Summary: | Malaria masih merupakan masalah kesehatan didaerah endemis, salah satunya di Propinsi Papua. Masih tingginya kasus malaria memerlukan upaya-upaya pengendalian yang efektif salah satunya dengan mencegah penyebaran malaria dengan mengurangi kontak antara nyamuk dengan manusia, melalui pengendalian vektor. Pengendalian vektor malaria dapat dilakukan dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang dapat mencegah gigitan nyamuk yang berpotensi sebagai peptisida yang aman bagi lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan lahan pekarangan melalui tanaman obat keluarga untuk menanam tanaman pengusir nyamuk. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan kader dalam memanfaatkan lahan melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk pencegahan malaria. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan dengan memberikan edukasi dan pendampingan pada kader. Peserta yang mengikut kegiatan sebanyak 20 kader posyandu. Kegiatan dilakukan dalam beberapa tahapan: sosialisasi TOGA, pemberian edukasi tentang TOGA untuk pecegahan malaria, pendampingan dalam membuat lahan percontohan TOGA, dan evaluasi kegiatan. Hasil yang diperoleh setelah pemberian edukasi, pengetahuan dan sikap kader meningkat, kader terampil dalam membuat lahan percontohan TOGA untuk pencegahan malaria dimana terdapat tiga jenis tanaman yang ditanam antara lain zodia, lavender, dan sambiloto. Kader kaan memelihara dan merawat tananam yang ditanam pada lahan percontohan sehingga nantinya dapat didistribusikan pada seluruh masyarakat yang ada di Kampung Nolokla, dan diharapkan setiap warga dapat membuat TOGA untuk pencegahan malaria di halaman rumah masing-masing.
|