Kebijakan olahraga nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045
Pembinaan olahraga yang berkelanjutan menjadi tolak ukur ketercapaian prestasi suatu bangsa. Ruang lingkup pembinaan prestasi olahraga nasional dilakukan pada bidang olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Esai ini bertujuan untuk memaparkan strategi pembinaan olahraga nasiona...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
2022-09-01
|
Series: | Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://jopi.kemenpora.go.id/index.php/jopi/article/view/197 |
_version_ | 1797387015434534912 |
---|---|
author | Zainal Amali |
author_facet | Zainal Amali |
author_sort | Zainal Amali |
collection | DOAJ |
description | Pembinaan olahraga yang berkelanjutan menjadi tolak ukur ketercapaian prestasi suatu bangsa. Ruang lingkup pembinaan prestasi olahraga nasional dilakukan pada bidang olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Esai ini bertujuan untuk memaparkan strategi pembinaan olahraga nasional menuju Indonesia emas tahun 2045 dan mamaparkan implementasi metode Trust, Authority, Responsibility, Supervisi, Integrasi, dan Local Wisdom (TARSIL) dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Model TARSIL yaitu model konstruks otonomi daerah sebagai upaya Pemerintah Pusat memberikan kewenangan untuk menunjang pemerintahan yang partisipatif dengan mengedepankan tanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Implementasi Model TARSIL dalam DBON melibatkan Pemerintah Pusat sampai Pemerintah Kabupaten/Kota dan didukung oleh otonomi daerah sehingga memberikan dampak positif dalam mengatasi berbagai hambatan dan mendorong daerah untuk mempercepat pencapaian tujuan dan target yang telah ditetapkan. Pembagian tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pola pembinaan atlet mengacu kepada DBON secara berjenjang dan berkelanjutan dengan cara memberikan kepercayaan, supervisi, dan bekerjasama dengan induk organisasi cabang olahraga dan NPC Indonesia dalam melakukan pembinaan atlet elit menuju multi event olahraga (Olimpiade/Paralimpiade, Asian Games/Asian Para Games dan SEA Games/ASEAN Para Games). Pembinaan atlet menjadi lebih jelas jenjang, terintegrasi dan sinergis mulai dari daerah hingga ke tingkat Pusat dan adanya acuan 14 cabang olahraga unggulan Olimpiade dan 5 cabang olahraga unggulan Paralimpiade. |
first_indexed | 2024-03-08T22:17:48Z |
format | Article |
id | doaj.art-e7f335c19fca448fb49a46258cc821a3 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2808-070X 2807-9981 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-03-08T22:17:48Z |
publishDate | 2022-09-01 |
publisher | Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia |
record_format | Article |
series | Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia |
spelling | doaj.art-e7f335c19fca448fb49a46258cc821a32023-12-18T18:28:56ZindKementerian Pemuda dan Olahraga Republik IndonesiaJurnal Olahraga Pendidikan Indonesia2808-070X2807-99812022-09-0121638310.54284/jopi.v2i1.197197Kebijakan olahraga nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045Zainal Amali0Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik IndonesiaPembinaan olahraga yang berkelanjutan menjadi tolak ukur ketercapaian prestasi suatu bangsa. Ruang lingkup pembinaan prestasi olahraga nasional dilakukan pada bidang olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Esai ini bertujuan untuk memaparkan strategi pembinaan olahraga nasional menuju Indonesia emas tahun 2045 dan mamaparkan implementasi metode Trust, Authority, Responsibility, Supervisi, Integrasi, dan Local Wisdom (TARSIL) dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Model TARSIL yaitu model konstruks otonomi daerah sebagai upaya Pemerintah Pusat memberikan kewenangan untuk menunjang pemerintahan yang partisipatif dengan mengedepankan tanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Implementasi Model TARSIL dalam DBON melibatkan Pemerintah Pusat sampai Pemerintah Kabupaten/Kota dan didukung oleh otonomi daerah sehingga memberikan dampak positif dalam mengatasi berbagai hambatan dan mendorong daerah untuk mempercepat pencapaian tujuan dan target yang telah ditetapkan. Pembagian tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pola pembinaan atlet mengacu kepada DBON secara berjenjang dan berkelanjutan dengan cara memberikan kepercayaan, supervisi, dan bekerjasama dengan induk organisasi cabang olahraga dan NPC Indonesia dalam melakukan pembinaan atlet elit menuju multi event olahraga (Olimpiade/Paralimpiade, Asian Games/Asian Para Games dan SEA Games/ASEAN Para Games). Pembinaan atlet menjadi lebih jelas jenjang, terintegrasi dan sinergis mulai dari daerah hingga ke tingkat Pusat dan adanya acuan 14 cabang olahraga unggulan Olimpiade dan 5 cabang olahraga unggulan Paralimpiade.https://jopi.kemenpora.go.id/index.php/jopi/article/view/197pembinaan olahragatarsilkebijakan keolahragaandbon |
spellingShingle | Zainal Amali Kebijakan olahraga nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045 Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia pembinaan olahraga tarsil kebijakan keolahragaan dbon |
title | Kebijakan olahraga nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045 |
title_full | Kebijakan olahraga nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045 |
title_fullStr | Kebijakan olahraga nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045 |
title_full_unstemmed | Kebijakan olahraga nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045 |
title_short | Kebijakan olahraga nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045 |
title_sort | kebijakan olahraga nasional menuju indonesia emas tahun 2045 |
topic | pembinaan olahraga tarsil kebijakan keolahragaan dbon |
url | https://jopi.kemenpora.go.id/index.php/jopi/article/view/197 |
work_keys_str_mv | AT zainalamali kebijakanolahraganasionalmenujuindonesiaemastahun2045 |