KEMUNGKINAN PEMANFAATAN JENIS KAYU INDONESIA UNTUK PENGGANTI KAYU POK
Suatu percobaan impregnasi tiga jenis kayu daun lebar Indonesia dengan bahan pelumas sudah dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan kayu yang memiliki sifat mendekati kayu pok (Guajacum spp.): berat jenis tinggi dan kandungan resin/pelumas tinggi, cocok untuk penyangga poros baling-...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Forest Product Research and Development Center
2017-08-01
|
Series: | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3762 |
_version_ | 1819050587329658880 |
---|---|
author | Y I Mandang Barly Barly |
author_facet | Y I Mandang Barly Barly |
author_sort | Y I Mandang |
collection | DOAJ |
description | Suatu percobaan impregnasi tiga jenis kayu daun lebar Indonesia dengan bahan pelumas sudah dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan kayu yang memiliki sifat mendekati kayu pok (Guajacum spp.): berat jenis tinggi dan kandungan resin/pelumas tinggi, cocok untuk penyangga poros baling-baling kapal laut.
Tiga jenis kayu yang diuji yaitu Elateriospermum tapos Bl., Dialium platysepalum Backer, dan Xanthophyllum stipitatum Benn. Pemilihan jenis didasarkan pada hipotesis bahwa jenis kayu ini mudah diimpregnasi karena mempunyai parenkim pita berjarak rapat.
lmpregnasi dilakukan dengan 4 jenis minyak yaitu: minyak jarak, minyak kemiri, minyak laka dan asam oleat. Konsentrasi minyak yang digunakan adalah 3% dalam alkohol lalu diimpregnasikan ke dalam kayu dengan bagan berikut: vakum awal 500 mmHg selama 15 menit, tekanan hidraulik 10 atm selama 60 menit, dan vakum akhir 500 mmHg seiama 15 menit.
Absorpsi larutan dapat mencapai 62,7% berat kayu pada Elateriospermum, 20,7% pada Dialium dan 18, 7% pada kayu Xanthophyllum. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga kayu yang dicoba termasuk sedang-sukar diimpregnasi. Karena iiu disarankan untuk dilakukan percobaan lebih lanjut dengan menggunakan kadar pelumas yang lebih tinggi dan jangka waktu tekan yang lebih lama. Mungkin diperlukan pemanasan pada waktu proses untuk menurunkan kekentalan pelumas yang digunakan. |
first_indexed | 2024-12-21T11:50:25Z |
format | Article |
id | doaj.art-f5ffce4b189741379407cf003b7ce760 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0216-4329 2442-8957 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-21T11:50:25Z |
publishDate | 2017-08-01 |
publisher | Forest Product Research and Development Center |
record_format | Article |
series | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) |
spelling | doaj.art-f5ffce4b189741379407cf003b7ce7602022-12-21T19:05:05ZindForest Product Research and Development CenterJurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)0216-43292442-89572017-08-01141010.20886/jphh.1996.14.10.405–4162754KEMUNGKINAN PEMANFAATAN JENIS KAYU INDONESIA UNTUK PENGGANTI KAYU POKY I Mandang0Barly Barly1Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil HutanPusat Penelitian dan Pengembangan Hasil HutanSuatu percobaan impregnasi tiga jenis kayu daun lebar Indonesia dengan bahan pelumas sudah dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan kayu yang memiliki sifat mendekati kayu pok (Guajacum spp.): berat jenis tinggi dan kandungan resin/pelumas tinggi, cocok untuk penyangga poros baling-baling kapal laut. Tiga jenis kayu yang diuji yaitu Elateriospermum tapos Bl., Dialium platysepalum Backer, dan Xanthophyllum stipitatum Benn. Pemilihan jenis didasarkan pada hipotesis bahwa jenis kayu ini mudah diimpregnasi karena mempunyai parenkim pita berjarak rapat. lmpregnasi dilakukan dengan 4 jenis minyak yaitu: minyak jarak, minyak kemiri, minyak laka dan asam oleat. Konsentrasi minyak yang digunakan adalah 3% dalam alkohol lalu diimpregnasikan ke dalam kayu dengan bagan berikut: vakum awal 500 mmHg selama 15 menit, tekanan hidraulik 10 atm selama 60 menit, dan vakum akhir 500 mmHg seiama 15 menit. Absorpsi larutan dapat mencapai 62,7% berat kayu pada Elateriospermum, 20,7% pada Dialium dan 18, 7% pada kayu Xanthophyllum. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga kayu yang dicoba termasuk sedang-sukar diimpregnasi. Karena iiu disarankan untuk dilakukan percobaan lebih lanjut dengan menggunakan kadar pelumas yang lebih tinggi dan jangka waktu tekan yang lebih lama. Mungkin diperlukan pemanasan pada waktu proses untuk menurunkan kekentalan pelumas yang digunakan.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3762Guajacumpenyangga propelerkayu pengganti |
spellingShingle | Y I Mandang Barly Barly KEMUNGKINAN PEMANFAATAN JENIS KAYU INDONESIA UNTUK PENGGANTI KAYU POK Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) Guajacum penyangga propeler kayu pengganti |
title | KEMUNGKINAN PEMANFAATAN JENIS KAYU INDONESIA UNTUK PENGGANTI KAYU POK |
title_full | KEMUNGKINAN PEMANFAATAN JENIS KAYU INDONESIA UNTUK PENGGANTI KAYU POK |
title_fullStr | KEMUNGKINAN PEMANFAATAN JENIS KAYU INDONESIA UNTUK PENGGANTI KAYU POK |
title_full_unstemmed | KEMUNGKINAN PEMANFAATAN JENIS KAYU INDONESIA UNTUK PENGGANTI KAYU POK |
title_short | KEMUNGKINAN PEMANFAATAN JENIS KAYU INDONESIA UNTUK PENGGANTI KAYU POK |
title_sort | kemungkinan pemanfaatan jenis kayu indonesia untuk pengganti kayu pok |
topic | Guajacum penyangga propeler kayu pengganti |
url | http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3762 |
work_keys_str_mv | AT yimandang kemungkinanpemanfaatanjeniskayuindonesiauntukpenggantikayupok AT barlybarly kemungkinanpemanfaatanjeniskayuindonesiauntukpenggantikayupok |