IPTEK BAGI MASYARAKAT PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI SUNGAI PERMAI, LAMBUNG BUKIK
Propinsi Sumatera Barat memiliki pertanian relatif luas dengan bahan pakan seperti jerami padi, Rumput Gajah dan kelompok legume yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan ternak sapi potong. Luas keseluruhan Kota Padang adalah 694,96 km², dan lebih dari 60% dari luas tersebut, sekitar ± 434,63 km² mer...
| Main Authors: | , , , , , |
|---|---|
| Format: | Article |
| Language: | English |
| Published: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas
2018-09-01
|
| Series: | Jurnal Hilirisasi IPTEKS |
| Subjects: | |
| Online Access: | http://hilirisasi.lppm.unand.ac.id/index.php/hilirisasi/article/view/140 |
| _version_ | 1827939379681689600 |
|---|---|
| author | Evitayani Evitayani Yetti Marlida Ahadiyah Yuniza James Hellyward , Suyitman , Suyitman Harnentis Harnentis |
| author_facet | Evitayani Evitayani Yetti Marlida Ahadiyah Yuniza James Hellyward , Suyitman , Suyitman Harnentis Harnentis |
| author_sort | Evitayani Evitayani |
| collection | DOAJ |
| description | Propinsi Sumatera Barat memiliki pertanian relatif luas dengan bahan pakan seperti jerami padi, Rumput Gajah dan kelompok legume yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan ternak sapi potong. Luas keseluruhan Kota Padang adalah 694,96 km², dan lebih dari 60% dari luas tersebut, sekitar ± 434,63 km² merupakan daerah perbukitan yang ditutupi hutan lindung, sementara selebihnya merupakan daerah efektif perkotaan. Sedangkan keadaan topografi kota ini bervariasi, 49,48% luas wilayah daratan Kota Padang berada pada wilayah kemiringan lebih dari 40% dan 23,57% berada pada wilayah kemiringan landai. Wilayah timur ini terdiri dari beberapa kecamatan yaitu mulai utara ke selatan berturut- turut dari Kecamatan Koto tangah, Pauh, Kuranji, dan Lubuk kilangan. Daerah Pauh seperti desa Lambung Bukik yang termasuk ke dalam program forum Pertides (perguruan tinggi untuk desa) yang bekerjasama yang diawali MOU Rektor tahun 201 dengan Kemendes PDTT) untuk mempersiapkan dan melaksanakan program membantu desa membangun. Sebagian pendapatan mereka diperoleh dari beternak dan bercocok tanam. Secara umum, baik usaha pertanian maupun peternakan masih dilaksanakan secara tradisional, sehingga tidak mengherankan apabila hasil yang diperoleh pun relatif rendah. Ternak sapi hanya dikandangkan atau ditambatkan pada malam hari, sedangkan siang harinya dilepas untuk mencari makanan dipadang rumput atau dilahan tidur sekitar desa. Baru sedikit upaya untuk memelihara ternak secara intensif dengan mengandangkan dan memberikan makanan secara cukup dan teratur. Rendahnya produksi ternak selain disebabkan oleh kurangnya pengetahuan peternak dalam cara pemeliharaan ternak yang benar, juga karena kurangnya pakan baik hijauan maupun mahalnya harga konsentrat. Dengan meningkatnya populasi ternak tentu membutuhkan hijauan yang lebih banyak dan mencukupi sepanjang tahun. Namun, penyediaan hijauan tersebut mengalami hambatan yang cukup serius. Salah satunya, adanya musim kemarau yang menyebabkan menurunnya produksi hijauan. Oleh karena itu usaha pengembangan ternak sapi potong akan lebih menguntungkan apabila dapat mencari alternatif pengganti hijauan konvensional dengan penggunaan silo sebagai tempat fermentasi pakan. Pemanfaatan hasil ikutan pertanian (seperti jerami padi) dan tanaman pangan lainnya sebagai pakan ternak diharapkan dapat menjawab permasalahan di atas. Hal ini dimungkinkan karena pemeliharaan ternak sapi pada umumnya terintegrasi dengan usaha tani lainnya khususnya tanaman pangan (sawah) sehingga hasil ikutan pertanian akan tersedia sepanjang tahun. Oleh sebab itu, perlulah semacam sentuhan teknologi pakan dengan pemanfaatan agroindustri by product seperti jerami yang terbukti available setiap saat. Pelaksanaan pengaplikasian teknologi amoniasi jerami padi dilapangan dengan pemberian langsung amoniasi yang sudah dismpan dan diber kotoran ayam. Partisipasi dan motivasi kelompok petani peternak dalam mengikuti serangkaian kegiatan pengabdian sangat tinggi. Karena selama ini belum pernah dilakukan pembinaan yang berkaitan dengan aspek teknis serta manajemen dalam pemeliharaan sapi potong. Peternak sudah tahu bagaimana manajemen dalam penggemukan sapi potong seperti pemberian konsentrat seperti bungkil kelapa, bungkil kedele, tepung ikan, ampas tahu dan dedak serta pemberian mineral premix. |
| first_indexed | 2024-03-13T08:53:47Z |
| format | Article |
| id | doaj.art-ebe4bcea6d714422b8a6ab4093c42e6f |
| institution | Directory Open Access Journal |
| issn | 2621-7198 |
| language | English |
| last_indexed | 2024-03-13T08:53:47Z |
| publishDate | 2018-09-01 |
| publisher | Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas |
| record_format | Article |
| series | Jurnal Hilirisasi IPTEKS |
| spelling | doaj.art-ebe4bcea6d714422b8a6ab4093c42e6f2023-05-29T07:33:02ZengLembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas AndalasJurnal Hilirisasi IPTEKS2621-71982018-09-0113.a8698140IPTEK BAGI MASYARAKAT PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI SUNGAI PERMAI, LAMBUNG BUKIKEvitayani Evitayani0Yetti Marlida1Ahadiyah Yuniza2James Hellyward3, Suyitman , Suyitman4Harnentis Harnentis5Universitas AndalasUniversitas AndalasUniversitas AndalasUniversitas AndalasUniversitas AndalasUniversitas AndalasPropinsi Sumatera Barat memiliki pertanian relatif luas dengan bahan pakan seperti jerami padi, Rumput Gajah dan kelompok legume yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan ternak sapi potong. Luas keseluruhan Kota Padang adalah 694,96 km², dan lebih dari 60% dari luas tersebut, sekitar ± 434,63 km² merupakan daerah perbukitan yang ditutupi hutan lindung, sementara selebihnya merupakan daerah efektif perkotaan. Sedangkan keadaan topografi kota ini bervariasi, 49,48% luas wilayah daratan Kota Padang berada pada wilayah kemiringan lebih dari 40% dan 23,57% berada pada wilayah kemiringan landai. Wilayah timur ini terdiri dari beberapa kecamatan yaitu mulai utara ke selatan berturut- turut dari Kecamatan Koto tangah, Pauh, Kuranji, dan Lubuk kilangan. Daerah Pauh seperti desa Lambung Bukik yang termasuk ke dalam program forum Pertides (perguruan tinggi untuk desa) yang bekerjasama yang diawali MOU Rektor tahun 201 dengan Kemendes PDTT) untuk mempersiapkan dan melaksanakan program membantu desa membangun. Sebagian pendapatan mereka diperoleh dari beternak dan bercocok tanam. Secara umum, baik usaha pertanian maupun peternakan masih dilaksanakan secara tradisional, sehingga tidak mengherankan apabila hasil yang diperoleh pun relatif rendah. Ternak sapi hanya dikandangkan atau ditambatkan pada malam hari, sedangkan siang harinya dilepas untuk mencari makanan dipadang rumput atau dilahan tidur sekitar desa. Baru sedikit upaya untuk memelihara ternak secara intensif dengan mengandangkan dan memberikan makanan secara cukup dan teratur. Rendahnya produksi ternak selain disebabkan oleh kurangnya pengetahuan peternak dalam cara pemeliharaan ternak yang benar, juga karena kurangnya pakan baik hijauan maupun mahalnya harga konsentrat. Dengan meningkatnya populasi ternak tentu membutuhkan hijauan yang lebih banyak dan mencukupi sepanjang tahun. Namun, penyediaan hijauan tersebut mengalami hambatan yang cukup serius. Salah satunya, adanya musim kemarau yang menyebabkan menurunnya produksi hijauan. Oleh karena itu usaha pengembangan ternak sapi potong akan lebih menguntungkan apabila dapat mencari alternatif pengganti hijauan konvensional dengan penggunaan silo sebagai tempat fermentasi pakan. Pemanfaatan hasil ikutan pertanian (seperti jerami padi) dan tanaman pangan lainnya sebagai pakan ternak diharapkan dapat menjawab permasalahan di atas. Hal ini dimungkinkan karena pemeliharaan ternak sapi pada umumnya terintegrasi dengan usaha tani lainnya khususnya tanaman pangan (sawah) sehingga hasil ikutan pertanian akan tersedia sepanjang tahun. Oleh sebab itu, perlulah semacam sentuhan teknologi pakan dengan pemanfaatan agroindustri by product seperti jerami yang terbukti available setiap saat. Pelaksanaan pengaplikasian teknologi amoniasi jerami padi dilapangan dengan pemberian langsung amoniasi yang sudah dismpan dan diber kotoran ayam. Partisipasi dan motivasi kelompok petani peternak dalam mengikuti serangkaian kegiatan pengabdian sangat tinggi. Karena selama ini belum pernah dilakukan pembinaan yang berkaitan dengan aspek teknis serta manajemen dalam pemeliharaan sapi potong. Peternak sudah tahu bagaimana manajemen dalam penggemukan sapi potong seperti pemberian konsentrat seperti bungkil kelapa, bungkil kedele, tepung ikan, ampas tahu dan dedak serta pemberian mineral premix.http://hilirisasi.lppm.unand.ac.id/index.php/hilirisasi/article/view/140amoniasi jeramikonsentratpakan lokalrumput gajah |
| spellingShingle | Evitayani Evitayani Yetti Marlida Ahadiyah Yuniza James Hellyward , Suyitman , Suyitman Harnentis Harnentis IPTEK BAGI MASYARAKAT PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI SUNGAI PERMAI, LAMBUNG BUKIK Jurnal Hilirisasi IPTEKS amoniasi jerami konsentrat pakan lokal rumput gajah |
| title | IPTEK BAGI MASYARAKAT PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI SUNGAI PERMAI, LAMBUNG BUKIK |
| title_full | IPTEK BAGI MASYARAKAT PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI SUNGAI PERMAI, LAMBUNG BUKIK |
| title_fullStr | IPTEK BAGI MASYARAKAT PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI SUNGAI PERMAI, LAMBUNG BUKIK |
| title_full_unstemmed | IPTEK BAGI MASYARAKAT PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI SUNGAI PERMAI, LAMBUNG BUKIK |
| title_short | IPTEK BAGI MASYARAKAT PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI SUNGAI PERMAI, LAMBUNG BUKIK |
| title_sort | iptek bagi masyarakat pada kelompok tani ternak di sungai permai lambung bukik |
| topic | amoniasi jerami konsentrat pakan lokal rumput gajah |
| url | http://hilirisasi.lppm.unand.ac.id/index.php/hilirisasi/article/view/140 |
| work_keys_str_mv | AT evitayanievitayani iptekbagimasyarakatpadakelompoktaniternakdisungaipermailambungbukik AT yettimarlida iptekbagimasyarakatpadakelompoktaniternakdisungaipermailambungbukik AT ahadiyahyuniza iptekbagimasyarakatpadakelompoktaniternakdisungaipermailambungbukik AT jameshellyward iptekbagimasyarakatpadakelompoktaniternakdisungaipermailambungbukik AT suyitmansuyitman iptekbagimasyarakatpadakelompoktaniternakdisungaipermailambungbukik AT harnentisharnentis iptekbagimasyarakatpadakelompoktaniternakdisungaipermailambungbukik |