Sistem Keamanan dan Pengairan Ladang Pertanian Berbasis IOT

Indonesia  merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia, dengan hasil tanam yang beragam. Tapi sayangnya hasil panen yang diperoleh petani tidak maksimal, dikarenakan beberapa faktor diantaranya pencurian dan terlambat dalam mengairi ladang pertanian. Solusi dari permasalahan ini dengan mem...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Riant Rahmaddi, Ratnasari Nur Rohmah
Format: Article
Language:English
Published: Muhammadiyah University Press 2021-08-01
Series:Emitor: Jurnal Teknik Elektro
Subjects:
Online Access:https://journals.ums.ac.id/index.php/emitor/article/view/13720
Description
Summary:Indonesia  merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia, dengan hasil tanam yang beragam. Tapi sayangnya hasil panen yang diperoleh petani tidak maksimal, dikarenakan beberapa faktor diantaranya pencurian dan terlambat dalam mengairi ladang pertanian. Solusi dari permasalahan ini dengan membuat suatu alat keamanan dan pengairan ladang pertanian yang dapat diakses, dilihat dan dikendalika dari mana saja dan real time. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan suatu alat yang dapat memonitoring keamanan dan mengendalikan pengairan ladang pertanian secara real time dan berbasi IOT. Prinsip kerja alat keamanan dengan mendeteksi gerakan kemudian kamera mengambil gambar dan mengirimkan sebuah notifikasi serta foto kepada pengguna melalui aplikasi telegram, pengguna dapat me request foto melalui aplikasi telegram. Sebagai opsi pendukung keamanan, maka dibuat sebuah alat untuk memonitoring, dengan memanfaatkan fitur live streaming aplikasi blynk dan server ngrok. Prinsip kerja alat pengairan adalah dengan mendeteksi kelembaban dan suhu udara lingkungan, lalu mengirimkan data ke pengguna melalui aplikasi blynk. Pengguna dapat memilih untuk mengaktifkan pompa pengairan atau pompa penyiraman. Semua kendali dilakukan dari jarak jauh dan secara real time melalui smartphone pengguna. Berdasarkan hasil pengujian menunjukan bahwa alat yang dikembangkan bekerja dengan baik sesuai rancangan dengan data sebagai berikut, jarak maksimal sensor PIR adalah 6m, delay pengiriman notifikasi dan foto sebesar 4,9 detik dan 3,9 detik dan delay request foto 10,7 detik. Lagging alat monitoring live streaming sebesar 2,3 detik. Pada alat pengairan menunjukan selisih suhu antara sensor dengan thermometer sebesar 1oC dengan presentase error terbesar 4% dan terkecil 2,7%. Indonesia  merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia, dengan hasil tanam yang beragam. Tapi sayangnya hasil panen yang diperoleh petani tidak maksimal, dikarenakan beberapa faktor diantaranya pencurian dan terlambat dalam mengairi ladang pertanian. Solusi dari permasalahan ini dengan membuat suatu alat keamanan dan pengairan ladang pertanian yang dapat diakses, dilihat dan dikendalika dari mana saja dan real time. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan suatu alat yang dapat memonitoring keamanan dan mengendalikan pengairan ladang pertanian secara real time dan berbasi IOT. Prinsip kerja alat keamanan dengan mendeteksi gerakan kemudian kamera mengambil gambar dan mengirimkan sebuah notifikasi serta foto kepada pengguna melalui aplikasi telegram, pengguna dapat me request foto melalui aplikasi telegram. Sebagai opsi pendukung keamanan, maka dibuat sebuah alat untuk memonitoring, dengan memanfaatkan fitur live streaming aplikasi blynk dan server ngrok. Prinsip kerja alat pengairan adalah dengan mendeteksi kelembaban dan suhu udara lingkungan, lalu mengirimkan data ke pengguna melalui aplikasi blynk. Pengguna dapat memilih untuk mengaktifkan pompa pengairan atau pompa penyiraman. Semua kendali dilakukan dari jarak jauh dan secara real time melalui smartphone pengguna. Berdasarkan hasil pengujian menunjukan bahwa alat yang dikembangkan bekerja dengan baik sesuai rancangan dengan data sebagai berikut, jarak maksimal sensor PIR adalah 6m, delay pengiriman notifikasi dan foto sebesar 4,9 detik dan 3,9 detik dan delay request foto 10,7 detik. Lagging alat monitoring live streaming sebesar 2,3 detik. Pada alat pengairan menunjukan selisih suhu antara sensor dengan thermometer sebesar 1oC dengan presentase error terbesar 4% dan terkecil 2,7%.
ISSN:1411-8890
2541-4518