Suplementasi Tempe Meningkatkan Status Besi dan Perkembangan Anak

Latar belakang. Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan terutama anak-anak, baik menurunkan daya tahan tubuh maupun mengganggu konsentrasi belajar dan perkembangan anak. Tujuan. Mengetahui manfaat pemberian tempe yang diberikan bersamaan makan pada anak terhadap pening...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Lidya Diah Wulandari Sidharta, JC Susanto
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2017-01-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/52
_version_ 1818140992153321472
author Lidya Diah Wulandari Sidharta
JC Susanto
author_facet Lidya Diah Wulandari Sidharta
JC Susanto
author_sort Lidya Diah Wulandari Sidharta
collection DOAJ
description Latar belakang. Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan terutama anak-anak, baik menurunkan daya tahan tubuh maupun mengganggu konsentrasi belajar dan perkembangan anak. Tujuan. Mengetahui manfaat pemberian tempe yang diberikan bersamaan makan pada anak terhadap peningkatan kadar hemoglobin, kadar serum iron, feritin, status antropometri, dan perkembangan pada anak. Metode. Penelitian one group pre and post test design dilakukan di daerah Bululor Semarang pada 30 anak usia 12 -18 bulan yang memenuhi kriteria inklusi, diberikan tempe goreng 25 gram tiga kali sehari bersamaan makan selama 6 bulan. Sebelum dan setelah perlakuan dilakukan pengukuran antropometri berupa WAZ, HAZ, WHZ, dan pemeriksaan laboratorium kadar hemoglobin, serum iron, feritin, serta pemeriksaan perkembangan dengan tes Bayley berupa mental developmental index (MDI) dan psychomotor developmental index (PDI). Analisis statistik menggunakan Paired t test dan uji t tidak berpasangan bila sebaran data normal, Wilcoxon test dan Mann Whitney bila sebaran data tidak normal. Hasil. Terjadi kenaikan status antropometri (WAZ, HAZ, WHZ), status besi (serum besi, feritin) dan status perkembangan (MDI, PDI) yang bermakna secara statistik (p<0,05), walaupun didapatkan juga peningkatan kadar hemoglobin yang tidak bermakna secara statistik (p=0,057) dengan rerata delta kenaikan hemoglobin sebesar 0,2±0,55 gr/dL. Kesimpulan. Pemberian tempe pada anak usia 12-18 bulan saat makan selama enam bulan dapat meningkatkan kenaikan kadar hemoglobin, serum besi, feritin, WAZ, HAZ, WHZ, dan MDI, PDI.
first_indexed 2024-12-11T10:52:47Z
format Article
id doaj.art-e9592a2089cf4748afc8db9dcf358857
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-7823
2338-5030
language Indonesian
last_indexed 2024-12-11T10:52:47Z
publishDate 2017-01-01
publisher Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
record_format Article
series Sari Pediatri
spelling doaj.art-e9592a2089cf4748afc8db9dcf3588572022-12-22T01:10:13ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302017-01-011831697410.14238/sp18.3.2016.169-74998Suplementasi Tempe Meningkatkan Status Besi dan Perkembangan AnakLidya Diah Wulandari Sidharta0JC Susanto1Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi, Semarang.Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi, Semarang.Latar belakang. Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan terutama anak-anak, baik menurunkan daya tahan tubuh maupun mengganggu konsentrasi belajar dan perkembangan anak. Tujuan. Mengetahui manfaat pemberian tempe yang diberikan bersamaan makan pada anak terhadap peningkatan kadar hemoglobin, kadar serum iron, feritin, status antropometri, dan perkembangan pada anak. Metode. Penelitian one group pre and post test design dilakukan di daerah Bululor Semarang pada 30 anak usia 12 -18 bulan yang memenuhi kriteria inklusi, diberikan tempe goreng 25 gram tiga kali sehari bersamaan makan selama 6 bulan. Sebelum dan setelah perlakuan dilakukan pengukuran antropometri berupa WAZ, HAZ, WHZ, dan pemeriksaan laboratorium kadar hemoglobin, serum iron, feritin, serta pemeriksaan perkembangan dengan tes Bayley berupa mental developmental index (MDI) dan psychomotor developmental index (PDI). Analisis statistik menggunakan Paired t test dan uji t tidak berpasangan bila sebaran data normal, Wilcoxon test dan Mann Whitney bila sebaran data tidak normal. Hasil. Terjadi kenaikan status antropometri (WAZ, HAZ, WHZ), status besi (serum besi, feritin) dan status perkembangan (MDI, PDI) yang bermakna secara statistik (p<0,05), walaupun didapatkan juga peningkatan kadar hemoglobin yang tidak bermakna secara statistik (p=0,057) dengan rerata delta kenaikan hemoglobin sebesar 0,2±0,55 gr/dL. Kesimpulan. Pemberian tempe pada anak usia 12-18 bulan saat makan selama enam bulan dapat meningkatkan kenaikan kadar hemoglobin, serum besi, feritin, WAZ, HAZ, WHZ, dan MDI, PDI.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/52anemia defisiensi besitempekadar hemoglobinserum besiferitinMDIPDI
spellingShingle Lidya Diah Wulandari Sidharta
JC Susanto
Suplementasi Tempe Meningkatkan Status Besi dan Perkembangan Anak
Sari Pediatri
anemia defisiensi besi
tempe
kadar hemoglobin
serum besi
feritin
MDI
PDI
title Suplementasi Tempe Meningkatkan Status Besi dan Perkembangan Anak
title_full Suplementasi Tempe Meningkatkan Status Besi dan Perkembangan Anak
title_fullStr Suplementasi Tempe Meningkatkan Status Besi dan Perkembangan Anak
title_full_unstemmed Suplementasi Tempe Meningkatkan Status Besi dan Perkembangan Anak
title_short Suplementasi Tempe Meningkatkan Status Besi dan Perkembangan Anak
title_sort suplementasi tempe meningkatkan status besi dan perkembangan anak
topic anemia defisiensi besi
tempe
kadar hemoglobin
serum besi
feritin
MDI
PDI
url https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/52
work_keys_str_mv AT lidyadiahwulandarisidharta suplementasitempemeningkatkanstatusbesidanperkembangananak
AT jcsusanto suplementasitempemeningkatkanstatusbesidanperkembangananak