Penerapan konsep kejawen pada rumah tradisional Jawa
Masyarakat Jawa memiliki falsafah hidup yang unik. Falsafah hidup masyarakat Jawa dikenal sebagai ajaran kejawen. Falsafah kejawen diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dimanifestasikan dalam simbol-simbol dan ritual pada hunian. Bagi masyarakat Jawa, rumah tidak dianggap sebagai tempat tinggal...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Widya Mandira
2020-08-01
|
Series: | ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS/article/view/219 |
Summary: | Masyarakat Jawa memiliki falsafah hidup yang unik. Falsafah hidup masyarakat Jawa dikenal sebagai ajaran kejawen. Falsafah kejawen diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dimanifestasikan dalam simbol-simbol dan ritual pada hunian. Bagi masyarakat Jawa, rumah tidak dianggap sebagai tempat tinggal semata, namun rumah juga menjadi tempat perwujudan banyak simbol atau ritual yang memberi dorongan bagi pemiliknya. Penelitian mengenai rumah adat Jawa memang sudah sering dilakukan, namun banyak dari hasil penelitian lebih menekankan aspek fisik. Sedangkan masyarakat Jawa tradisional yang mengacu pada falsafah kejawen memahami realitas secara intuitif, tidak terbatas pada wujud fisiknya saja. Untuk memahami isu dari penelitian ini secara mendalam observasi lapangnan dilakukan untuk periode waktu tertentu menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, rumah bagi masyarakat Jawa merupakan perpaduan jagad ageng dan jagat alit. Omah yang berasal dari kata "Om" sebagai bapak angkasa dan "Mah" lemah atau tanah merupakan ibu bumi. Omah bagi masyarakat Jawa merupakan manifestasi dari makro kosmos dan mikro kosmos.
© 2020 Bintang Padu Prakoso, Herman Wilianto |
---|---|
ISSN: | 2541-0598 2541-1217 |