Menggali Makna KepatuhanWajib Pajak Usaha Mikro
Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna kepatuhan dari sudut pandang wajib pajak kelompok usaha mikro. Penelitan ini hadir dengan paradigma baru yaitu paradigma non positif dengan paradigma fenomenologi pendekatan transendental. Tiga makna kepatuhan yang dapat disimpulkan dari pengalaman infor...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Merdeka Malang
2019-03-01
|
Series: | Jurnal Akuntansi dan Perpajakan |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/ap/article/view/2810 |
_version_ | 1818439370363895808 |
---|---|
author | Cindy Getah Trisna June Unti Ludigdo Lilik Purwanti |
author_facet | Cindy Getah Trisna June Unti Ludigdo Lilik Purwanti |
author_sort | Cindy Getah Trisna June |
collection | DOAJ |
description | Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna kepatuhan dari sudut pandang wajib pajak kelompok usaha mikro. Penelitan ini hadir dengan paradigma baru yaitu paradigma non positif dengan paradigma fenomenologi pendekatan transendental. Tiga makna kepatuhan yang dapat disimpulkan dari pengalaman informan yaitu yang pertama patuh diartikan sebagai pelaksanaan kewajiban. Kepatuhan pajak artinya setiap yang terutang pajak wajib membayarkan serta melaporkan pajaknya untuk memenuhi kewajibannya. Kedua, makna kepatuhan diartikan sebagai kemauan wajib pajak yang mau bayar setiap bulan. Penemuan makna patuh yang kedua ini ternyata setelah diteliti lebih dalam, kesimpulan dari informan mengatakan tidak peduli benar atau salah yang penting sudah mau bayar setiap bulan sudah tergolong patuh. Ketiga, berkebalikan dengan kesimpulan makna patuh yang kedua, makna patuh yang ketiga adalah seorang wajib pajak dikatakan patuh jika nominal yang dibayarkan sesuai serta pelaksanaannya juga tepat waktu.
Kata kunci: makna kepatuhan, usaha mikro, paradigma non-positif, fenomenologi transedental
DOI: https://doi.org/10.26905/ap.v5i1.2810 |
first_indexed | 2024-12-14T17:55:23Z |
format | Article |
id | doaj.art-fb9a7d647c664837ad4b7713f9558ca9 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2338-6010 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-14T17:55:23Z |
publishDate | 2019-03-01 |
publisher | Universitas Merdeka Malang |
record_format | Article |
series | Jurnal Akuntansi dan Perpajakan |
spelling | doaj.art-fb9a7d647c664837ad4b7713f9558ca92022-12-21T22:52:34ZindUniversitas Merdeka MalangJurnal Akuntansi dan Perpajakan2338-60102019-03-01511810.26905/ap.v5i1.28101761Menggali Makna KepatuhanWajib Pajak Usaha MikroCindy Getah Trisna June0Unti LudigdoLilik PurwantiBrawijaya UniversityPenelitian ini bertujuan untuk menggali makna kepatuhan dari sudut pandang wajib pajak kelompok usaha mikro. Penelitan ini hadir dengan paradigma baru yaitu paradigma non positif dengan paradigma fenomenologi pendekatan transendental. Tiga makna kepatuhan yang dapat disimpulkan dari pengalaman informan yaitu yang pertama patuh diartikan sebagai pelaksanaan kewajiban. Kepatuhan pajak artinya setiap yang terutang pajak wajib membayarkan serta melaporkan pajaknya untuk memenuhi kewajibannya. Kedua, makna kepatuhan diartikan sebagai kemauan wajib pajak yang mau bayar setiap bulan. Penemuan makna patuh yang kedua ini ternyata setelah diteliti lebih dalam, kesimpulan dari informan mengatakan tidak peduli benar atau salah yang penting sudah mau bayar setiap bulan sudah tergolong patuh. Ketiga, berkebalikan dengan kesimpulan makna patuh yang kedua, makna patuh yang ketiga adalah seorang wajib pajak dikatakan patuh jika nominal yang dibayarkan sesuai serta pelaksanaannya juga tepat waktu. Kata kunci: makna kepatuhan, usaha mikro, paradigma non-positif, fenomenologi transedental DOI: https://doi.org/10.26905/ap.v5i1.2810https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/ap/article/view/2810makna kepatuhan, usaha mikro, paradigma non-positif, fenomenologi transedental |
spellingShingle | Cindy Getah Trisna June Unti Ludigdo Lilik Purwanti Menggali Makna KepatuhanWajib Pajak Usaha Mikro Jurnal Akuntansi dan Perpajakan makna kepatuhan, usaha mikro, paradigma non-positif, fenomenologi transedental |
title | Menggali Makna KepatuhanWajib Pajak Usaha Mikro |
title_full | Menggali Makna KepatuhanWajib Pajak Usaha Mikro |
title_fullStr | Menggali Makna KepatuhanWajib Pajak Usaha Mikro |
title_full_unstemmed | Menggali Makna KepatuhanWajib Pajak Usaha Mikro |
title_short | Menggali Makna KepatuhanWajib Pajak Usaha Mikro |
title_sort | menggali makna kepatuhanwajib pajak usaha mikro |
topic | makna kepatuhan, usaha mikro, paradigma non-positif, fenomenologi transedental |
url | https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/ap/article/view/2810 |
work_keys_str_mv | AT cindygetahtrisnajune menggalimaknakepatuhanwajibpajakusahamikro AT untiludigdo menggalimaknakepatuhanwajibpajakusahamikro AT lilikpurwanti menggalimaknakepatuhanwajibpajakusahamikro |