Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dan Aktualisasi Ketauhidan

Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) adalah suatu lembaga yang didirikan oleh Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidi di Pesantren Darul Ihsan Gampong Paoh Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Adapun Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Pengumpul...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Arsa Hayoga Hanafi
Format: Article
Language:English
Published: UIN Ar-raniry, Program Studi Sosiologi Agama 2020-09-01
Series:Jurnal Sosiologi Agama Indonesia
Subjects:
Online Access:https://journal.ar-raniry.ac.id/index.php/jsai/article/view/585
_version_ 1827999376800219136
author Arsa Hayoga Hanafi
author_facet Arsa Hayoga Hanafi
author_sort Arsa Hayoga Hanafi
collection DOAJ
description Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) adalah suatu lembaga yang didirikan oleh Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidi di Pesantren Darul Ihsan Gampong Paoh Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Adapun Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Pengumpulan data menggunakan cara observasi, wawancara, dokumentasi.  Yang menjadi responden dalam penelitian ini ialah empat orang yaitu dua orang pengurus dan dua orang ulama tauhid tasawuf.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep dan metode yang dilakukan MPTT dalam mengembangkan ketauhidan adalah dengan cara melaksanakan muzakarah tauhid tasawuf, pengajian dan zikir rateb siribee, membuka cabang MPTT. Adapun Ketauhidan dalam MPTT dibahas secara lebih detail dan mendalam, ketauhidan tidak hanya dibahas sebatas ilmu dan pengetahuan (tauhid kalam), tapi bagaimana ketauhidan itu dapat terpantul di dalam batin sehingga terlihat keagungan dan kebesaran Allah di dalam hati hamba (tauhid hakiki). Selain itu, MPTT tidak hanya sekedar membahas teori-teori tentang tauhid hakiki (irfani), namun lebih jauh MPTT juga mengaktualisasikan tentang metode pengamalan untuk mencapai tauhid hakiki (irfani). Pengamalan tersebut adalah dengan menjalankan syariat secara sempurna, baik perintah maupun larangan Allah. Setelah pengamalan syariat yang baik seseorang diwajibkan untuk bertarekat, tentunya dengan bimbingan seorang guru rohani (mursyid) yang kamil mukammil, diantara pengamalan tarekat seperti musyahadah, tawajjuh, suluk, zikir rateb siribee. Selanjutnya dengan jalan hakikat, yaitu mendapatkan cahaya Allah agar sampai pada tujuan bermakrifat dengan tauhid (hakiki) irfani
first_indexed 2024-04-10T05:57:51Z
format Article
id doaj.art-f5ac8d574e364062959a91a9b6269958
institution Directory Open Access Journal
issn 2722-6700
language English
last_indexed 2024-04-10T05:57:51Z
publishDate 2020-09-01
publisher UIN Ar-raniry, Program Studi Sosiologi Agama
record_format Article
series Jurnal Sosiologi Agama Indonesia
spelling doaj.art-f5ac8d574e364062959a91a9b62699582023-03-03T09:42:27ZengUIN Ar-raniry, Program Studi Sosiologi AgamaJurnal Sosiologi Agama Indonesia2722-67002020-09-011210.22373/jsai.v1i2.585Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dan Aktualisasi Ketauhidan Arsa Hayoga Hanafi0Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Ar-raniry Banda Aceh Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) adalah suatu lembaga yang didirikan oleh Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidi di Pesantren Darul Ihsan Gampong Paoh Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Adapun Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Pengumpulan data menggunakan cara observasi, wawancara, dokumentasi.  Yang menjadi responden dalam penelitian ini ialah empat orang yaitu dua orang pengurus dan dua orang ulama tauhid tasawuf.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep dan metode yang dilakukan MPTT dalam mengembangkan ketauhidan adalah dengan cara melaksanakan muzakarah tauhid tasawuf, pengajian dan zikir rateb siribee, membuka cabang MPTT. Adapun Ketauhidan dalam MPTT dibahas secara lebih detail dan mendalam, ketauhidan tidak hanya dibahas sebatas ilmu dan pengetahuan (tauhid kalam), tapi bagaimana ketauhidan itu dapat terpantul di dalam batin sehingga terlihat keagungan dan kebesaran Allah di dalam hati hamba (tauhid hakiki). Selain itu, MPTT tidak hanya sekedar membahas teori-teori tentang tauhid hakiki (irfani), namun lebih jauh MPTT juga mengaktualisasikan tentang metode pengamalan untuk mencapai tauhid hakiki (irfani). Pengamalan tersebut adalah dengan menjalankan syariat secara sempurna, baik perintah maupun larangan Allah. Setelah pengamalan syariat yang baik seseorang diwajibkan untuk bertarekat, tentunya dengan bimbingan seorang guru rohani (mursyid) yang kamil mukammil, diantara pengamalan tarekat seperti musyahadah, tawajjuh, suluk, zikir rateb siribee. Selanjutnya dengan jalan hakikat, yaitu mendapatkan cahaya Allah agar sampai pada tujuan bermakrifat dengan tauhid (hakiki) irfani https://journal.ar-raniry.ac.id/index.php/jsai/article/view/585TauhidTasawufaktualisasi ketauhidan
spellingShingle Arsa Hayoga Hanafi
Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dan Aktualisasi Ketauhidan
Jurnal Sosiologi Agama Indonesia
Tauhid
Tasawuf
aktualisasi ketauhidan
title Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dan Aktualisasi Ketauhidan
title_full Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dan Aktualisasi Ketauhidan
title_fullStr Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dan Aktualisasi Ketauhidan
title_full_unstemmed Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dan Aktualisasi Ketauhidan
title_short Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf dan Aktualisasi Ketauhidan
title_sort majelis pengkajian tauhid tasawuf dan aktualisasi ketauhidan
topic Tauhid
Tasawuf
aktualisasi ketauhidan
url https://journal.ar-raniry.ac.id/index.php/jsai/article/view/585
work_keys_str_mv AT arsahayogahanafi majelispengkajiantauhidtasawufdanaktualisasiketauhidan