Kejadian Obesitas, Obesitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia Wanita

Background: Obesity, central obesity, and visceral fat is an excessive fat that can release various types of diseases such as cardiovascular disease, stroke and can increase the risk of bone damage in the elderly. Objectives: The purpose of this study was to analyze the risk factors of obesity, ce...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Ira Maya Sofa
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Airlangga 2018-08-01
Series:Amerta Nutrition
Subjects:
Online Access:https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/8788
_version_ 1819062841603260416
author Ira Maya Sofa
author_facet Ira Maya Sofa
author_sort Ira Maya Sofa
collection DOAJ
description Background: Obesity, central obesity, and visceral fat is an excessive fat that can release various types of diseases such as cardiovascular disease, stroke and can increase the risk of bone damage in the elderly. Objectives: The purpose of this study was to analyze the risk factors of obesity, central obesity, and visceral fat in elderly women. Methods:This was an observational analytic study with cross sectional design. The samples of the study were 81 elderly women registered as member of Posyandu Lansia in the working area of Puskesmas Jagir, Wonokromo, Surabaya. The data collected using 3 times 24-hour food recall, anthropometry (body weight, body height, and waist circumference), visceral fat using Bio Impedance Analysis (BIA), and questionnaire related to subject’s characteristic. The data were analyzed using logistic regression analysis. Results: The results showed that the mean age of the subjects were 67.12±5.97 years old. Most of the subjects have low education (71.6%) and 87.7% of subjects didn’t work. The mean value of daily energy intake was 1074.31±298.67 kcal.  There were 34.6% obese subjects, only 17.3% subjects didn’t experience central obesity, and 28.4% of subjects had excess body visceral fat. The statistical test showed significant correlation between age with obesi (p-value=0.042), age with central obesity (p-value=0.009) but age with visceral fat had no significant correlation (p-value=0.163). Daily food intake, education, and occupation did not show significant correlation with obesity, central obesity, or visceral fat (p-value>0.05).   Conclusions: The risk for obesity and central obesity was decreased with aging in elderly but not with visceral fat. ABSTRAK Latar Belakang: Obesitas, obesitas sentral, dan lemak viseral merupakan penumpukan lemak tubuh yang berlebihan dan berisiko untuk menimbulkan berbagai penyakit degeneratif seperti jantung iskemi dan stroke serta dapat meningkatkan risiko kerusakan tulang pada lansia.   Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko obesitas, obesitas sentral, dan kelebihan lemak viseral pada lansia wanita. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif.  Sampel dari penelitian ini adalah 81 lansia wanita yang menjadi anggota posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Jagir, Wonokromo, Surabaya. Pengumpulan data menggunakan food recall 3 x 24 jam, antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut), lemak viseral menggunakan Bio Impedance Analysis (BIA), serta kuesioner terkait data diri subjek. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian menujukkan rata-rata usia subjek adalah 67,12±5,97. Sebagian besar subjek memiliki riwayat pendidikan rendah (71,6%) dan sebanyak 87,7% subjek tidak bekerja. Rata-rata asupan zat gizi subjek lebih rendah jika dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Sebanyak 34,6% subjek mengalami obesitas; angka kejadian obesitas sentral yaitu 17,3%; dan 28,4% subjek memiliki lemak viseral tubuh berlebih. Uji statistik menunjukkan hubungan signifikan antara usia dengan obesitas (p-value = 0,042), usia dengan obesitas sentral (p-value = 0,009) tetapi usia dengan lemak viseral tidak memiliki hubungan signifikan (p-value = 0,163). Asupan makanan harian, pendidikan, dan pekerjaan tidak  menunjukkan hubungan signifikan dengan obesitas, obesitas sentral, maupun lemak viseral (p-value > 0,05). Kesimpulan: Pada lansia, risiko mengalami obesitas maupun obesitas sentral semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Lemak viseral tidak berhubungan dengan usia.
first_indexed 2024-12-21T15:05:11Z
format Article
id doaj.art-e5027e5058484c5482b7398c3bed0b7c
institution Directory Open Access Journal
issn 2580-1163
2580-9776
language English
last_indexed 2024-12-21T15:05:11Z
publishDate 2018-08-01
publisher Universitas Airlangga
record_format Article
series Amerta Nutrition
spelling doaj.art-e5027e5058484c5482b7398c3bed0b7c2022-12-21T18:59:29ZengUniversitas AirlanggaAmerta Nutrition2580-11632580-97762018-08-012322823610.20473/amnt.v2i3.2018.228-2364845Kejadian Obesitas, Obesitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia WanitaIra Maya Sofa0Program Studi S1 Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas AirlanggaBackground: Obesity, central obesity, and visceral fat is an excessive fat that can release various types of diseases such as cardiovascular disease, stroke and can increase the risk of bone damage in the elderly. Objectives: The purpose of this study was to analyze the risk factors of obesity, central obesity, and visceral fat in elderly women. Methods:This was an observational analytic study with cross sectional design. The samples of the study were 81 elderly women registered as member of Posyandu Lansia in the working area of Puskesmas Jagir, Wonokromo, Surabaya. The data collected using 3 times 24-hour food recall, anthropometry (body weight, body height, and waist circumference), visceral fat using Bio Impedance Analysis (BIA), and questionnaire related to subject’s characteristic. The data were analyzed using logistic regression analysis. Results: The results showed that the mean age of the subjects were 67.12±5.97 years old. Most of the subjects have low education (71.6%) and 87.7% of subjects didn’t work. The mean value of daily energy intake was 1074.31±298.67 kcal.  There were 34.6% obese subjects, only 17.3% subjects didn’t experience central obesity, and 28.4% of subjects had excess body visceral fat. The statistical test showed significant correlation between age with obesi (p-value=0.042), age with central obesity (p-value=0.009) but age with visceral fat had no significant correlation (p-value=0.163). Daily food intake, education, and occupation did not show significant correlation with obesity, central obesity, or visceral fat (p-value>0.05).   Conclusions: The risk for obesity and central obesity was decreased with aging in elderly but not with visceral fat. ABSTRAK Latar Belakang: Obesitas, obesitas sentral, dan lemak viseral merupakan penumpukan lemak tubuh yang berlebihan dan berisiko untuk menimbulkan berbagai penyakit degeneratif seperti jantung iskemi dan stroke serta dapat meningkatkan risiko kerusakan tulang pada lansia.   Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko obesitas, obesitas sentral, dan kelebihan lemak viseral pada lansia wanita. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif.  Sampel dari penelitian ini adalah 81 lansia wanita yang menjadi anggota posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Jagir, Wonokromo, Surabaya. Pengumpulan data menggunakan food recall 3 x 24 jam, antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut), lemak viseral menggunakan Bio Impedance Analysis (BIA), serta kuesioner terkait data diri subjek. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian menujukkan rata-rata usia subjek adalah 67,12±5,97. Sebagian besar subjek memiliki riwayat pendidikan rendah (71,6%) dan sebanyak 87,7% subjek tidak bekerja. Rata-rata asupan zat gizi subjek lebih rendah jika dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Sebanyak 34,6% subjek mengalami obesitas; angka kejadian obesitas sentral yaitu 17,3%; dan 28,4% subjek memiliki lemak viseral tubuh berlebih. Uji statistik menunjukkan hubungan signifikan antara usia dengan obesitas (p-value = 0,042), usia dengan obesitas sentral (p-value = 0,009) tetapi usia dengan lemak viseral tidak memiliki hubungan signifikan (p-value = 0,163). Asupan makanan harian, pendidikan, dan pekerjaan tidak  menunjukkan hubungan signifikan dengan obesitas, obesitas sentral, maupun lemak viseral (p-value > 0,05). Kesimpulan: Pada lansia, risiko mengalami obesitas maupun obesitas sentral semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Lemak viseral tidak berhubungan dengan usia.https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/8788age, obesity, central obesity, visceral fat, elderly
spellingShingle Ira Maya Sofa
Kejadian Obesitas, Obesitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia Wanita
Amerta Nutrition
age, obesity, central obesity, visceral fat, elderly
title Kejadian Obesitas, Obesitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia Wanita
title_full Kejadian Obesitas, Obesitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia Wanita
title_fullStr Kejadian Obesitas, Obesitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia Wanita
title_full_unstemmed Kejadian Obesitas, Obesitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia Wanita
title_short Kejadian Obesitas, Obesitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia Wanita
title_sort kejadian obesitas obesitas sentral dan kelebihan lemak viseral pada lansia wanita
topic age, obesity, central obesity, visceral fat, elderly
url https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/8788
work_keys_str_mv AT iramayasofa kejadianobesitasobesitassentraldankelebihanlemakviseralpadalansiawanita