Ilmu Ladunni dalam Perspektif al-Ghazali

Science Ladunni inspiration is flowing light, which can occur after improvement (taswiyah). Rationally, all knowledge can be acquired through learning. This is key in pursuing the  events and education trips. Learning becomes important when one wants to reach the succes top life in understanding the...

সম্পূর্ণ বিবরণ

গ্রন্থ-পঞ্জীর বিবরন
প্রধান লেখক: Agus Sutiyono
বিন্যাস: প্রবন্ধ
ভাষা:Indonesian
প্রকাশিত: UIN Walisongo 2016-03-01
মালা:Nadwa
বিষয়গুলি:
অনলাইন ব্যবহার করুন:http://journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/view/564
বিবরন
সংক্ষিপ্ত:Science Ladunni inspiration is flowing light, which can occur after improvement (taswiyah). Rationally, all knowledge can be acquired through learning. This is key in pursuing the  events and education trips. Learning becomes important when one wants to reach the succes top life in understanding the science. How to get the science ladunni according to al-Ghazali, namely; first, trying to grab all the knowledge and take the highest ration of science the most. Second, proper training (ar-riyad ash sad iqah) and supervision are valid (al-muraqabah as sahihah), and still a fraid God with truth. Third, thinking (tafakur), if the soul has learned and trained to be a science, then he bertafakur. Fourth rabbaniyah purify hearts decorated with zikrullah. Abstrak Ilmu Ladunni ialah mengalirnya cahaya ilham, yang bisa terjadi setelah penyempurnaan (taswiyah). Secara rasional, semua ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui belajar. Ini merupakan kunci dalam meniti peristiwa dan perjalanan pendidikan. Belajar menjadi penting Ketika seseorang ingin mencapai puncak keberhasilan hidupnya dalam memahami ilmu. Cara  mendapatkan ilmu ladunni menurutt al-Ghazali yaitu; pertama, berusaha meraih semua ilmu dan mengambil jatah terbanyak dari ilmu yang paling banyak. Kedua, latihan yang benar ( ar- riyad}ah as}-s}adiqah ) dan pengawasan yang sahih ( al-muraqabah as}-s}ahihah ), serta tetap merasa takut kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Ketiga, berfikir (tafakur), apabila jiwa telah belajar dan terlatih akan suatu ilmu, kemudian iabertafakur. Keempat mensucikan hati  rabbaniyah yang dihiasi dengan  z\ikrullah .
আইএসএসএন:1979-1739
2502-8057