Analisis Pendapatan Usaha Industri Jamu di Kelompok Tani Prima Mandiri Desa Usapinonot

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara, tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendapatan usaha industri jamu di Kelompok Tani Prima Mandiri, dan untuk mengetahui keuntungan relatif usaha industri jamu di Kelompok Tani Mandiri. Metode pengambilan data dilakuk...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Maria Elftrida Sako, Adeline Norawati Hutapea
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Timor 2016-07-01
Series:Agrimor: Jurnal Agribisnis Lahan Kering
Subjects:
Online Access:https://savana-cendana.id/index.php/AG/article/view/265
Description
Summary:Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara, tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendapatan usaha industri jamu di Kelompok Tani Prima Mandiri, dan untuk mengetahui keuntungan relatif usaha industri jamu di Kelompok Tani Mandiri. Metode pengambilan data dilakukan secara survei dengan jenis data berupa data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis pendapatan dan analisis R/C ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa kesimpulan yakni, penerimaan untuk keseluruhan responden dalam empat kali produksi (1 bulan) adalah sebesar Rp. 44.000.000 dengan rata-rata per responden adalah sebesar Rp. 4.000.000. Total biaya produksi untuk keseluruhan responden dalam empat kali produksi (bulan) adalah sebesar Rp. 18.329.500 dengan rata-rata Rp. 1.666.318 per responden. Total pendapatan usaha industri jamu untuk keseluruhan responden dalam satu kali produksi adalah sebesar Rp. 4.776.500 dengan rata-rata Rp. 434.277, sedangkan total pendapatan untuk keseluruhan responden dalam empat kali produksi (bulan) adalah sebesar Rp. 19.248.000 dengan rata-rata per responden adalah sebesar Rp.1.749.818. hal ini menunjukkan bahwa penerimaan, biaya produksi dan pendapatan sangat bervariasi. Nilai rata-rata R/C ratio dari usaha industri jamu adalah sebesar 1,9 sehingga usaha industri jamu tersebut secara ekonomis menguntungkan dan dapat dilanjutkan.
ISSN:2502-1710