Pemisahan dan Pengambilan Kembali Gliserol dari Hasil Samping Pembuatan Biodiesel Berbahan Baku Kelapa

<div class="page" title="Page 1"><div class="layoutArea"><div class="column"><p><span>Delapan sampel residu gliserol (RG1 hingga RG8) diambil dari sumber yang sama digunakan sebagai subyek perlakuan secara kimia dan fisika untuk m...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Siti Naimah, Emmy Ratnawati
Format: Article
Language:English
Published: Balai Besar Kimia dan Kemasan 2010-10-01
Series:Jurnal Kimia dan Kemasan
Subjects:
Online Access:http://ejournal.kemenperin.go.id/jkk/article/view/2731
Description
Summary:<div class="page" title="Page 1"><div class="layoutArea"><div class="column"><p><span>Delapan sampel residu gliserol (RG1 hingga RG8) diambil dari sumber yang sama digunakan sebagai subyek perlakuan secara kimia dan fisika untuk memisahkan komposisi larutan gliserol</span><span>, free fatty acid </span><span>(</span><span>FFA</span><span>) dan garam. Komposisi residu gliserol mengandung larutan dengan komposisi rata-rata gliserol 62,25 %berat, </span><span>FFA </span><span>20,38 %berat dan garam 66,13 %berat. Hasil pegambilan kembali gliserol yang telah dipisahkan menghasilkan rata-rata kadar gliserol 68,26 %berat, air 6,58 %berat, abu 4,67 %berat dan </span><span>matter organic non glycerol </span><span>(</span><span>MONG</span><span>) 20,49 %berat. Pengelompokan berdasarkan nilai pH memperlihatkan bahwa kadar gliserol kasar dan </span><span>MONG </span><span>pada pH 2 hingga 2,5 lebih besar dibandingkan pada pH 6 hingga 7. Untuk kadar abu dan air, ternyata pada pH 2 hingga 2,5 lebih kecil dibandingkan dengan pada pH 6 hingga 7. Perlakuan secara kimia dan fisika juga meningkatkan pengambilan kembali garam. </span></p></div></div></div>
ISSN:2088-026X
2549-9424