Kuat Tekan dan Porositas Beton Porous dengan Bahan Pengisi Styrofoam
Penggunaan faktor air semen yang terlalu tinggi pada beton porous mengakibatkan pasta semen terlalu cair dan mengalir meninggalkan agregat sehingga terjadi endapan di bagian dasar. Untuk mengatasi endapan diperlukan bahan pengisi pori antar agregat kasar yang masih memungkinkan air untuk menembus be...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Kristen Maranatha
2019-03-01
|
Series: | Jurnal Teknik Sipil |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.maranatha.edu/index.php/jts/article/view/1404 |
_version_ | 1797813492555710464 |
---|---|
author | Arusmalem Ginting |
author_facet | Arusmalem Ginting |
author_sort | Arusmalem Ginting |
collection | DOAJ |
description | Penggunaan faktor air semen yang terlalu tinggi pada beton porous mengakibatkan pasta semen
terlalu cair dan mengalir meninggalkan agregat sehingga terjadi endapan di bagian dasar. Untuk
mengatasi endapan diperlukan bahan pengisi pori antar agregat kasar yang masih memungkinkan
air untuk menembus beton, dan penggunaan faktor air semen (fas) yang sekecil mungkin. Butiran
styrofoam adalah butiran yang berdiameter hampir seragam sehingga pori-pori antar butirannya
masih dapat dilalui air sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengisi beton porous. Agregat
kasar yang digunakan pada penelitian ini berupa batu pecah (split) dengan berat 1466 kg/m3. Rasio
agregat kasar dengan semen yang digunakan adalah: 3,5; 4,0; 4,5; dan 5,0, dan dengan faktor air
semen (fas) 0,25 dan 0,30. Bahan tambah yang digunakan adalah SikaCim Concrete Additive
sebesar 7,5 ml/kg semen. Bahan pengisi styrofoam yang digunakan sebanyak 3,4 kg/m3 beton.
Benda uji berupa silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Jumlah benda uji untuk
setiap variasi campuran sebanyak 3 buah dan total benda uji sebanyak 24 buah. Perawatan
dilakukan dengan merendam benda uji dalam bak yang berisi air. Pengujian kuat tekan beton dan
porositas dilakukan setelah beton berumur 28 hari. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa kuat tekan beton porous dengan bahan pengisi styrofoam mengalami penurunan seiring
dengan meningkatnya rasio agregat/semen. Kuat tekan beton porous dengan faktor air semen (fas)
0,25 lebih rendah dari fas 0,30. Porositas beton porous mengalami peningkatan seiring dengan
meningkatnya rasio agregat/semen. Porositas beton porous dengan faktor air semen (fas) 0,25
lebih tinggi dari fas 0,30. Berat volume beton porous mengalami penurunan seiring dengan
meningkatnya rasio agregat/semen. |
first_indexed | 2024-03-13T07:53:38Z |
format | Article |
id | doaj.art-f924fa48d26f4f9caa0bdcb01ce07a5a |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1411-9331 2549-7219 |
language | English |
last_indexed | 2024-03-13T07:53:38Z |
publishDate | 2019-03-01 |
publisher | Universitas Kristen Maranatha |
record_format | Article |
series | Jurnal Teknik Sipil |
spelling | doaj.art-f924fa48d26f4f9caa0bdcb01ce07a5a2023-06-02T09:46:57ZengUniversitas Kristen MaranathaJurnal Teknik Sipil1411-93312549-72192019-03-01112769810.28932/jts.v11i2.14041043Kuat Tekan dan Porositas Beton Porous dengan Bahan Pengisi StyrofoamArusmalem GintingPenggunaan faktor air semen yang terlalu tinggi pada beton porous mengakibatkan pasta semen terlalu cair dan mengalir meninggalkan agregat sehingga terjadi endapan di bagian dasar. Untuk mengatasi endapan diperlukan bahan pengisi pori antar agregat kasar yang masih memungkinkan air untuk menembus beton, dan penggunaan faktor air semen (fas) yang sekecil mungkin. Butiran styrofoam adalah butiran yang berdiameter hampir seragam sehingga pori-pori antar butirannya masih dapat dilalui air sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengisi beton porous. Agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini berupa batu pecah (split) dengan berat 1466 kg/m3. Rasio agregat kasar dengan semen yang digunakan adalah: 3,5; 4,0; 4,5; dan 5,0, dan dengan faktor air semen (fas) 0,25 dan 0,30. Bahan tambah yang digunakan adalah SikaCim Concrete Additive sebesar 7,5 ml/kg semen. Bahan pengisi styrofoam yang digunakan sebanyak 3,4 kg/m3 beton. Benda uji berupa silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Jumlah benda uji untuk setiap variasi campuran sebanyak 3 buah dan total benda uji sebanyak 24 buah. Perawatan dilakukan dengan merendam benda uji dalam bak yang berisi air. Pengujian kuat tekan beton dan porositas dilakukan setelah beton berumur 28 hari. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kuat tekan beton porous dengan bahan pengisi styrofoam mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya rasio agregat/semen. Kuat tekan beton porous dengan faktor air semen (fas) 0,25 lebih rendah dari fas 0,30. Porositas beton porous mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya rasio agregat/semen. Porositas beton porous dengan faktor air semen (fas) 0,25 lebih tinggi dari fas 0,30. Berat volume beton porous mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya rasio agregat/semen.https://journal.maranatha.edu/index.php/jts/article/view/1404beton porous, kuat tekan, porositas |
spellingShingle | Arusmalem Ginting Kuat Tekan dan Porositas Beton Porous dengan Bahan Pengisi Styrofoam Jurnal Teknik Sipil beton porous, kuat tekan, porositas |
title | Kuat Tekan dan Porositas Beton Porous dengan Bahan Pengisi Styrofoam |
title_full | Kuat Tekan dan Porositas Beton Porous dengan Bahan Pengisi Styrofoam |
title_fullStr | Kuat Tekan dan Porositas Beton Porous dengan Bahan Pengisi Styrofoam |
title_full_unstemmed | Kuat Tekan dan Porositas Beton Porous dengan Bahan Pengisi Styrofoam |
title_short | Kuat Tekan dan Porositas Beton Porous dengan Bahan Pengisi Styrofoam |
title_sort | kuat tekan dan porositas beton porous dengan bahan pengisi styrofoam |
topic | beton porous, kuat tekan, porositas |
url | https://journal.maranatha.edu/index.php/jts/article/view/1404 |
work_keys_str_mv | AT arusmalemginting kuattekandanporositasbetonporousdenganbahanpengisistyrofoam |