Tipologi Perubahan Elemen Sekitar Pura Tambang Badung, Denpasar

It is a common spatial formation of various centers during the monarchy era in Indonesia, in which a palace is located in close proximity to a sacred complex - the center for royal ritual activities. Puri Pemecutan as part of Badung Kingdom of Bali's past also has a royal sacred spatial entity...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Anak Agung Kresna Mahadhipa, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Udayana 2019-10-01
Series:Ruang-Space: Jurnal Lingkungan Binaan
Online Access:https://ojs.unud.ac.id/index.php/ruang/article/view/53518
_version_ 1818575152709894144
author Anak Agung Kresna Mahadhipa
I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Ngakan Ketut Acwin Dwijendra
author_facet Anak Agung Kresna Mahadhipa
I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Ngakan Ketut Acwin Dwijendra
author_sort Anak Agung Kresna Mahadhipa
collection DOAJ
description It is a common spatial formation of various centers during the monarchy era in Indonesia, in which a palace is located in close proximity to a sacred complex - the center for royal ritual activities. Puri Pemecutan as part of Badung Kingdom of Bali's past also has a royal sacred spatial entity called Pura (Temple) Tambang Badung, a highly respected site. However, various spatial changes have occurred within its immediate outer area which is classified as a residential zone. Such a development is viewed as a serious disturbance to the sacred attributes of this temple. The development and operation of the surrounding residential area have been claimed to intrude both physical and non-physical elements of the temple. This article is a summary of a study that aims to examine the typology of spatial changes taking place within Pura Tambang Badung's surrounding areas. This study applies a qualitative method with a historical approach to reconstruct past images. Data collection is done by a study of relevant literature, observation, and interviews. In its final stage, this study draws a thorough typology of spatial changes by considering three groups of determining elements, which are: first, the core determining elements which include banyan trees and road nodes; second, the peripheral determining elements which include road lanes, shrines of temple territories, open spaces of outer temples, temple bear houses, and bale banjar buildings; and third, the additional determining elements that include temple land which is now the Pasah Pemecutan Market area.   Keywords: typology, change, element, royal temple, castle Abstrak Dalam pengetahuan tata ruang pusat kota kerajaan di Indonesia lazimnya dikenal adanya bangunan kediaman penguasa wilayah yang berlokasi tidak jauh dengan kompleks bangunan suci kerajaan sebagai pusat kegiatan ritual keagamaan. Puri Pemecutan sebagai salah satu bagian Kerajaan Badung pada masa kerajaan di Bali juga memiliki bangunan suci kerajaan yang bernama Pura Tambang Badung. Tapak pura ini sangat disakralkan oleh penguasa pada masanya. Seiring perkembangan zaman, berbagai perubahan keruangan telah terjadi di sekitar area tapak pura kerajaan ini. Area pura yang sakral menjadi seperti membaur dengan ruang profan permukiman penduduk. Artikel ini merupakan rangkuman dari sebuah penelitian yang bertujuan mengkaji gambaran tipologi perubahan elemen sekitar Pura Tambang Badung. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan historis untuk merekonstruksi gambaran elemen sekitar pura pada masa lalunya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literatur, observasi, dan wawancara. Temuan akhir penelitian menunjukkan pola kecenderungan bahwa fenomena perubahan ruang yang terjadi di sekitar tapak Pura Tambang Badung adalah bertumpu pada upaya proteksi ruang sakral yang berupa area pura dan elemen-elemen pendukungnya atas penurunan kualitas akibat pencemaran dari area permukiman yang bersifat profan di sekitarnya. Perubahan elemen yang terjadi ditipologikan berdasarkan atas elemen inti yang meliputi pohon beringin dan simpul jalan; elemen pinggiran yang meliputi jalur jalan, penyengker teritori pura, ruang terbuka teritori luar pura, rumah pengemong pura, dan bangunan bale banjar; elemen tambahan meliputi tanah milik pura yang saat ini sudah menjadi area Pasar Pasah Pemecutan. Kata kunci: tipologi, perubahan, elemen, pura kerajaan, puri
first_indexed 2024-12-15T00:36:28Z
format Article
id doaj.art-f3d1f4939afa41e3b2a71dfcdf82472f
institution Directory Open Access Journal
issn 2355-5718
2355-570X
language English
last_indexed 2024-12-15T00:36:28Z
publishDate 2019-10-01
publisher Universitas Udayana
record_format Article
series Ruang-Space: Jurnal Lingkungan Binaan
spelling doaj.art-f3d1f4939afa41e3b2a71dfcdf82472f2022-12-21T22:41:47ZengUniversitas UdayanaRuang-Space: Jurnal Lingkungan Binaan2355-57182355-570X2019-10-016213114610.24843/JRS.2019.v06.i02.p0353518Tipologi Perubahan Elemen Sekitar Pura Tambang Badung, DenpasarAnak Agung Kresna Mahadhipa0I Nyoman Widya Paramadhyaksa1Ngakan Ketut Acwin Dwijendra2Program Studi Magister Arsitektur Universitas UdayanaProgram Studi Magister Arsitektur Universitas UdayanaProgram Studi Magister Arsitektur Universitas UdayanaIt is a common spatial formation of various centers during the monarchy era in Indonesia, in which a palace is located in close proximity to a sacred complex - the center for royal ritual activities. Puri Pemecutan as part of Badung Kingdom of Bali's past also has a royal sacred spatial entity called Pura (Temple) Tambang Badung, a highly respected site. However, various spatial changes have occurred within its immediate outer area which is classified as a residential zone. Such a development is viewed as a serious disturbance to the sacred attributes of this temple. The development and operation of the surrounding residential area have been claimed to intrude both physical and non-physical elements of the temple. This article is a summary of a study that aims to examine the typology of spatial changes taking place within Pura Tambang Badung's surrounding areas. This study applies a qualitative method with a historical approach to reconstruct past images. Data collection is done by a study of relevant literature, observation, and interviews. In its final stage, this study draws a thorough typology of spatial changes by considering three groups of determining elements, which are: first, the core determining elements which include banyan trees and road nodes; second, the peripheral determining elements which include road lanes, shrines of temple territories, open spaces of outer temples, temple bear houses, and bale banjar buildings; and third, the additional determining elements that include temple land which is now the Pasah Pemecutan Market area.   Keywords: typology, change, element, royal temple, castle Abstrak Dalam pengetahuan tata ruang pusat kota kerajaan di Indonesia lazimnya dikenal adanya bangunan kediaman penguasa wilayah yang berlokasi tidak jauh dengan kompleks bangunan suci kerajaan sebagai pusat kegiatan ritual keagamaan. Puri Pemecutan sebagai salah satu bagian Kerajaan Badung pada masa kerajaan di Bali juga memiliki bangunan suci kerajaan yang bernama Pura Tambang Badung. Tapak pura ini sangat disakralkan oleh penguasa pada masanya. Seiring perkembangan zaman, berbagai perubahan keruangan telah terjadi di sekitar area tapak pura kerajaan ini. Area pura yang sakral menjadi seperti membaur dengan ruang profan permukiman penduduk. Artikel ini merupakan rangkuman dari sebuah penelitian yang bertujuan mengkaji gambaran tipologi perubahan elemen sekitar Pura Tambang Badung. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan historis untuk merekonstruksi gambaran elemen sekitar pura pada masa lalunya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literatur, observasi, dan wawancara. Temuan akhir penelitian menunjukkan pola kecenderungan bahwa fenomena perubahan ruang yang terjadi di sekitar tapak Pura Tambang Badung adalah bertumpu pada upaya proteksi ruang sakral yang berupa area pura dan elemen-elemen pendukungnya atas penurunan kualitas akibat pencemaran dari area permukiman yang bersifat profan di sekitarnya. Perubahan elemen yang terjadi ditipologikan berdasarkan atas elemen inti yang meliputi pohon beringin dan simpul jalan; elemen pinggiran yang meliputi jalur jalan, penyengker teritori pura, ruang terbuka teritori luar pura, rumah pengemong pura, dan bangunan bale banjar; elemen tambahan meliputi tanah milik pura yang saat ini sudah menjadi area Pasar Pasah Pemecutan. Kata kunci: tipologi, perubahan, elemen, pura kerajaan, purihttps://ojs.unud.ac.id/index.php/ruang/article/view/53518
spellingShingle Anak Agung Kresna Mahadhipa
I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Ngakan Ketut Acwin Dwijendra
Tipologi Perubahan Elemen Sekitar Pura Tambang Badung, Denpasar
Ruang-Space: Jurnal Lingkungan Binaan
title Tipologi Perubahan Elemen Sekitar Pura Tambang Badung, Denpasar
title_full Tipologi Perubahan Elemen Sekitar Pura Tambang Badung, Denpasar
title_fullStr Tipologi Perubahan Elemen Sekitar Pura Tambang Badung, Denpasar
title_full_unstemmed Tipologi Perubahan Elemen Sekitar Pura Tambang Badung, Denpasar
title_short Tipologi Perubahan Elemen Sekitar Pura Tambang Badung, Denpasar
title_sort tipologi perubahan elemen sekitar pura tambang badung denpasar
url https://ojs.unud.ac.id/index.php/ruang/article/view/53518
work_keys_str_mv AT anakagungkresnamahadhipa tipologiperubahanelemensekitarpuratambangbadungdenpasar
AT inyomanwidyaparamadhyaksa tipologiperubahanelemensekitarpuratambangbadungdenpasar
AT ngakanketutacwindwijendra tipologiperubahanelemensekitarpuratambangbadungdenpasar