FENOMENA TINGGINYA ANGKA CERAI-GUGAT DAN FAKTOR PENYEBABNYA: Analisis Reflektif Atas Kasus-Kasus Perceraian di Madura

<p>In recent years divorce has become a popular term in the ears of society. This is because the divorce rate is increasing every day. Every day, no less than five people change their status to widows or widowers. Madura is the largest contributor to divorce rates in East Java, especially in P...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Maimun Maimun, Mohammad Toha, Misbahul Arifin
Format: Article
Language:Arabic
Published: Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura 2019-04-01
Series:Islamuna: Jurnal Studi Islam
Subjects:
Online Access:http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/islamuna/article/view/2105
_version_ 1818428623929999360
author Maimun Maimun
Mohammad Toha
Misbahul Arifin
author_facet Maimun Maimun
Mohammad Toha
Misbahul Arifin
author_sort Maimun Maimun
collection DOAJ
description <p>In recent years divorce has become a popular term in the ears of society. This is because the divorce rate is increasing every day. Every day, no less than five people change their status to widows or widowers. Madura is the largest contributor to divorce rates in East Java, especially in Pamekasan and Sampang. The number of divorces per year in the two regions reached more than a thousand. Interestingly, of the thousands of divorces were dominated by the number of divorce. The article results of this study describe the phenomenon of increasing divorce rates initiated by the wife (divorce) in the two regions from year to year, and describe in depth the causes. With a qualitative-descriptive-phenomenological approach, this article succeeded in showing that in the last three years the divorce rate in Madura has been increasing and more dominated by the divorce model. The causes are varied, both internal and external factors in the household, such as education and the economy, so that an increase in the level of education and the economy must be done to reduce divorce rates.</p><p>[<em>Beberapa tahun belakangan ini perceraian menjadi istilah yang populer di telinga masyarakat. Hal ini karena angka perceraian semakin hari semakin bertambah. Setiap hari, tidak kurang dari lima orang berubah statusnya menjadi janda atau duda. Madura termasuk wilayah penyumbang terbanyak angka perceraian di Jawa Timur, khususnya di Pamekasan dan Sampang. Jumlah perceraian pertahunnya di dua daerah tersebut mencapai seribuan lebih. Menariknya, dari ribuan jumlah perceraian tersebut didominasi oleh jumlah cerai gugat. Artikel hasil penelitian ini menguraikan fenomena meningkatnya angka perceraian yang diinisiasi oleh pihak istri (cerai gugat) di dua daerah tersebut dari tahun ke tahun, dan memaparkan secara mendalam faktor-faktor penyebabnya. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif-fenomenologis, artikel ini berhasil menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir angka perceraian di Madura semakin meningkat dan lebih didominasi oleh model cerai gugat. Faktor penyebabnya beragam, baik faktor internal maupun faktor ekternal dalam rumah tangga, seperti pendidikan dan ekonomi, sehingga peningkatan taraf pendidikan dan ekonomi harus dilakukan untuk meredam angka perceraian</em>]</p>
first_indexed 2024-12-14T15:04:34Z
format Article
id doaj.art-f01b5e42b5fb4eb592b9bce67aee07c2
institution Directory Open Access Journal
issn 2407-411X
2443-3535
language Arabic
last_indexed 2024-12-14T15:04:34Z
publishDate 2019-04-01
publisher Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura
record_format Article
series Islamuna: Jurnal Studi Islam
spelling doaj.art-f01b5e42b5fb4eb592b9bce67aee07c22022-12-21T22:56:43ZaraPascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) MaduraIslamuna: Jurnal Studi Islam2407-411X2443-35352019-04-015215716710.19105/islamuna.v5i2.21051345FENOMENA TINGGINYA ANGKA CERAI-GUGAT DAN FAKTOR PENYEBABNYA: Analisis Reflektif Atas Kasus-Kasus Perceraian di MaduraMaimun Maimun0Mohammad Toha1Misbahul ArifinInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, PamekasanIAIN Madura<p>In recent years divorce has become a popular term in the ears of society. This is because the divorce rate is increasing every day. Every day, no less than five people change their status to widows or widowers. Madura is the largest contributor to divorce rates in East Java, especially in Pamekasan and Sampang. The number of divorces per year in the two regions reached more than a thousand. Interestingly, of the thousands of divorces were dominated by the number of divorce. The article results of this study describe the phenomenon of increasing divorce rates initiated by the wife (divorce) in the two regions from year to year, and describe in depth the causes. With a qualitative-descriptive-phenomenological approach, this article succeeded in showing that in the last three years the divorce rate in Madura has been increasing and more dominated by the divorce model. The causes are varied, both internal and external factors in the household, such as education and the economy, so that an increase in the level of education and the economy must be done to reduce divorce rates.</p><p>[<em>Beberapa tahun belakangan ini perceraian menjadi istilah yang populer di telinga masyarakat. Hal ini karena angka perceraian semakin hari semakin bertambah. Setiap hari, tidak kurang dari lima orang berubah statusnya menjadi janda atau duda. Madura termasuk wilayah penyumbang terbanyak angka perceraian di Jawa Timur, khususnya di Pamekasan dan Sampang. Jumlah perceraian pertahunnya di dua daerah tersebut mencapai seribuan lebih. Menariknya, dari ribuan jumlah perceraian tersebut didominasi oleh jumlah cerai gugat. Artikel hasil penelitian ini menguraikan fenomena meningkatnya angka perceraian yang diinisiasi oleh pihak istri (cerai gugat) di dua daerah tersebut dari tahun ke tahun, dan memaparkan secara mendalam faktor-faktor penyebabnya. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif-fenomenologis, artikel ini berhasil menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir angka perceraian di Madura semakin meningkat dan lebih didominasi oleh model cerai gugat. Faktor penyebabnya beragam, baik faktor internal maupun faktor ekternal dalam rumah tangga, seperti pendidikan dan ekonomi, sehingga peningkatan taraf pendidikan dan ekonomi harus dilakukan untuk meredam angka perceraian</em>]</p>http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/islamuna/article/view/2105maduraperceraiancerai gugatfenomenarefleksi
spellingShingle Maimun Maimun
Mohammad Toha
Misbahul Arifin
FENOMENA TINGGINYA ANGKA CERAI-GUGAT DAN FAKTOR PENYEBABNYA: Analisis Reflektif Atas Kasus-Kasus Perceraian di Madura
Islamuna: Jurnal Studi Islam
madura
perceraian
cerai gugat
fenomena
refleksi
title FENOMENA TINGGINYA ANGKA CERAI-GUGAT DAN FAKTOR PENYEBABNYA: Analisis Reflektif Atas Kasus-Kasus Perceraian di Madura
title_full FENOMENA TINGGINYA ANGKA CERAI-GUGAT DAN FAKTOR PENYEBABNYA: Analisis Reflektif Atas Kasus-Kasus Perceraian di Madura
title_fullStr FENOMENA TINGGINYA ANGKA CERAI-GUGAT DAN FAKTOR PENYEBABNYA: Analisis Reflektif Atas Kasus-Kasus Perceraian di Madura
title_full_unstemmed FENOMENA TINGGINYA ANGKA CERAI-GUGAT DAN FAKTOR PENYEBABNYA: Analisis Reflektif Atas Kasus-Kasus Perceraian di Madura
title_short FENOMENA TINGGINYA ANGKA CERAI-GUGAT DAN FAKTOR PENYEBABNYA: Analisis Reflektif Atas Kasus-Kasus Perceraian di Madura
title_sort fenomena tingginya angka cerai gugat dan faktor penyebabnya analisis reflektif atas kasus kasus perceraian di madura
topic madura
perceraian
cerai gugat
fenomena
refleksi
url http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/islamuna/article/view/2105
work_keys_str_mv AT maimunmaimun fenomenatingginyaangkaceraigugatdanfaktorpenyebabnyaanalisisreflektifataskasuskasusperceraiandimadura
AT mohammadtoha fenomenatingginyaangkaceraigugatdanfaktorpenyebabnyaanalisisreflektifataskasuskasusperceraiandimadura
AT misbahularifin fenomenatingginyaangkaceraigugatdanfaktorpenyebabnyaanalisisreflektifataskasuskasusperceraiandimadura