjukkan 55 responden, 6 (10,9%) dengan pendidikan sangat tinggi, 42 (76,3%) dengan pendidikan tinggi, dan 7 (12,7%) dengan pendidikan menengah. Hasil uji Chi-square menunjukkan tidak adanya pengaruh yang bermakna antara skor pendidikan orang tua, pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, usia dan jumlah anak terhadap sikap orang tua pada program deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir. Tingkat pendidikan orang tua tidak berpengaruh pada sikap positif/tertarik pada program deteksi dini pemeriksaan pendengaran, sehingga dibutuhkan kebijakan pemerintah agar deteksi dini gangguan pendengaran berjalan optimal.https://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/5060skrining pendengaranpendidikan orang tuabayi baru lahirperkembangan bicara dan bahasa
spellingShingle Asti Widuri
Bambang Edy Susyanto
Supriyatiningsih Supriyatiningsih
Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kesadaran untuk Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru Lahir
Mutiara Medika
skrining pendengaran
pendidikan orang tua
bayi baru lahir
perkembangan bicara dan bahasa
title Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kesadaran untuk Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru Lahir
title_full Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kesadaran untuk Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru Lahir
title_fullStr Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kesadaran untuk Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru Lahir
title_full_unstemmed Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kesadaran untuk Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru Lahir
title_short Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kesadaran untuk Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru Lahir
title_sort hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan kesadaran untuk deteksi dini gangguan pendengaran pada bayi baru lahir
topic skrining pendengaran
pendidikan orang tua
bayi baru lahir
perkembangan bicara dan bahasa
url https://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/5060
work_keys_str_mv AT astiwiduri hubunganantaratingkatpendidikanorangtuadengankesadaranuntukdeteksidinigangguanpendengaranpadabayibarulahir
AT bambangedysusyanto hubunganantaratingkatpendidikanorangtuadengankesadaranuntukdeteksidinigangguanpendengaranpadabayibarulahir
AT supriyatiningsihsupriyatiningsih hubunganantaratingkatpendidikanorangtuadengankesadaranuntukdeteksidinigangguanpendengaranpadabayibarulahir