Corak dan Pengaruh Tasawuf Al-Ghazali Dalam Islam

Salah seorang tokoh cendekiawan muslim yang berhasil mengkompromikan dan mengintegrasikan antara tasawuf dengan syari’at menjadi konstruksi yang sangat memuaskan kalangan syar’i dan kalangan sufi adalah Imam al-Ghazali (1058-1111), melalui karya monumentalnya Ihyā’ Ulūm al-Dīn menawarkan sufisme yan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Syofrianisda Syofrianisda, M Arrafie Abduh
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2017-06-01
Series:Jurnal Ushuluddin
Subjects:
Online Access:http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/2559
_version_ 1818693265579311104
author Syofrianisda Syofrianisda
M Arrafie Abduh
author_facet Syofrianisda Syofrianisda
M Arrafie Abduh
author_sort Syofrianisda Syofrianisda
collection DOAJ
description Salah seorang tokoh cendekiawan muslim yang berhasil mengkompromikan dan mengintegrasikan antara tasawuf dengan syari’at menjadi konstruksi yang sangat memuaskan kalangan syar’i dan kalangan sufi adalah Imam al-Ghazali (1058-1111), melalui karya monumentalnya Ihyā’ Ulūm al-Dīn menawarkan sufisme yang dinamis dan kreatif dengan melihat kehidupan sebagai proses untuk mencapai penyempurnaan diri yang harus dilalui melalui aktivitas yang kreatif. Kitab Ihyā’ Ulūm al-Dīn mendapat sambutan antusias dari kalangan Islam, karena al- Ghazali mengelaborasi tasawuf dalam al-Qur’an dan Sunnah, sehingga Mir Valiuddin menulis disertasinya, The Qur`anic Sufism (Sufisme dalam al-Qur`an). Ia menyuguhkan konsep cinta (mahabbah), tauhīd (monoteisme), makhafah (takut) dan ma’rifah (pengetahuan). Di antara tokoh sufi terbesar yang terpengaruh oleh al-Ghazali ialah Muhyiddin Ibn Arabi (1165-1240) tentang perwujudan Tuhan secara keseluruhan alam nyata dan alam ghaib, kemudian al- Sya’rani (w.973/1585) salah seorang pengikut tarekat Syadziliyah (didirikan oleh al-Syadzili, w.656/1258) tentang akhlak bahwa hidup yang baik terletak pada pengabdian terhadap orang lain. Di samping itu, karya-karya al-Ghazali juga mempengaruhi penulis Kristen terbesar pada abad pertengahan, yaitu St. Thomas Aquinas (1225-1274) tentang konsep Beatic Vision. Penulis generasi Kristen selanjutnya yang dapat dijumpai adanya dampak al-Ghazali adalah mistikus Perancis Pascal (1623-1662) tentang intuisi, yaitu hanya hati yang sadar akan Tuhan dan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang Tuhan, bukan pikiran.
first_indexed 2024-12-17T13:10:56Z
format Article
id doaj.art-f80b45563fcd4ad7be851ec6266150a1
institution Directory Open Access Journal
issn 1412-0909
2407-8247
language English
last_indexed 2024-12-17T13:10:56Z
publishDate 2017-06-01
publisher Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
record_format Article
series Jurnal Ushuluddin
spelling doaj.art-f80b45563fcd4ad7be851ec6266150a12022-12-21T21:47:08ZengUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim RiauJurnal Ushuluddin1412-09092407-82472017-06-01251698210.24014/jush.v25i1.25592193Corak dan Pengaruh Tasawuf Al-Ghazali Dalam IslamSyofrianisda Syofrianisda0M Arrafie Abduh1STAI YAPTIP Pasaman BaratUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim RiauSalah seorang tokoh cendekiawan muslim yang berhasil mengkompromikan dan mengintegrasikan antara tasawuf dengan syari’at menjadi konstruksi yang sangat memuaskan kalangan syar’i dan kalangan sufi adalah Imam al-Ghazali (1058-1111), melalui karya monumentalnya Ihyā’ Ulūm al-Dīn menawarkan sufisme yang dinamis dan kreatif dengan melihat kehidupan sebagai proses untuk mencapai penyempurnaan diri yang harus dilalui melalui aktivitas yang kreatif. Kitab Ihyā’ Ulūm al-Dīn mendapat sambutan antusias dari kalangan Islam, karena al- Ghazali mengelaborasi tasawuf dalam al-Qur’an dan Sunnah, sehingga Mir Valiuddin menulis disertasinya, The Qur`anic Sufism (Sufisme dalam al-Qur`an). Ia menyuguhkan konsep cinta (mahabbah), tauhīd (monoteisme), makhafah (takut) dan ma’rifah (pengetahuan). Di antara tokoh sufi terbesar yang terpengaruh oleh al-Ghazali ialah Muhyiddin Ibn Arabi (1165-1240) tentang perwujudan Tuhan secara keseluruhan alam nyata dan alam ghaib, kemudian al- Sya’rani (w.973/1585) salah seorang pengikut tarekat Syadziliyah (didirikan oleh al-Syadzili, w.656/1258) tentang akhlak bahwa hidup yang baik terletak pada pengabdian terhadap orang lain. Di samping itu, karya-karya al-Ghazali juga mempengaruhi penulis Kristen terbesar pada abad pertengahan, yaitu St. Thomas Aquinas (1225-1274) tentang konsep Beatic Vision. Penulis generasi Kristen selanjutnya yang dapat dijumpai adanya dampak al-Ghazali adalah mistikus Perancis Pascal (1623-1662) tentang intuisi, yaitu hanya hati yang sadar akan Tuhan dan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang Tuhan, bukan pikiran.http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/2559Pengaruhtasawufal-GhazaliIslamdan Kristen
spellingShingle Syofrianisda Syofrianisda
M Arrafie Abduh
Corak dan Pengaruh Tasawuf Al-Ghazali Dalam Islam
Jurnal Ushuluddin
Pengaruh
tasawuf
al-Ghazali
Islam
dan Kristen
title Corak dan Pengaruh Tasawuf Al-Ghazali Dalam Islam
title_full Corak dan Pengaruh Tasawuf Al-Ghazali Dalam Islam
title_fullStr Corak dan Pengaruh Tasawuf Al-Ghazali Dalam Islam
title_full_unstemmed Corak dan Pengaruh Tasawuf Al-Ghazali Dalam Islam
title_short Corak dan Pengaruh Tasawuf Al-Ghazali Dalam Islam
title_sort corak dan pengaruh tasawuf al ghazali dalam islam
topic Pengaruh
tasawuf
al-Ghazali
Islam
dan Kristen
url http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/2559
work_keys_str_mv AT syofrianisdasyofrianisda corakdanpengaruhtasawufalghazalidalamislam
AT marrafieabduh corakdanpengaruhtasawufalghazalidalamislam