Summary: | Karsinoma mammae merupakan salah satu penyebab utama kematian pada perempuan di seluruh dunia. Karsinoma ini memiliki prognosis, respon pengobatan serta perilaku klinis yang berbeda yang disebabkan oleh karakteristik molekuler yang berbeda. Berbagai faktor prognostik telah menjadi dasar dalam pemberian terapi adjuvan (dan kelangsungan hidup). Salah satu molekul yang memiliki peran sebagai faktor prognostik adalah survivin. Tujuan penelitian adalah menentukan hubungan ekspresi survivin dengan subtipe molekuler karsinoma mammae invasif. Penelitian ini menggunakan metode analitik potong lintang. Sampel adalah 40 kasus dari sediaan blok parafin karsinoma mammae invasif yang didiagnosis histopatologi di Sentra Diagnostik Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Sumatera Barat periode Januari 2014-Desember 2017 serta reevaluasi subtipe molekuler yang telah diperiksa di Laboratorium Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung berdasarkan pemeriksaan imunohistokimia ER, PR, Her-2 dan Ki-67. Ekspresi survivin dinilai secara imunohistokimia ditandai dengan warna coklat pada inti dan sitoplasma sel tumor. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Chi-square. Ekspresi survivin positif ditemukan pada 27 kasus dengan 9 sampel (33,3%) subtipe luminal, 8 sampel (29,6%) subtipe Her-2, dan 10 sampel (37%) subtipe Triple-negative. Karsinoma mammae invasif paling banyak ditemukan pada kelompok usia 50-59 tahun serta subtipe molekuler terbanyak adalah subtipe Triple-negative. Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan bermakna antara ekspresi survivin dengan subtipe molekuler karsinoma mammae invasif (p=0,770).
|