PERKEMBANGAN BUDIDAYA LONTAR DI PULAU SAWU NUSA TENGGARA TIMUR

<p>This research on agricultural history is focused on the cultivitation of Palmyra palm cultivation and economy, social and cultural aspect in Sawu Island. Palmyra palm cultivation in this island has been held from generation to generation. And it’s hard to find out the exact time when did...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Jayusman Jayusman
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Semarang 2011-10-01
Series:Paramita: Historical Studies Journal
Online Access:http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/1059
_version_ 1818271334990348288
author Jayusman Jayusman
author_facet Jayusman Jayusman
author_sort Jayusman Jayusman
collection DOAJ
description <p>This research on agricultural history is focused on the cultivitation of Palmyra palm cultivation and economy, social and cultural aspect in Sawu Island. Palmyra palm cultivation in this island has been held from generation to generation. And it’s hard to find out the exact time when did it begin. The activity of obtaining Palmyra palm occurred as the adjustment of Sawu society to their new environment. Seeing to traditional behavior of Sawu society, it seemed that the activity of collecting kept on in a very long period. The factor which supported that act was the system of sociocultural pattern that supported the success of conservation of the cultivation of Palmyra palm. The sociocultural pattern was called rai (social organization based on custom) and religion ceremonies.</p> <p> </p> <p>Keywords: Palmyra palm cultivation, traditional, social pattern</p> <p> </p>Penelitian tentang sejarah pertanian ini difokuskan pada budidaya lontar ditinjau dari aspek ekonomi, social, dan budaya di Pulau Sawu. Budidaya lontar di pulau ini telah dilakukan secara turun temurun. Dengan demikian, susah untuk menemukan waktu tepat ketika upaya pembudidayaan tersebut dimulai. Aktivitas untuk memperoleh lontar terjadi sebagai penyesuaian dari masyarakat Sawu untuk lingkungan baru mereka. Melihat ke perilaku tradisional dari masyarakat Sawu, ini tampak bahwa aktivitas tersebut telah terjadi dalam periode yang sangat panjang. Faktor yang mendukung bahwa tedapat aturan tentang sistem dari pola budaya kemasyarakatan sehingga menghasilkan upaya konservasi yang berhasil terhadap pembudidayaan tanaman lontar. Pola social budaya yang brekembang tersebut disebut dengan rai    (organisasi sosial berlandaskan kebiasaan) dan upacara agama. <p> </p> <p>Kata kunci : budidaya lontar, tradisional, pola sosial</p> <p> </p>
first_indexed 2024-12-12T21:24:32Z
format Article
id doaj.art-e801fde9d7994c73b61ac83cfab2ee3b
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-0039
2407-5825
language English
last_indexed 2024-12-12T21:24:32Z
publishDate 2011-10-01
publisher Universitas Negeri Semarang
record_format Article
series Paramita: Historical Studies Journal
spelling doaj.art-e801fde9d7994c73b61ac83cfab2ee3b2022-12-22T00:11:30ZengUniversitas Negeri SemarangParamita: Historical Studies Journal0854-00392407-58252011-10-0120110.15294/paramita.v20i1.1059931PERKEMBANGAN BUDIDAYA LONTAR DI PULAU SAWU NUSA TENGGARA TIMURJayusman Jayusman0Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang<p>This research on agricultural history is focused on the cultivitation of Palmyra palm cultivation and economy, social and cultural aspect in Sawu Island. Palmyra palm cultivation in this island has been held from generation to generation. And it’s hard to find out the exact time when did it begin. The activity of obtaining Palmyra palm occurred as the adjustment of Sawu society to their new environment. Seeing to traditional behavior of Sawu society, it seemed that the activity of collecting kept on in a very long period. The factor which supported that act was the system of sociocultural pattern that supported the success of conservation of the cultivation of Palmyra palm. The sociocultural pattern was called rai (social organization based on custom) and religion ceremonies.</p> <p> </p> <p>Keywords: Palmyra palm cultivation, traditional, social pattern</p> <p> </p>Penelitian tentang sejarah pertanian ini difokuskan pada budidaya lontar ditinjau dari aspek ekonomi, social, dan budaya di Pulau Sawu. Budidaya lontar di pulau ini telah dilakukan secara turun temurun. Dengan demikian, susah untuk menemukan waktu tepat ketika upaya pembudidayaan tersebut dimulai. Aktivitas untuk memperoleh lontar terjadi sebagai penyesuaian dari masyarakat Sawu untuk lingkungan baru mereka. Melihat ke perilaku tradisional dari masyarakat Sawu, ini tampak bahwa aktivitas tersebut telah terjadi dalam periode yang sangat panjang. Faktor yang mendukung bahwa tedapat aturan tentang sistem dari pola budaya kemasyarakatan sehingga menghasilkan upaya konservasi yang berhasil terhadap pembudidayaan tanaman lontar. Pola social budaya yang brekembang tersebut disebut dengan rai    (organisasi sosial berlandaskan kebiasaan) dan upacara agama. <p> </p> <p>Kata kunci : budidaya lontar, tradisional, pola sosial</p> <p> </p>http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/1059
spellingShingle Jayusman Jayusman
PERKEMBANGAN BUDIDAYA LONTAR DI PULAU SAWU NUSA TENGGARA TIMUR
Paramita: Historical Studies Journal
title PERKEMBANGAN BUDIDAYA LONTAR DI PULAU SAWU NUSA TENGGARA TIMUR
title_full PERKEMBANGAN BUDIDAYA LONTAR DI PULAU SAWU NUSA TENGGARA TIMUR
title_fullStr PERKEMBANGAN BUDIDAYA LONTAR DI PULAU SAWU NUSA TENGGARA TIMUR
title_full_unstemmed PERKEMBANGAN BUDIDAYA LONTAR DI PULAU SAWU NUSA TENGGARA TIMUR
title_short PERKEMBANGAN BUDIDAYA LONTAR DI PULAU SAWU NUSA TENGGARA TIMUR
title_sort perkembangan budidaya lontar di pulau sawu nusa tenggara timur
url http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/1059
work_keys_str_mv AT jayusmanjayusman perkembanganbudidayalontardipulausawunusatenggaratimur