DAYA SAING EKSPOR HASIL HUTAN ANDALAN SETEMPAT

Pennintaan hasil hutan, termasuk hasil hutan andalan setempat (H2AS), hingga kini masih relatif tinggi. Kondisi demikian mengharuskan adanya upaya pengembangan hasil hutan yang bersangkutan. Upaya pengembangannya memerlukan informasi mengenai keunggulan komparatif dan kompetitif serta stabilitas da...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Satria Astana, Muhammad Zahrul Muttaqin
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Centre for Social Research and Development, Economics, Policy and Climate Change; Development and Innovation Agency; Ministry of Environment and Forestry 2017-03-01
Series:Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Subjects:
Online Access:http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/2684
_version_ 1811296049934893056
author Satria Astana
Muhammad Zahrul Muttaqin
author_facet Satria Astana
Muhammad Zahrul Muttaqin
author_sort Satria Astana
collection DOAJ
description Pennintaan hasil hutan, termasuk hasil hutan andalan setempat (H2AS), hingga kini masih relatif tinggi. Kondisi demikian mengharuskan adanya upaya pengembangan hasil hutan yang bersangkutan. Upaya pengembangannya memerlukan informasi mengenai keunggulan komparatif dan kompetitif serta stabilitas daya saing ekspomya. Selaras dengan masalah tersebut, penelitian bertujuan untuk mengkaji: I) daya saing .ekspor, terutama keunggulan komparatif dan kompetitif H2AS, dan 2) stabilitas daya saing ekspor H2AS. Penelitian dilakukan di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada bulan Nopember dan Desember 2002. Keunggulan komparatif dan kompetitif berturut-turut diukur berdasarkan koefisien Biaya Sumberdaya Domestik (k) dan Private Cost Ratio (PCR). Stabilitas daya saing ekspor H2AS dianalisis berdasarkan kepekaan PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa H2AS memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif serta stabilitas daya saing ekspor yang tinggi. Ekspor minyak cendana belum tergoncang jika harga inputnya meningkat atau harga outputnya menurun berturut-turut sampai 30% dan 20% dan untuk kerajinan kayu cendana sampai I 00% dan 40%, sedangkan ekspor kemiri mulai terguncangjika harga inputnya meningkat atau harga outputnya menurun berturut-turut lebih dari 29% dan 20% dan untuk buah tengkawang lebih dari 35% dan 23%. Dengan demikian, kebijakan pengembangan beberapa hasil hutan tersebut dapat diarahkan masuk ke dalam kelompok pengembangan budidaya tanaman ekspor daerah setempat.
first_indexed 2024-04-13T05:43:32Z
format Article
id doaj.art-f3f572b051de46e9b67fc45f82a3e52a
institution Directory Open Access Journal
issn 1979-6013
2502-4221
language Indonesian
last_indexed 2024-04-13T05:43:32Z
publishDate 2017-03-01
publisher Centre for Social Research and Development, Economics, Policy and Climate Change; Development and Innovation Agency; Ministry of Environment and Forestry
record_format Article
series Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
spelling doaj.art-f3f572b051de46e9b67fc45f82a3e52a2022-12-22T03:00:02ZindCentre for Social Research and Development, Economics, Policy and Climate Change; Development and Innovation Agency; Ministry of Environment and ForestryJurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan1979-60132502-42212017-03-0121273710.20886/jpsek.2005.2.1.27-371894DAYA SAING EKSPOR HASIL HUTAN ANDALAN SETEMPATSatria AstanaMuhammad Zahrul MuttaqinPennintaan hasil hutan, termasuk hasil hutan andalan setempat (H2AS), hingga kini masih relatif tinggi. Kondisi demikian mengharuskan adanya upaya pengembangan hasil hutan yang bersangkutan. Upaya pengembangannya memerlukan informasi mengenai keunggulan komparatif dan kompetitif serta stabilitas daya saing ekspomya. Selaras dengan masalah tersebut, penelitian bertujuan untuk mengkaji: I) daya saing .ekspor, terutama keunggulan komparatif dan kompetitif H2AS, dan 2) stabilitas daya saing ekspor H2AS. Penelitian dilakukan di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada bulan Nopember dan Desember 2002. Keunggulan komparatif dan kompetitif berturut-turut diukur berdasarkan koefisien Biaya Sumberdaya Domestik (k) dan Private Cost Ratio (PCR). Stabilitas daya saing ekspor H2AS dianalisis berdasarkan kepekaan PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa H2AS memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif serta stabilitas daya saing ekspor yang tinggi. Ekspor minyak cendana belum tergoncang jika harga inputnya meningkat atau harga outputnya menurun berturut-turut sampai 30% dan 20% dan untuk kerajinan kayu cendana sampai I 00% dan 40%, sedangkan ekspor kemiri mulai terguncangjika harga inputnya meningkat atau harga outputnya menurun berturut-turut lebih dari 29% dan 20% dan untuk buah tengkawang lebih dari 35% dan 23%. Dengan demikian, kebijakan pengembangan beberapa hasil hutan tersebut dapat diarahkan masuk ke dalam kelompok pengembangan budidaya tanaman ekspor daerah setempat.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/2684hasil hutankeunggulan komparatifkeunggulan kompetitifdaya saing ekspor
spellingShingle Satria Astana
Muhammad Zahrul Muttaqin
DAYA SAING EKSPOR HASIL HUTAN ANDALAN SETEMPAT
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
hasil hutan
keunggulan komparatif
keunggulan kompetitif
daya saing ekspor
title DAYA SAING EKSPOR HASIL HUTAN ANDALAN SETEMPAT
title_full DAYA SAING EKSPOR HASIL HUTAN ANDALAN SETEMPAT
title_fullStr DAYA SAING EKSPOR HASIL HUTAN ANDALAN SETEMPAT
title_full_unstemmed DAYA SAING EKSPOR HASIL HUTAN ANDALAN SETEMPAT
title_short DAYA SAING EKSPOR HASIL HUTAN ANDALAN SETEMPAT
title_sort daya saing ekspor hasil hutan andalan setempat
topic hasil hutan
keunggulan komparatif
keunggulan kompetitif
daya saing ekspor
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/2684
work_keys_str_mv AT satriaastana dayasaingeksporhasilhutanandalansetempat
AT muhammadzahrulmuttaqin dayasaingeksporhasilhutanandalansetempat