Pasang Surut Politik dan Sejarah Isu Kebijakan Sawit di Riau

Artikel ini bertujuan menemukan konteks politik sejarah pasang surut isu kebijakan sawit di Riau dengan mengambil fokus masa awal reformasi 2000-2010. Latar belakangnya pergulatan politik aktor dalam sejarah isu kebijakan sawit sejak kolonial hingga awal reformasi Indonesia termasuk di Riau. Argume...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Khairul Anwar, Ishak Ishak, Isril Isril, Erman Erman
Format: Article
Language:English
Published: Governmental Science Laboratory, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Riau 2021-12-01
Series:Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan
Subjects:
Online Access:http://localhost/nakhoda-3.3.0-16/index.php/njip/article/view/218
_version_ 1797377313889845248
author Khairul Anwar
Ishak Ishak
Isril Isril
Erman Erman
author_facet Khairul Anwar
Ishak Ishak
Isril Isril
Erman Erman
author_sort Khairul Anwar
collection DOAJ
description Artikel ini bertujuan menemukan konteks politik sejarah pasang surut isu kebijakan sawit di Riau dengan mengambil fokus masa awal reformasi 2000-2010. Latar belakangnya pergulatan politik aktor dalam sejarah isu kebijakan sawit sejak kolonial hingga awal reformasi Indonesia termasuk di Riau. Argumentasinya adalah akumulasi pasang surut isu politik sawit, terjadi pada awal reformasi. Pertanyaannya, bagaimana pasang surut interaksi politik aktor tersebut berlangsung di Riau? Dalam menjawab pertanyaan dipakai teori dan metode analisis modern political economy Jeffry Frieden. Pasang surut politik terkait isu kebijakan sawit  terjadi sejak diterapkan UU.No.32/tahun 2009 dan UU.No.25/ tahun 1999. Dalam era rezim ORBA tuntutan politik hanya dilakukan para politisi di DPRD dan Birokrasi lokal. Sepanjang tahun 2000-2010,  aktor lokal yang melakukan aksi memperjuangkan isu sawit spektrumnya semakin melebar, ada banyak aktor lokal dalam batas tertentu bersifat pasif  kemudian menjadi viral. Masa transisi politik ini diungkapkan melalui fakta munculnya sejumlah aktivis masyarakat sipil, teknokrat dan pemerintah. Ada aktor  pemerintah bersikap setuju, menolak dan setuju dengan usulan. Para aktor memiliki strategi, taktik, dan kiat dalam berkoalisi sesuai dengan posisinya. Dalam konteks politik lokal pluralistik  seperti inilah, pasang surut politik lokal isu kebijakan sawit terjadi sebagai hasil interaksi aktor lokal dan nasional.
first_indexed 2024-03-08T19:50:49Z
format Article
id doaj.art-ee8e0661447d408d9642d8db30164b6e
institution Directory Open Access Journal
issn 1829-5827
2656-5277
language English
last_indexed 2024-03-08T19:50:49Z
publishDate 2021-12-01
publisher Governmental Science Laboratory, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Riau
record_format Article
series Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan
spelling doaj.art-ee8e0661447d408d9642d8db30164b6e2023-12-24T10:45:41ZengGovernmental Science Laboratory, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas RiauNakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan1829-58272656-52772021-12-01202Pasang Surut Politik dan Sejarah Isu Kebijakan Sawit di RiauKhairul Anwar0Ishak Ishak1Isril Isril2Erman Erman3Universitas RiauUniversitas RiauUniversitas RiauUniversitas Riau Artikel ini bertujuan menemukan konteks politik sejarah pasang surut isu kebijakan sawit di Riau dengan mengambil fokus masa awal reformasi 2000-2010. Latar belakangnya pergulatan politik aktor dalam sejarah isu kebijakan sawit sejak kolonial hingga awal reformasi Indonesia termasuk di Riau. Argumentasinya adalah akumulasi pasang surut isu politik sawit, terjadi pada awal reformasi. Pertanyaannya, bagaimana pasang surut interaksi politik aktor tersebut berlangsung di Riau? Dalam menjawab pertanyaan dipakai teori dan metode analisis modern political economy Jeffry Frieden. Pasang surut politik terkait isu kebijakan sawit  terjadi sejak diterapkan UU.No.32/tahun 2009 dan UU.No.25/ tahun 1999. Dalam era rezim ORBA tuntutan politik hanya dilakukan para politisi di DPRD dan Birokrasi lokal. Sepanjang tahun 2000-2010,  aktor lokal yang melakukan aksi memperjuangkan isu sawit spektrumnya semakin melebar, ada banyak aktor lokal dalam batas tertentu bersifat pasif  kemudian menjadi viral. Masa transisi politik ini diungkapkan melalui fakta munculnya sejumlah aktivis masyarakat sipil, teknokrat dan pemerintah. Ada aktor  pemerintah bersikap setuju, menolak dan setuju dengan usulan. Para aktor memiliki strategi, taktik, dan kiat dalam berkoalisi sesuai dengan posisinya. Dalam konteks politik lokal pluralistik  seperti inilah, pasang surut politik lokal isu kebijakan sawit terjadi sebagai hasil interaksi aktor lokal dan nasional. http://localhost/nakhoda-3.3.0-16/index.php/njip/article/view/218PolitikSejarahSawitKebijakanReformasi
spellingShingle Khairul Anwar
Ishak Ishak
Isril Isril
Erman Erman
Pasang Surut Politik dan Sejarah Isu Kebijakan Sawit di Riau
Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan
Politik
Sejarah
Sawit
Kebijakan
Reformasi
title Pasang Surut Politik dan Sejarah Isu Kebijakan Sawit di Riau
title_full Pasang Surut Politik dan Sejarah Isu Kebijakan Sawit di Riau
title_fullStr Pasang Surut Politik dan Sejarah Isu Kebijakan Sawit di Riau
title_full_unstemmed Pasang Surut Politik dan Sejarah Isu Kebijakan Sawit di Riau
title_short Pasang Surut Politik dan Sejarah Isu Kebijakan Sawit di Riau
title_sort pasang surut politik dan sejarah isu kebijakan sawit di riau
topic Politik
Sejarah
Sawit
Kebijakan
Reformasi
url http://localhost/nakhoda-3.3.0-16/index.php/njip/article/view/218
work_keys_str_mv AT khairulanwar pasangsurutpolitikdansejarahisukebijakansawitdiriau
AT ishakishak pasangsurutpolitikdansejarahisukebijakansawitdiriau
AT isrilisril pasangsurutpolitikdansejarahisukebijakansawitdiriau
AT ermanerman pasangsurutpolitikdansejarahisukebijakansawitdiriau