Masjid sebagai Pelestari Tradisi
Masjid memiliki peran strategis dalam perkembangan kebudayaan Islam di Jawa. Secara historis, masjid-masjid yang didirikan oleh keraton tidak hanya berfungsi secara religi, tetapi juga ada kepentingan politik keraton untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang diinginkan. Penelitian ini ingin menge...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Ministry of Religious Affairs
2011-12-01
|
Series: | Analisa: Jurnal Pengkajian Masalah Sosial Keagamaan |
Subjects: | |
Online Access: | http://blasemarang.kemenag.go.id/journal/index.php/analisa/article/view/135 |
Summary: | Masjid memiliki peran strategis dalam perkembangan kebudayaan Islam di Jawa. Secara historis, masjid-masjid yang didirikan oleh keraton tidak hanya berfungsi secara religi, tetapi juga ada kepentingan politik keraton untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang diinginkan. Penelitian ini ingin mengetahui sejauhmana masjid keraton itu memiliki fungsi historis sebagai pelestari tradisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dengan metode deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini Masjid Taqwa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Masjid Taqwa Wonokromo berdasarkan inskripsi yang ditemukan, diperkirakan telah berusia sekitar<br />dua abad. Salah satu tradisi yang masih dipertahankan di masjid ini yaitu tradisi kirab lemper pada hari Rabu terakhir bulan Sapar dalam penanggalan Islam. Tradisi ini disebut Rebo Pungkasan atau Rebo Wekasan. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan mengenang pertemuan Sultan Hamengku Buwana I dengan Kyai Fakih Usman, tokoh<br />yang penting dalam masuknya Islam di Wonokromo dan berjasa menyembuhkan<br />wabah penyakit. Masyarakat berharap agar melalui tradisi Rebo Wekasan akan berkah dari raja Yogyakarta. |
---|---|
ISSN: | 1410-4350 2443-3853 |