Kajian Karakteristik Proses Pengomposan Limbah Tanaman Jagung Yang Diberi Tambahan Kipahit Dan Pupuk Kandang Kambing

Abstrak. Limbah pertanian jagung yang belum dimanfaatkan dengan baik dapat menyebabkan timbunan limbah yang mempersempit area penanaman selanjutnya. Salah satu pemanfaatan limbah tanaman jagung adalah dengan cara dikomposkan. Pengomposan dilakukan dengan penambahan tanaman kipahit dan pupuk kandang...

ver descrição completa

Detalhes bibliográficos
Principais autores: Sophia Dwiratna, Edy Suryadi, Dwi Rustam Kendarto, Kharistya Amaru, Wahyu Kristian Sugandi, Azhari Dwi Pramesti
Formato: Artigo
Idioma:English
Publicado em: Syiah Kuala University 2021-10-01
coleção:Rona Teknik Pertanian
Assuntos:
Acesso em linha:https://jurnal.usk.ac.id/RTP/article/view/22483
_version_ 1827329904009543680
author Sophia Dwiratna
Edy Suryadi
Dwi Rustam Kendarto
Kharistya Amaru
Wahyu Kristian Sugandi
Azhari Dwi Pramesti
author_facet Sophia Dwiratna
Edy Suryadi
Dwi Rustam Kendarto
Kharistya Amaru
Wahyu Kristian Sugandi
Azhari Dwi Pramesti
author_sort Sophia Dwiratna
collection DOAJ
description Abstrak. Limbah pertanian jagung yang belum dimanfaatkan dengan baik dapat menyebabkan timbunan limbah yang mempersempit area penanaman selanjutnya. Salah satu pemanfaatan limbah tanaman jagung adalah dengan cara dikomposkan. Pengomposan dilakukan dengan penambahan tanaman kipahit dan pupuk kandang kambing untuk mengoptimalkan proses pengomposan. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik proses pengomposan menggunakan metode berkeley. Pengamatan dilakukan pada pengondisian bahan awal kompos dengan rasio C/N 30, 35 dan 40. Penelitian mendapatkan semakin rendah penyesuaian rasio C/N awal pengomposan maka suhu puncak proses pengomposan semakin tinggi. Proses pengomposan membentuk fase termofilik dengan titik tertinggi 63,3oC pada bioreaktor A. Proses pengomposan pada bioreaktor B  mengalami fase termofilik paling lama yaitu 18 hari dan reduksi volume terbanyak yaitu 78,9%. Akhir pengomposan pada bioreaktor A, B dan C menghasilkan pH yang alkali dan rasio C/N  berturut-turut 13,5, 10 dan 15,5. Parameter di atas telah sesuai dengan standar baku mutu kriteria pupuk organik padat SNI 7763:2018. Characteristics Study Of Corn Waste Composting Process With Tithonia And Sheep Manure Addition Abstract. Corn waste that was not used properly into waste stack which will reduce the area of the upcoming planting. Composting is one of the ways for corn waste management. Corn waste composting is carried out by adding tithonia and goat manure to optimize the process. The objective of the study is to determine the characteristics of composting process by using the Berkeley method. The observations were undertaken at various initial composting material C/N ratio 30, 35 and 40. Base on the study result, the lower C/N ratio, the higher thermophilic peak.. The composting process forms the highest peak temperature thermophilic  at 63.3oC in bioreactor A. The composting process in bioreactor B has longest thermophilic phase (18 days) and the biggest reduction (78.9%). The last characteristics were observed are composting process in bioreactor A, B and C results in alkaline pH and  C/N ratio 13.5, 10, and 15.5, respectively. The parameters above have qualified SNI 7763:2018.
first_indexed 2024-03-07T15:48:54Z
format Article
id doaj.art-e85429d1645a48429c110941c8a2c65d
institution Directory Open Access Journal
issn 2085-2614
2528-2654
language English
last_indexed 2024-03-07T15:48:54Z
publishDate 2021-10-01
publisher Syiah Kuala University
record_format Article
series Rona Teknik Pertanian
spelling doaj.art-e85429d1645a48429c110941c8a2c65d2024-03-05T03:45:57ZengSyiah Kuala UniversityRona Teknik Pertanian2085-26142528-26542021-10-01142314110.17969/rtp.v14i2.2248313419Kajian Karakteristik Proses Pengomposan Limbah Tanaman Jagung Yang Diberi Tambahan Kipahit Dan Pupuk Kandang KambingSophia Dwiratna0Edy Suryadi1Dwi Rustam Kendarto2Kharistya Amaru3Wahyu Kristian Sugandi4Azhari Dwi Pramesti5Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Universitas PadjadjaranDepartemen Teknik Pertanian dan Biosistem Universitas PadjadjaranDepartemen Teknik Pertanian dan Biosistem Universitas PadjadjaranDepartemen Teknik Pertanian dan Biosistem Universitas PadjadjaranDepartemen Teknik Pertanian dan Biosistem Universitas PadjadjaranProgram Studi Teknik Pertanian Universitas PadjadjaranAbstrak. Limbah pertanian jagung yang belum dimanfaatkan dengan baik dapat menyebabkan timbunan limbah yang mempersempit area penanaman selanjutnya. Salah satu pemanfaatan limbah tanaman jagung adalah dengan cara dikomposkan. Pengomposan dilakukan dengan penambahan tanaman kipahit dan pupuk kandang kambing untuk mengoptimalkan proses pengomposan. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik proses pengomposan menggunakan metode berkeley. Pengamatan dilakukan pada pengondisian bahan awal kompos dengan rasio C/N 30, 35 dan 40. Penelitian mendapatkan semakin rendah penyesuaian rasio C/N awal pengomposan maka suhu puncak proses pengomposan semakin tinggi. Proses pengomposan membentuk fase termofilik dengan titik tertinggi 63,3oC pada bioreaktor A. Proses pengomposan pada bioreaktor B  mengalami fase termofilik paling lama yaitu 18 hari dan reduksi volume terbanyak yaitu 78,9%. Akhir pengomposan pada bioreaktor A, B dan C menghasilkan pH yang alkali dan rasio C/N  berturut-turut 13,5, 10 dan 15,5. Parameter di atas telah sesuai dengan standar baku mutu kriteria pupuk organik padat SNI 7763:2018. Characteristics Study Of Corn Waste Composting Process With Tithonia And Sheep Manure Addition Abstract. Corn waste that was not used properly into waste stack which will reduce the area of the upcoming planting. Composting is one of the ways for corn waste management. Corn waste composting is carried out by adding tithonia and goat manure to optimize the process. The objective of the study is to determine the characteristics of composting process by using the Berkeley method. The observations were undertaken at various initial composting material C/N ratio 30, 35 and 40. Base on the study result, the lower C/N ratio, the higher thermophilic peak.. The composting process forms the highest peak temperature thermophilic  at 63.3oC in bioreactor A. The composting process in bioreactor B has longest thermophilic phase (18 days) and the biggest reduction (78.9%). The last characteristics were observed are composting process in bioreactor A, B and C results in alkaline pH and  C/N ratio 13.5, 10, and 15.5, respectively. The parameters above have qualified SNI 7763:2018.https://jurnal.usk.ac.id/RTP/article/view/22483limbah tanaman jagungkipahitpupuk kandang kambingkarakteristik pengomposanaerobik
spellingShingle Sophia Dwiratna
Edy Suryadi
Dwi Rustam Kendarto
Kharistya Amaru
Wahyu Kristian Sugandi
Azhari Dwi Pramesti
Kajian Karakteristik Proses Pengomposan Limbah Tanaman Jagung Yang Diberi Tambahan Kipahit Dan Pupuk Kandang Kambing
Rona Teknik Pertanian
limbah tanaman jagung
kipahit
pupuk kandang kambing
karakteristik pengomposan
aerobik
title Kajian Karakteristik Proses Pengomposan Limbah Tanaman Jagung Yang Diberi Tambahan Kipahit Dan Pupuk Kandang Kambing
title_full Kajian Karakteristik Proses Pengomposan Limbah Tanaman Jagung Yang Diberi Tambahan Kipahit Dan Pupuk Kandang Kambing
title_fullStr Kajian Karakteristik Proses Pengomposan Limbah Tanaman Jagung Yang Diberi Tambahan Kipahit Dan Pupuk Kandang Kambing
title_full_unstemmed Kajian Karakteristik Proses Pengomposan Limbah Tanaman Jagung Yang Diberi Tambahan Kipahit Dan Pupuk Kandang Kambing
title_short Kajian Karakteristik Proses Pengomposan Limbah Tanaman Jagung Yang Diberi Tambahan Kipahit Dan Pupuk Kandang Kambing
title_sort kajian karakteristik proses pengomposan limbah tanaman jagung yang diberi tambahan kipahit dan pupuk kandang kambing
topic limbah tanaman jagung
kipahit
pupuk kandang kambing
karakteristik pengomposan
aerobik
url https://jurnal.usk.ac.id/RTP/article/view/22483
work_keys_str_mv AT sophiadwiratna kajiankarakteristikprosespengomposanlimbahtanamanjagungyangdiberitambahankipahitdanpupukkandangkambing
AT edysuryadi kajiankarakteristikprosespengomposanlimbahtanamanjagungyangdiberitambahankipahitdanpupukkandangkambing
AT dwirustamkendarto kajiankarakteristikprosespengomposanlimbahtanamanjagungyangdiberitambahankipahitdanpupukkandangkambing
AT kharistyaamaru kajiankarakteristikprosespengomposanlimbahtanamanjagungyangdiberitambahankipahitdanpupukkandangkambing
AT wahyukristiansugandi kajiankarakteristikprosespengomposanlimbahtanamanjagungyangdiberitambahankipahitdanpupukkandangkambing
AT azharidwipramesti kajiankarakteristikprosespengomposanlimbahtanamanjagungyangdiberitambahankipahitdanpupukkandangkambing