Perancangan Sistem Diagnosis Kesehatan Manusia Melalui Screening Digital Berbasis Desktop Application Menggunakan Metode Forward Chaining dan Neural Network

Masalah pelayanan rumah sakit salah satunya antrian merupakan hal yang penting karena mempengaruhi produktivitas rumah sakit. Atrian rumah sakit dapat disebabkan karena banyaknya pasien serta lamanya penanganan pasien. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor  30 Tahun 2022, stan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Indis Dwi Agustin, Nurahmad Hadi Cahyadi, Mifta Aulia Ramadhani, Mujtaba Fa’akuli Zazila, Am Maisarah Disrinama
Format: Article
Language:Indonesian
Published: LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta 2024-01-01
Series:Journal of Health (JOH)
Subjects:
Online Access:https://journal.gunabangsa.ac.id/index.php/joh/article/view/702
Description
Summary:Masalah pelayanan rumah sakit salah satunya antrian merupakan hal yang penting karena mempengaruhi produktivitas rumah sakit. Atrian rumah sakit dapat disebabkan karena banyaknya pasien serta lamanya penanganan pasien. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor  30 Tahun 2022, standar kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan harus mencapai ≥ 90 % dimana salah satu indikatornya yaitu lama waktu tunggu. Lamanya waktu tunggu atau antrian dapat menyebabkan pelayanan medis menjadi kurang maksimal terutama pada pasien yang memiki keluhan darurat (Prabowo, 2019). Oleh karena itu, untuk meningkatkan produktivitas pelayanan rumah sakit dilakukan perancangan sistem diagnosis kesehatan manusia melalui screening digital berbasis desktop application menggunakan metode forward chaining dan neural network untuk memudahkan dokter dalam mendiagnosa penyakit pasien. Pada inovasi ini juga dilengkapi dengan deteksi tingkat keparahan dan rekomendasi pengobatan kepada pasien. Tujuan dari penelitian ini yaitu menciptakan model pengetahuan yang dapat memprediksi penyakit pasien. Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan tingkat akurasi pengujian diagnosis penyakit pasien mencapai 86,6% dengan kemampuan fungsional aplikasi diagnosis yang dirancang dapat berfungsi 100%. Dengan adanya inovasi ini, diagnosis gejala penyakit manusia dapat dilakukan secara tepat dan tepat sehingga produktivitas rumah sakit dan derajat kesehatan pada setiap masyarakat di Indonesia meningkat.
ISSN:2355-8857
2407-6376