METODOLOGI PENEMUAN HUKUM ISLAM
<strong id="tinymce" class="mceContentBody " dir="ltr"><em>Abstract</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Continuous dia</em><em>logue</em><em> between Islamic law and its context of sp...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
State Islamic University (UIN) Mataram
2012-06-01
|
Series: | Ulumuna |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/ulumuna/article/view/187 |
_version_ | 1818215279289696256 |
---|---|
author | Munawir Haris |
author_facet | Munawir Haris |
author_sort | Munawir Haris |
collection | DOAJ |
description | <strong id="tinymce" class="mceContentBody " dir="ltr"><em>Abstract</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Continuous dia</em><em>logue</em><em> between Islamic law and its context of space and time necessitates the emergence of various methods of invention of Islamic law. This paper aims to map the diversity of the methods under some categorizations. The authors found that, at least, there are three models of methods of Islamic law invention, namely linguistic interpretation, causation, and adjustment. All are so strong in their trend of textual understanding of Islamic law that they potentially bring out epistemological problem, such as the law construction which is too idealistic so that it be not applicable, or vice versa. In that context, Safi offers a method of law invention called “integrated” model which is discovery-oriented blending of textual (normative-textual) and contextual analysis (social-empirical), so that Islamic law does not lose its relevance in the context contemporary society today.</em><em></em><p><strong><em>Abstrak</em></strong><em>: </em><em>Dialog berkelanjutan antara hukum Islam dengan konteks ruang dan waktunya meniscayakan munculnya aneka metode penemuan hukum Islam. Tulisan ini bertujuan untuk memetakan keragaman metode itu dengan melakukan kategorisasi-kategorisasi. Penulis menemukan bahwa, paling tidak, terdapat tiga model metode penemuan hukum Islam, yaitu interpretasi linguistik, kausasi, dan penyelarasan. Tiga metode itu sangat kuat kecenderungan tekstualitasnya sehingga berpotensi memunculkan problem epistemologik di kalangan umat Islam, seperti adanya konstruksi hukum yang terlalu idealis dan tidak aplikatif, atau sebaliknya. Dalam konteks itu, tawaran Safi tentang metode penemuan hukum “terpadu” sangat menarik untuk dicermati sebagai suatu model penemuan hukum yang berorientasi pada perpaduan antara analisis teks (normatif-tekstual) dan konteks (sosial-empiris), sehingga hukum Islam tidak kehilangan relevansinya dalam konteks masyarakat kontemporer dewasa ini.</em></p> |
first_indexed | 2024-12-12T06:33:33Z |
format | Article |
id | doaj.art-e8a5005a84664f78be70643fcaa4e1ea |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1411-3457 2355-7648 |
language | Arabic |
last_indexed | 2024-12-12T06:33:33Z |
publishDate | 2012-06-01 |
publisher | State Islamic University (UIN) Mataram |
record_format | Article |
series | Ulumuna |
spelling | doaj.art-e8a5005a84664f78be70643fcaa4e1ea2022-12-22T00:34:32ZaraState Islamic University (UIN) MataramUlumuna1411-34572355-76482012-06-0116112010.20414/ujis.v16i1.187213METODOLOGI PENEMUAN HUKUM ISLAMMunawir Haris0Jurusan Dakwah STAIN Sorong, Papua Barat<strong id="tinymce" class="mceContentBody " dir="ltr"><em>Abstract</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Continuous dia</em><em>logue</em><em> between Islamic law and its context of space and time necessitates the emergence of various methods of invention of Islamic law. This paper aims to map the diversity of the methods under some categorizations. The authors found that, at least, there are three models of methods of Islamic law invention, namely linguistic interpretation, causation, and adjustment. All are so strong in their trend of textual understanding of Islamic law that they potentially bring out epistemological problem, such as the law construction which is too idealistic so that it be not applicable, or vice versa. In that context, Safi offers a method of law invention called “integrated” model which is discovery-oriented blending of textual (normative-textual) and contextual analysis (social-empirical), so that Islamic law does not lose its relevance in the context contemporary society today.</em><em></em><p><strong><em>Abstrak</em></strong><em>: </em><em>Dialog berkelanjutan antara hukum Islam dengan konteks ruang dan waktunya meniscayakan munculnya aneka metode penemuan hukum Islam. Tulisan ini bertujuan untuk memetakan keragaman metode itu dengan melakukan kategorisasi-kategorisasi. Penulis menemukan bahwa, paling tidak, terdapat tiga model metode penemuan hukum Islam, yaitu interpretasi linguistik, kausasi, dan penyelarasan. Tiga metode itu sangat kuat kecenderungan tekstualitasnya sehingga berpotensi memunculkan problem epistemologik di kalangan umat Islam, seperti adanya konstruksi hukum yang terlalu idealis dan tidak aplikatif, atau sebaliknya. Dalam konteks itu, tawaran Safi tentang metode penemuan hukum “terpadu” sangat menarik untuk dicermati sebagai suatu model penemuan hukum yang berorientasi pada perpaduan antara analisis teks (normatif-tekstual) dan konteks (sosial-empiris), sehingga hukum Islam tidak kehilangan relevansinya dalam konteks masyarakat kontemporer dewasa ini.</em></p>http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/ulumuna/article/view/187metode penemuan hukumruang dan waktunormatif-tekstualsosial-kontekstualrelevansi hukum. |
spellingShingle | Munawir Haris METODOLOGI PENEMUAN HUKUM ISLAM Ulumuna metode penemuan hukum ruang dan waktu normatif-tekstual sosial-kontekstual relevansi hukum. |
title | METODOLOGI PENEMUAN HUKUM ISLAM |
title_full | METODOLOGI PENEMUAN HUKUM ISLAM |
title_fullStr | METODOLOGI PENEMUAN HUKUM ISLAM |
title_full_unstemmed | METODOLOGI PENEMUAN HUKUM ISLAM |
title_short | METODOLOGI PENEMUAN HUKUM ISLAM |
title_sort | metodologi penemuan hukum islam |
topic | metode penemuan hukum ruang dan waktu normatif-tekstual sosial-kontekstual relevansi hukum. |
url | http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/ulumuna/article/view/187 |
work_keys_str_mv | AT munawirharis metodologipenemuanhukumislam |